Friday, March 24, 2023

Jika Tidak Penerbit Mayor, Penerbit Indie Solusinya

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang : 28

Resume Ke : 23

Hari dan Tanggal   : Rabu, 1 Maret 2023

Tema                      : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber            : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Moderator               :  Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Sahabat litersi,
Apakah sahabat literasi sudah mulai menulis? Apakah tulisan yang sahabat literasi  masih saja bersembunyi dalam buku atau lattop  atau sudah menjelma menjadi sebuah mahkota? Mahkota seorang penulis adalah buku. Buku yang berhasil diterbitkan dari tulisan yang sudah dikumpulkan dalam  latop maupun yang sudah dipublish dalam berbagai platform.

Jika tulisan sahabat literasi belum diterbitkan, apa yang menjadi kesulitannya? Apakah sulit berjodoh dengan penerbit?  Apakah sahabat literasi masih menunggu penerbit yang dimimpikan oleh penulis seperti saya? Penerbit mayor seperti penerbit Erlangga, Yudistira, Intan Pariwara,  penerbit Andi dan/atau penerbit mayor yang lainnya.

Bukan mengecilkan semangat sahabat literasi, untuk pemula seperti saya yang membayangkan  suatu saat tulisan saya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor atau penerbit besar seperti penerbit Andi. Tetapi untuk menuju penerbit Andi, saya mengawali dengan menerbitkan buku di penerbit Indie.  Tulisan tentang proses menerbitkan buku di penerbit Indie bisa sahabat literasi baca pada buku saya yang berjudul," Rahasia Menulis Ala Penulis Hebat." sebuah resume catatan menulis saat covid-19

Penerbit Andi dan penerbit Indie. 

Pada kelas belajar menulis nusantara  (dulu bukan KBMN) pada awal terbentuknya kelas ini namanya adalah kelas belajar menulis foundernya tetap Om Jay, materi tentang penerbitan sudah  saya ikuti pada gelombang ke -2 dan ke-7. Saya berpikir dua nama ini, Andi dan Indie adalah penerbit yang sama. Ternyata penerbit Andi adalah penerbit mayor dan penerbit Indie (Independen) adalah nama atau katagori untuk penerbit minor. Sama halnya dengan penerbit mayor yang jumlahnya banyak, penerbit Indie pun jumlahnya kian hari kian banyak. 

Penerbit Indie inilah yang membantu langkah saya sebagai penulis pemula untuk berani menerbitkan buku dari tulisan yang lama mengendap dalam lattop maupun tulisan dari hasil resume kelas belajar menulis nusantara.

Sahabat literasi, berikut pemaparan lebih jelas dari narasumber  tentang penerbit Indie. 

"Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie."

Ibu NDY panggilan akrab dari moderator Nur Dwi Yanti, S.Pd mendampingi narasumber Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd akan membersamai peserta kelas, belajar tentang bagaimana tulisan sahabat literasi bisa diterbitkan dengan mudah melalui penerbit indie.

Mungkin buku antologi sudah puluhan bahkan lebih dimiliki oleh sahabat lietrasi. Ini mudah karena kurator yang menangani buku antologi sudah berpengalaman bekerja sama dengan penerbit. Keberadaan kurator juga di daerah yang sudah banyak penerbit. Bagaimana dengan penulis yang tinggal di daerah yang jarang penerbit bahkan mungkin tidak ada. Meskipun teknologi akan mampu memperpendek jarak namun tetap tidak bisa dipungkiri bahwa daerah yang banyak penerbitnya akan berpengaruh besar terhadap lancarnya penerbitan buku. 

Bagaimana dengan buku solo? Apakah sahabat literasi sudah memilikinya? Jika ya, itu suatu yang luar biasa. Jika tidak, maka sahabat literasi bisa menyimak paparan Bapak Brian berikut ini:

Penerbit Indie adalah solusi cepat menerbitkan buku solo.Tips mudah menerbitkan buku lewat penerbit indie, dengan biaya murah, kualitas terjamin dan tentunya pasti terbit dan ber-ISBN.

ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik yang di dalamnya memuat Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain. ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Buku yang memiliki ISBN menunjukkan bahwa buku tersebut resmi terdaftar di Perpustakaan Nasional.

