Sunday, February 16, 2020

Kiat Bisa Berjodoh Dengan Penerbit Mayor

RESUME 11
Belajar Menulis Bersama Om Jay Gelombang 2
Antara Penulis dan Penerbit Mayor.
Kiat  Bisa Berjodoh Dengan Penerbit Mayor
Oleh Nuraini Ahwan

Semangat belajar menulis bersama Gelombang 2 bersama Om Jay, masih terpelihara, Tidak terasa kelas online sudah sampai pada pertemuan ke -13. tanggal 13 Februari 2020 dengan materi Penerbit Mayor.

Keinginan untuk bisa membuat karya yang diterbitkan oleh penerbit mayor membuat saya  semakin semangat.

Seperti biasa, Om Jay menyapa peserta kelas dengan mengenalkan  narasumber dan menawarkan kepada peserta yang berkenan menjadi moderator.
Om Jay memberikan kesempatan peserta untuk menjadi moderator merupakan ajang  untuk berlatih memandu sebuah kegiatan, Siapa tahu suatu saat bisa menjadi penanggung jawab sebuah kegiatan atau program. 
Bukankah begitu, Om Jay?
Narasumber kelas online pada  pertemuan  ini adalah  Bapak Edi. S. Mulyanta ( Penerbit andi Yogyakarta)
Moderator adalah ibu Hidmi Gramatolina Ramdayani
Narasumber menyapa Om Jay dan peserta kelas online  dan sekaligus menyampaikan perkenalan terlebih dahulu.

Bapak Edi S. Mulyanta, seorang publisher development di penerbit Andi per tahun ini. Tugas beliau berusaha mengembangkan penerbitan baru.


Sebelum pertanyaan muncul dari peserta, beliau menyampaikan uraian tentang penulis selama ini. Penulis terjebak di dalam pikirannya sendiriuntuk dapat menerbitkan buku, Penulis tidak ketemu antara yang diinginkan penerbit dan kompetensi penulis,

Beliau lanjut menjelaskan, penulis yang ingin menerbitkan bukunya di penerbit mayor, sebaiknya menjelaskan terlebih dahulu kepada penerbit, mengapa, dan tujuannya menulis buku. Hal ini sering dilupakan penulis. 
Dalam perjalanan beliau berkecimpung dalam dunia penerbitan, beliau sering menemukan penulis yang mau materinya sempurna sehingga melupakan  prospek di balik bukunya terbit, terkadang penulis yang  kebetulan diterima belum menyelesaikan tulisannya, Inilah perlunya memberikan value  tulisan di mata penerbit seperti start up yang hanya menjual value nya kepada penerbit, 
Penerbit butuh kepastian pasar, saat buku itu terbit, tidak membutuhkan kelengkapan naskah di awal. Keterbatasan modal dan orientasi profit untuk keberlangsungan penerbit menyebabkan sebagian naskah terpaksa ditolak. Rata-rata setiap bulan 200-400 naskah yang masuk. Banykanya naskah yang masuk ini menyebakan tidak ada waktu konsultasi antara peulis dan penerbit.

Untuk lebih memahami materi, narasumber menjelaskan tentang penerbit mayor.
Penerbit yang dikategorikan oleh perpustakaan nasional dalam bentuk rentang digit yang dituliskan


Rentang publication element adalah kemampuan produksi buku yang diberikan oleh perpusnas sesui dengan jumlah ISBN yang dkeluarkan penerbit.  Penerbit mayor tentu mempunyai rentang blok yang banyak karena rentang produksinya mencapai 4 digit pertahun Penerbit mayor mempunyai digit yang lebar 3 sampai 4 digit produksi bukunya. 
Ada contoh ISBN: 978-623-01-0339-1 perhatikan digitnya xxx-xxx-xx-0339-x
Perhatikan pula registrant element xxx-xxx--01-xxx penerbit yang mempunyai rentang digit yang kecil.
Pembeda ini untuk urusan pembagian yang ditujukan untuk rentang produksi, rentang pemasaran dan penilaian kinerja penulisnya.
Penilaian kinerja adalah berurusan dengan dosen dan guru, sedangkan  bagi yang tidak berurusan dengan angka kredit tidak ada value yang didapat hanya diperkirakan kekuatan pasar sasaran penerbit. Angka kredit untuk penerbit mayor lebih besar, 

Penulis bisa mengirim proposal kepada penerbit terlebih dahulu,yang berisi gambaran tema, outline buku, sampel bab, ringkasan atau sinopsis dan cv penulis. Penerbit menerima semua proposal hanya bobot pilihan buku lebih banyakbuku yang menunjang PBM

Jenis buku mengikuti PP 75

1, Paud-Dikdasmen:

  • Teks Utama (guru dan siswa)
  • TeksPendamping (luas, dalam dan lengkap)
  • Non Teks (Pengayaan, referensi, panduan).     
2. Dikti

  • Teks Perti (buku Ajar)
  • Non Teks (referensi, MOU)     

3, Umum

  • Fiksi
  • Non   Fiksi---------dan 4. Buku Luar   terdiri dari Penerjemahan dan impor
Moderator membuat list pertanyaan, untuk memudahkan narasumber memberikan arahan dan penjelasan pada peserta. 

Pertanyaan pertama, dari bapak Agoes Kong Ming.
Buku buku yang mengukas budaya semisal tentang wayang kulit atau wayang golek,        masuk buku pendampimg atau tidak? Apakah diterima penerbit? Bagaimana Prosepek pasarNarasumber memberikan jawaban bahwa buku wayang cukup menarik untuk diterbitkan jika kualitasnya bagus dalam arti materi, foto dan grafikanya. Prosedur penulisan dan pengutipan dengan benar tidak melanggar hak cipta. tetapi grade buku yang baik adalah yang berasal dari sumber primer penulis. 

Pertanyaan  ke uda dari Tuti Agiawati, mempertanyakantentang naskah yang ke penrbit dikembalikan yang pdf nya atau tidak, jawaban diberikan narasumber bahwanaskah penulis dikembalikan dalambentuk digitaljika diminta. yang diajukan adalah sebagian naskah mengingat masih dalam proses penawaran. 
Menjelang berakhirnya kelas, Om Jay menanyakan besaran royalti untuk penulis, besaran royalti untuk penulis 10% dari harga buku dan dibayrakan setiap 6 bulan. Royalti disertai dengan pembayaran pajak.
Buku yang diterbitkan oleh penerbit mayor boleh dijual juga sendiri oleh penulis. 

Kesimpulan:
Buatlah proposal penerbitan buku terlebih dahulu untuk memberikan gambaran value naskah kepada penerbit. Semakin lengkap data yang diberikan ke penerbit akan membantu penerbit menentukan ke mana pasaca produksi buku dipasarkan
Penulis.....temukan kemauan atau keinginan penerbit.menjelaskan mengapa dan tujuan apa menulis buku, jika sudah diterima selesaikanlah tulisan tersebut,

Wassalam, 
Salam literasi
ahwan,nuraini69@gmail.com
HP.081805597038






4 comments:

  1. Keren postingannya
    Salam cinta literasi sampai di hati

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trim.s bunda...resumenya bunda juga gak kalah kren..inspiratif banget...salam literasi sampai di hati

      Delete

Kegiatan Akhir Tahun di SDN 1 Dasan Tereng

Beragam kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan untuk mengakhiri masa pembelajaran setiap tahunnya. Kegiatan ini sepertinya merupa...