Penerbit biasanya secara otomatis akan mengajukan ISBN untuk naskah yang masuk ke penerbitnya. Jika ternyata pengajuan terus ditolak ISBN-nya, maka buku akan diterbitkan dengan QRCBN. Dimana QRCBN (QR Code Standard Book Number) merupakan aplikasi pengidentikasi buku dengan teknologi terbaru QR Code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku. 

Perbedaan Penerbit Mayor dengan Penerbit Indie (Independen)

Penerbit mayor merupakan perusahaan penerbitan yang skalanya sudah besar atau berskala nasional, sudah memiliki nama brand yang populer dan dari segi perputaran modal dan kepemilikan aset juga besar. Beberapa contoh penerbit mayor di Indonesia adalah Gramedia Pustaka Utama, Grasindo, Penerbit Mizan, Penerbit Andi dll.

Sedangkan penerbit Indie merupakan kebalikan dari penerbit mayor. Umumnya pernerbit indie tidak disokong pendanaan yang besar dan potensi pasarnya pun kecil. Akan tetapi bukan berarti penerbit indie tidak layak menjadi pertimbangan, apalagi belakangan ini perkembangan  penerbitan buku melalui penerbit indie semakin positif.

Beberapa perbedaan mendasar antara penerbit mayor dan penerbit indie antara lain:

  • Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. Sedangkan penerbit indie tidak ada seleksi, jika ada naskah (asalkan tidak membahas SARA) dan dana maka buku bisa diterbitkan.
  • Pada penerbit mayor, proses shorting, proofreading, mengkaji dan riset naskah dilakukan secara ketat. Sedangkan pada penerbit indie proofreading dilakukan ala kadarnya.
  • Pada penerbit mayor, isi buku merupakan tanggung jawab penerbit. Itulah sebabnya proses seleksi, editing, proofreading-nya ketat. Sedangkan pada penerbit indie, isi buku dan konskuensi yang ditimbulkan merupakan tanggung jawab penulis sendiri.
  • Pada penerbit mayor, urusan pembiayaan, promosi dan pemasaran buku menjadi urusan penerbit dan bahkan penulis akan mendapatkan royalti dari penjualan buku. Sedangkan pada penerbit indie, biaya penerbitan buku ditanggung oleh penulis.
  • Pemasaran buku mayor melalui jaringan toko-toko buku-nya, website, akun media sosial penerbit dll. Sedangkan pemasaran buku indie melalui PO (Pre Order), dipromosikan lewat akun media sosial penerbit. Penulislah yang harus lebih aktif melakukan promosi.

Jika para sahabat ingin mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku secara mandiri, maka penerbit indie pilihannya. Karena ada banyak kemudahan bagi kita, jika melalui penerbit mayor tentu saja kita harus siap menanti dan ada kriteria sehingga buku kita diterima dan masuk kualifikasi di penerbit mayor.

Adanya sistem seleksi naskah yang ketat merupakan tantangan terbesar saat mencoba menerbitkan buku melalui penerbit mayor. Naskah-naskah yang kita kirim ke penerbit harus bersaing dengan puluhan atau bahkan ratusan naskah. Sehingga, kekecewaan karena penolakan naskah pun  sering menghampiri penulis. Jika sudah demikian, maka penerbit indie dapat menjadi alternatif.

Penerbit Indie adalah solusi

Menerbitkan buku di penerbit mayor memang tidak mudah, dibutuhkan kesabaran menunggu respon dari penerbit dan peluang untuk lulus seleksi juga sehingga sering kali mendatangkan kekecewaan karena penolakan naskah. 

Sahabat literasi, 

Ketatnya persaingan dan seleksi pada penerbit mayor, jangan lantas membuat sahabat literasi berhenti menulis. Seperti saya yang bermimpi ingin suatu saat tulisan saya diterbitkan oleh penerbit mayor. Penerbit Indie solusi yang saya ambil untuk menerbitkan beberapa buku solo yang sudah berhasil saya terbitkan. Jadi kita masih tetap bisa berkarya dengan menggunakan jasa penerbit indie. 

Kelebihan menjadi penerbit indie antara lain:

  • Tidak ada seleksi, semua jenis naskah diterima selama tidak mengandung SARA dan naskah pasti diterbitkan.
  • Proses penerbitan mudah dan cepat kurang lebih 1-3 bulan. 
  • Biaya penerbitan bervariasi tergantung ketentuan dan fasilitas penerbit.
  • Biaya cetak ulang dan ongkos kirim ditanggung penulis. Di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.
  • Penulis menentukan sendiri harga bukunya.
  • Tidak memasarkan buku di toko buku. Penulis yang harus memasarkan sendiri bukunya jika ingin bukunya laris.

Bagi penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa  mengawali penerbitan bukunya di penerbit indie untuk menjaga semangat menulis. Jika bukunya cepat terbit tentu akan lebih semangat menulis. Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. 

Kita perlu meng-upgrade dan mencoba tantangan menerbitkan buku di penerbit mayor seperti mimpi saya, he he

Beberapa hambatan yang sering dialami penulis pemula dalam menerbitkan buku melalui penerbit indie yaitu:

  • Biaya mahal
  • Biaya murah bahkan gratis diawal, namun jadi mahal akhirnya
  • Ketidakjelasan nasib naskah setelah berbulan-bulan
  • Ketentuan berubah-ubah tidak sesuai dengan di awal.
  • Ada ketentuan yang tidak disampaikan di awal

Untuk mengatasi hambatan di atas,  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan atau disepakati  diawal bersama penerbit indie antara lain:

  • Biaya penerbitan
  • Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis


Naskah yang dapat ISBN adalah naskah yang tujuannya diedarkan secara luas, bukan untuk intern suatu instansi/lembaga. Jadi jika ingin mengajukan ISBN maka jangan cantumkan nama sekolah atau nama pelatihan, bahkan di kata pengantar sekalipun. Posisikan naskah sebagai naskah komersil yang akan diedarkan luas ke masyarakat.

Menyusun naskah sebaiknya langsung di file word dengan format yang ditentukan penerbit. Maka sebaiknya yang paling pertama adalah menghubungi penerbit dahulu.

Jangan lupa melaporkan buku terbit dengan cara isi form bukti buku terbit.

Untuk penulisan judul, pilihlah judul yang bikin penasaran atau bahkan yang agak kontroversi. Namun ternyata isinya tidak seperti yang dibayangkan.

 

Selamat bergegas menuju penerbit Indie untuk sahabat literasi, semoga mahkotanya (buku)  segera lahir.

Majalah Suara Guru menjadi Solusi Mengirim Tulisan

 Kelas Belajar Menulis Nusantara  (KBMN) PGRI Gelombang 28

Resume ke              : 22 

Tema                       : Mengirimkan Tulisan Ke Majalah Suara Guru 

Narasumber            : Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. 

Moderator               : Sim Chung Wel, S.P.

Salah satu unsur dalam penilaian angka kredit jabatan guru adalah publikasi ilmiah. Banyak ragam publikasi ilmiah yang bisa diusulkan untuk menjadi bahan usul penilaian angka kredit seperti penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian tindakan sekolah (PTS), jurnal, buku, modul ajar, pedoman guru, best practices dan artikel.

Dari sekian banyak jenis publikasi ilimiah yang bisa digunakan sebagai  bahan usul  penilaian angka kredit,  kebanyakan guru menggunakan penelitian tindakan kelas. Dalam satu periode pengusulan misalnya dari golongan IIId ke  golongan IVa, jenis publikasi ilmiah yang digunakan hanya penelitian tindakan kelas sejumlah 3 penelitian. Demikian juga guru yang mengusulkan angka kredit mulai dari golongan IIIb ke IIIc dan seterusnya. Andaikan saja penelitian itu bisa mereka ubah menjadi artikel, jurnal atau menjadi buku, maka publikasi ilmiah yang digunakan pada usul penilaian angka kredit jabatan guru menjadi beragam. 

Kesulitannya di mana? 

Apakah kesulitan menemukan penerbit yang akan menerbitkan artikelnya? 

Berikut pemaparan narasumber tentang pengiriman tulisan ke sebuah majalah. Narasumber yang keseharian bertugas sebagai guru di SMPN 1 Kemang. Di samping tugasnya sebagai guru, narasumber yang akan membantu menjawab kesulitan guru mengirim tulisan ini bertugas sebagai Ketua Departemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakata di Pengurus Besar PGRI dan juga sebagai redaktur pelaksana majalah suara guru PB-PGRI. 

Beliau adalah Bapak Catur Nurrahman Octavian, M.Pd,  yang berhasil menelurkan 20  buku membuktikan beliau juga seorang penulis.   Berdampingan dengan  Koko Sim Chung Wel, S.P sebagai moderator membersamai peserta kelas belajar menulis nusantara (KBMN) pertemuan ke-22.

Tentang majalah suara guru,

Majalah suara guru terbit sejak 1966. Izin terbitnya dikeluarkan oleh Departemen Penerangan melalui SKP.Deppen No.109&SK-PDHM-STT-66 tanggal 18 Februari 1966. Gedung Redaksi di Gedung Guru Indonesia, Jl. Tanah Abang III/24 Jakarta Pusat. 

Majalah Suara Guru adalah majalah organisasi terbit dua bulanan di seluruh Indonesia. Majalah ini merupakan majalah nasional maka menyampaikan informasi kebijakan-kebijakan pendidikan atau tata kelola guru yang sifatnya nasional. Majalah Suara Guru ini full colour dan 76 halaman. 

Majalah Suara Guru ada ruang berekspresi literasi, yakni kolom opini yang diisi dari pihak guru-guru, rubrik sastra, rubrik destinasi, dan rubrik sejarah.

 Syarat untuk mengisi opini yakni : 

  • Tulisan harus asli, tidak boleh plagiat;
  • Tidak ada unsur SARA, tidak boleh menyerang pribadi seseorang;
  • Tulisan bersifat aktual sesuai tema pendidkan;
  • Ditulis dalam bahasa populer, lugas, dan enak dibaca;
  • Ditulis maksimum 700-800 kata, di kertas A4, spasi 1,5 dan jenis tulisan times new  roman.
  • Tulisan di luar opini maksimum 400 kata.;

Di samping opini, majalah suara guru juga menyediakan ruang rubrik praktik terbaik (best practice), rubrik liputan sekolah dari PAUD sampai Perguruan Tinggi. 

  • Rubrik mraktik baik, terbuka bagi guru PNS maupun Non-PNS termasuk guru madin untuk berbagi hasil praktik baik sejumlah 400-500 kata.
  • Rubrik untuk memperkenalkan sekolah adalah rubrik liputan sekolah dan rubrik liputan perguruan tinggi.
  • Rubrik percik dan oase berisi tentang tulisan inspirasi kehidupan. 

Jika ingin tulisan dimuat di majalah suara guru, maka tulisan bisa dikirim melalui email suara guru yakni: majalah.suaraguru@gmail.com

Jika ingin mendapatkan majalah suara guru untuk dibaca-baca dan ingin mengetahui tentang majalah suara guru, kita bisa membeli dengan narahubung Bu Widya, nomor kontak 0878-8228-9299

Bertahannya majalah suara guru  adalah berkat adanya pelanggan dari para guru dan kontribusi para guru yang mengisi rubrik-rubrik yang disediakan. Karena dunia literasi adalah tanggung jawab kita sebagai guru, dosen, dan semua pendidik.

 

Salam Literasi. 

 

 

 


Thursday, March 23, 2023

Berprestasi Lewat Tulisan

 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang 28

Resume  21

Jumat,  24 Februari 2023

Tema: Melejitkan Prestasi dengan Menulis

Nara Sumber: Rita Wati, S.KOM

Moderator: Helwiyah, S.Pd.,M.M

Jumat, 24 Februari 2023

Benarkah tulisan mampu menghantarkan seseorang untuk berprestasi? Menulis yang bagaimana yang mampu menghantarkan seseorang menggapai prestasi. Apa bentuk prestasi yang bisa diraih dengan menulis karena semua orang bisa menulis, bukan? Anak-kelas satu sekolah dasar juga bisa menulis. Pertanyaan ini muncul manakala seseorang belum merasakan manfaat dari menulis. 

Menurut saya, prestasi tidak hanya berupa juara lomba. Sebut saja seorang guru yang bisa memenuhi angka kredit jabatan guru untuk kenaikan pangkat diperoleh dari menulis. Tulisan ynag dibuat guru seperti karya tulis ilmah. Meskipun tidak berlomba dan mendapatkan juara atau hadiah, tetapi ini adalah  sebuah prestasi.

Ibu Helwiyah, S.Pd.,M.M, akan mendampingi narasumber untuk membersamai peserta KBMN untuk memberikan pemaparan tentang bagaimana melulis bisa melejitkan prestasi seseorang.  Narasumber, Ibu Rita Wati, S.Kom mengajak kita untuk mengenal beliau lebih jauh dengan cara blogwalking ke alamat blog belau yakni https://www.cikgurita.com/2022/06/about-me.html?m=1

Supaya pembaca tidak penasaran sebelum blogwalking, Ibu Rita Wati adalah  seorang guru berprestasi, penulis, blogger, youtuber, narasumber nasional pula. Saat ini sedanng  menempuh S2 Magister Teknik Informatika di Universitas AMIKOM Yogyakarta. Beliau mengajar di SMP Negeri 2 Mendoyo

Prestasi narasumber dari kegiatan menulis dan mengembangkan blog. Ada 25 buku yang sudah berhasil diterbitkan dan 25 tutorial pe,belajaran daring dan luring. Berhasil menerbitkan buku pada pnerbait Andi bersama Prof. Richardus Eko Indrajit berjudul Knowledge Management (Mengintegrasikan Digital Tools dalam Rencana Pembelajaran). Penerbait Andi adalah salah satu penerbit mayor. 

Akun youtube milik Bu Rita adalah https://www.youtube.com/watch?v=gPL8PasXB_I&t=66s

Melanjutkan study atau kuliah tidak membuat kegiatan menulis terhenti , karena menulis telah memberikan kesempatan pada beliau untuk sharing pengalaman tentang menulis, blog, guru inspiratif dan tutorial.

Bagaimana cara melejitkan prestasi dengan menulis?

Bagaimana cara fokus menulis hingga berprestasi?

Melejitkan prestasi lewat tulisan tentu dengan  dengan mengikuti kompetisi lomba blog, essai, karya ilmiah, cerpen, puisi dan lain-lain jenis lombanya. Untuk bisa fokus dalam menulis maka harus rajin research tentang tema yang dilombakan.  

Berikutnya adalah beberapa tautan pribadi milik Bu Rita yang dapat diakses, didalamnya tentu saja memuat berbagai ilmu kepenulisan dan seluk beluk blog.

  • www.ritapinang.my.id
  • www.cikgurita.com
  • www.catatangurumilenial.wordpress.com
  • www.kompasiana.com/ritapinang
  • https://www.youtube.com/watch?v=gPL8PasXB_I&t=66s

 

Selamat menulis dan semangat mengikuti lomba.

 

Tuesday, March 21, 2023

Dari Karya Tulis Ilmiah menjadi Buku

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN)  Gelombang ke-28

 Resume ke-4

Tanggal        : 16 Januari 2023

Tema.           : Menulis Buku dari Karya  Ilmiah

Narasumber : Eko Daryono S. Pd

Moderator.    : Nur Dwi Yanti, S.Pd

 

Materi yang akan disampaikan oleh narasumber kali ini merupakan materi yang full barokah. Mengapa demikian? 

Tulisan sudah berupa karya tulis ilmiah di buat lagi atau atau diterbitkan lagi menjadi sebuah buku. Bermanfaat berlipat ganda, terutama bagi seorang pendidik. Dalam usul penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat, karya tulis ilmiah mempunyai nilai kredit sendiri. Ketika karya tulis ilmiah itu diterbitkan menjadi sebuah buku, maka buku itu sendiri mempunyai nilai angka kredit yang besarannya berbeda dengan nilai angka kredit karya tulis ilmiah. Bukankah ini namanya full barolah jika kita mengikuti pemaparan dari narasumber hebat yang dihadirkan oleh TSO (tim solid Om Jay) pada kelas belajar menulis nusantara. (KBMN)

Moderator menyapa peserta  dengan mengucap salam sembari memberikan semangat kepada seluruh peserta dengan mengutup sebuah pesan dari peserta kelas>

"Jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti' disinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus bekarya." (There)

Seorang tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell , menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika sangat menginginkan sesuatu, akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya.

Inilah komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah.

Penjelasan tentang bagaimana mengubah sebuah karya tulis menjadi sebuah buku atau bagaimana menulis buku dari karya tulis ilmiah, disampaikan oleh narasumber hebat bernama Bapak Eko Daryono, S.Pd. 

Materi ini memang sekilas membuat pusing karena tidak ada stanadrisasi konversi karya tulis ilmiah menjadi buku

Tema yang sekilas teoristis dan membuat kepala  pusing. Tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku namun berdasarkan pemaparan para Widiyaiswara, Peneliti LIPI dan pakar menulis, ada stabdar isi buku yang sifatnya tetap fleksibel. Berikut bisa diperhatikan tentang apa itu KTI

Peraturan Kepala LIPI No 2 Tahun 2014. KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjaun , ulasan (review), kajian dan pemikiran sistematis yang dituangkan seseorang atau kelompok yang memenuhi kaedah ilmiah.

KTI ada 2:

  1. Non Buku
  2. Buku
KTI Non Buku antara lain:

  •  KTI bidang akadmis untuk memperoleh gelar seperti tugas akhir, sperti skripsi, tesis. disertasi.
  • KTI hasil penelitian seperti PTK, PTS, Best Practices, makalah, artikej, jurnal
  • KTI berupa ulasan atau resensi
KTI Buku antara lain berupa:

  • Buku Ajar
  • Buku Pengayaan
  • Buku Kompilasi
Apa perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku?

Secara substansi tidak ada perbedaan karena sisi buku hasil konversi semuanya mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.

KTI yang dikoversi menjadi buku sistematikanya berbeda. Ada penyesuaian sistematika agar tidak terkesan kaku dan bahasa yang digunakan lebih luwes, bersifat lugas dan tidak mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti maupun teman sejawat juga penulis.

Lalu bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku? 

  1. Memodifikasi judul; judul KTI mengandung variabel penelitian, objek penelitian dan setting penelitian sedangkan buku yang dikonversi menggunakan judul yang menarik, mudah diingat dan mencerminkan isi buku
  2. Memodifikasi sistematika dan gaya penulisan; tidak ada lagi tampak susb bab-sub bab yang menyebabkan isi buku terkesan terpisah-pisah.


 Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku:

  • Pertama keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya
  • Menghindari kompilasi yang terlalu banyak..Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis.
  • Memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis
  • Modifikasi bahasa buku
  • Menghindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat, lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis
  • Hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
  • Wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
  • Memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB

 

Lombok  2023

Tuesday, March 14, 2023

Membuat Cover Buku yang Menarik

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-27

Narasumber  : Fajar Tri Laksono, M.Pd

Moderator     : Lely Suryani, S.Pd

Hari,Tanggal : Jum'at, 10 Maret 2023

Tema : Membuat Cover  Buku yang Menarik


Membuat cover buku yang menarik. Begitu tema pertemuan kelas menulis nusantara yang di usung oleh TSO (Tim Solid Om Jay) pada pertemuan ke-27.  Tentu saja judul ini menarik semenarik temanya. Bagaimana tidak, selama ini penulis belum pernah membuat cover sendiri dari setiap buku yang berhasil diterbitkan penulis. Banyak penyebab mengapa penulis tidak membuat cover buku sendiri.

Penyebab penulis tidak membuat cover sendiri adalah karena kesibukan, belum bisa membuat cover yang bagus dan penyebab terakhir adalah mencari nyaman dengan menyerahkan kepada penerbit. Bahkan penulis menyerahkan semua kepada penerbit termasuk editor, layout dan cover. Apakah penyebab-penyebab ini juga pembaca alami juga?

Bapak Fajar Tri Laksono, didaulat oleh Om Jay berbagi pengalaman dalam membuat cover buku yang menarik. Bapak Fajar Tri Laksono selaku narasumber didampingi oleh ibu Lely Suryani memandu kegiatan belajar. Pembelajarn dikemas melalui zoom meeting untuk mempermudah peserta menyaksikan tayangan sekian banyak contoh cover buku yang sudah dibuat oleh Bapak Fajar. Baik judul buku beliau sendiri maupun judul buku orang lain (pesanan orang)

Cara membuat cover buku bisa menggunakan cara yang sangat sederhana seperti dengan aplikasi power point, corel draw, atau canva. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat cover buku.
  • Gambar harus menarik
  • Font yang bagus
  • Sesuai tema
  • Tidak melanggar lisensi orang lain
  • Packaging
  • Warna selaras
Terkait jenis font, sangat banyak jenis font yang bisa dipilih. Tidak hanya yang tersedia pada latop atau bawaan latop. Jenis font bisa diunduh untuk memperkaya font yang kita miliki atau gunakan font berbayar di marketplace. Font cantik-cantik dan menarik sehingga tulisan judul buku menjadi menarik dengan didukung oleh font yang bagus. 

Terkait lisensi orang lain, kadang kita tidak mengetahui apakah gambar yang kita gunakan merupakan karya orang lain yang tidak boleh kita gunakan. Mengambil sembarangan saja di google tanpa mencari tahu terlebih dahulu.  Masih berutung jika buku hanya berdiam diri di rak buku sendiri atau tidak dipasarkan. 

Maka berhati-hatilah mengambil gambar dari google agar tidak melanggar lisensi orang lain. Kalau mau mencari aman, bisa menggunakan hasil jepretan sendiri.

Agar tidak melanggar lisensi orang lain maka perlu memperhatikan bahwa ada undang-undang hak cipta yang mengatur kepemilikan sebuah gambar. Gambar merupakan bentuk karya seni rupa yang sekaligus merupakan ciptaan yang dilindungi menurut pasal 40 ayat 1 huruf f  Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Jadi jangan mudah ambil gambar di google karena bisa terkena pelanggaran lisensi. Gambar yang dimaksud antara lain motif, diagram, sketsa, logo, unsur-unsur warna dan bentuk huruf indah.

Masih ada jasa desain grafis yang bisa dimintai tolong jika belum bisa membuat cover sendiri. 

Penulis yang bukunya adalah comersil use, agar bebas menggunakan gambar maka perlu memiliki licence use. Cara mengecek gambar itu melanggar lisensi atau tidak maka bisa dicek dengan menelusuri darimana asal gambar atau foto dengan menggunakan aplikasi. Dengan memanfaatkan alat penyaring “Hak Penggunaan” di mesin pencari gambar Google, pengguna gambar dapat mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap gambar yang ditemukan. Alat penyaring ini membantu kita untuk menemukan gambar-gambar berlisensi terbuka yang tersedia di situs web penyimpanan gambar.

 

Selamat mencoba membuat cover buku sendiri menggunakan corel, fotoshof, canva. Jangan lupa ketahui dahulu tentang ukuran kertas, desain komersial, font menarik, tema bagus, warna menarik dan jangan lupa buatkan deskripsi terlebih dahulu.


Mimpiku Bisa Melaju Ke Penerbit Mayor

 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-26

Narasumber : Joko Irawan Mumpuni

Moderator    : Raliyanti

Hari,Tanggal : Rabu, 8 Maret 2023

Tema : Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor

Merupakan impian penulis untuk bisa menerbitkan buku pada penerbit mayor. Selama ini penulis menggunakan  jasa penerbit indi. Mulai dari menulis buku antologi sampai pada buku solo semua menggunakan jasa penerbit indi. Akan hal nya dengan buku antologi yang merupakan ajang melatih diri untuk memiliki keberanian dalam menulis dan penerbit indi memberikan kepercayaan diri penulis untuk berani menerbitkan buku. Awalnya penulis, berani menulis buku antologi kemudian berani menulis buku solo. Penulis sangat berharap, awalnya menerbitkan buku pada penerbit indi pada suatu saat nanti bisa menerbitkan buku di penerbit mayor. 

Kelas belajar yang digagas oleh Om Jay, sebelumnya bernama Belajar Menulis terdiri dari banyak gelombang. Penulis masuk pada gelombang 2, menghadirkan narasumber yang sangat luar biasa. Memberikan pencerahan tentang dunia penerbitan. Beliau adalah sosok yang kesehariannya berkecimpung dalam dunia penerbitan. Saat beliau menyampaikan materi, rasanya mimpi  penulis  untuk menerbitkan buku pada penerbit mayor akan kesampaian. Narasumber Bapak Edi.S.Mulyanta ( Penerbit andi Yogyakarta) memantik semangat penulis untuk sampai melanggeng ke penerbit mayor. Tetapi rupanya mimpi penulis sampai saat ini masih sebatas mimpi. Belum bisa menerbitkan buku pada penerbit mayor.

Kesemapatan kedua datang melalui kelas belajar menulis nusantara. Narasumber yang dihadirkan oleh TSO (tim solis Om Jay) adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni dari penerbit Andi. Penerbit Andi adalah salah satu penertbit mayor selain  Airlanga, Tiga Serangkai, Gramedia dan penerbit mayor lainnya.  Tentu kehadiran narasumber kembali memberi harapan baru pada penulis untuk bisa sampai ke penerbit mayor yakni penerbit Andi. 
Setiap penulis mempunyai mimpi karyanya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor sekelas penerbit Andi.

Bapak Joko Irawan Mumpuni adalah Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Yogyakarta. Beliau juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BSNP dan Asesor BNSP.
Salah satu syarat menjadi penerbit mayor adalah harus mempunyai judul terbitan buku puluhan ribu judul dan setiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsisten. Penerbit adalah industri kreatif yang terdiri dari penulis, editor, layouter, ilustrator, dan desainer grafis. Bahkan sekarang penerbit mengarah pada Publisher 5.0 yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatifnya. 

Terdapat jenis-jenis buku di dunia ini, berikut klasifikasi jenis buku tersebut : 

  • Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). 
  • Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sedangkan buku perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak

 Tulisan jenis yang paling diminati kalangan pembaca di antaranya adalah ;

  • Fiksi 75%
  • Non Fiksi 41%
  • Bisnis 33%
  • Sains Populer 31%
  • Literatur Hobi 24 %
  • Literatur sains dan textbook 22% 

Di antara alasan orang membeli buku adalah :

  • Suka Membaca 49%
  • Untuk Hadiah 8%
  • Untuk belajar/kerja 27%
  • Untuk obat menghilangkan stres 15% 

Faktor utama mengapa orang membeli buku diantaranya :

  • Harga diskon 43%
  • Rekomendasi teman 33%
  • Lihat review blogger 27%
  • Buku yang telah difilmkan 6%
  • Buku pemenang penghargaan 41%
  • Desisi sendiri 49%

 Format buku yang sering dibeli oleh orang Indonesia adalah :

  • Buku biasa di toko buku 73%
  • Buku biasa di toko online 55 %
  • Ebooks di toko online 27%
  • Subkripsi berbayar 6%
  • Audiobook di toko online 2%
  • Donwload gratis 31%
  • CD Audiobook 1%

Nah, untuk penulis yang ingin berjodoh dengan penerbit mayor termasuk dengan penerbit Andi Yogyakarta, maka cermati pemaparaan Bapak Joko Irawan Mumpuni. 
Perhatikan jenis tulisan  yang dimintai pembaca, alasan orang membeli buku dan perhatikan format buku lalu menulislah setiap hari. Jika sudah siap, ajukan permohonan penerbitan ke penerbit mayor. Apabila lulus seleksi, maka tulisan anda menemukan takdirnya.
"Menulislah, biarkan tulisan itu yang akan menemukan takdirnya sendiri," kata Bu Kanjeng


 

 

 

 

" Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah"

(Pramoedya Ananta Toer)

Tingkat literasi bangsa Indonesia hingga sekarang ini masih rendah dibanding negara lain, diantara penyebabnya adalah

 

1. Minat Baca : Budaya baca, kurangnya bahan bacaan, dan kualitas bacaan.

 

2. Minat Tulis : Budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbitkan, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.

 

3. Apresiasi hak cipta : Pembajakan, Duplikasi non legal, perangkat hukum.

 

Salah satu cirinya bangsa yang literasi rendah adalah mudah percaya pada HOAX atau berita bohong.

 

Proses Penerbitan Buku

 

 

Diantara cara memilih penerbit yang baik adalah

 

Memiliki visi dan misi yang jelas.

Memiliki Bussines core lini produk tertentu.

Pengalaman penerbit.

Jaringan pemasaran.

Memiliki percetakan sendiri.

Keberanian mencetak jumlah eksemplar.

Kejujuran dalam pembayaran royalti.

Ciri-ciri penerbit yang harus diwaspadai adalah

Hanya bertindak sebagai broker naskah.

Alamat tidak jelas.

Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik.

Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri.

Tidak memiliki percetakan sendiri.

Prosentase Royalti tidak wajar.

Laporan keuangan tidak jelas.

Penulis akan memperoleh hal ini dalam menulis, diantaranya adalah

Peningkatan finansial : Royalti, Diskon pembelian langsung, Seminar/mengajar.

Peningkatan karir : Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan, peluang karir di institusi atau perusahaan.

Kebutuhan batin : Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa.

Reputasi : Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya.

Penerbit Andi itu setiap bulannya menerima naskah bisa sampai 500 naskah, namun yang diterima untuk diterbitan hanya 50 judul saja. adapun kriterianya adalah sebagai berikut :

 

 

 

 

 

Penerbit Andi menilai suatu naskah itu dapat diterbitkan juga adalah dengan Google Trends. Hampir semua tema yang ada mata kuliahnya atau ada mapelnya pasti laku dipasaran. Penerbit Andi memiliki syarat minimal jumlah sitasi adalah 2000 agar naskah bisa terima, dalam hal ini penerbit menggunakan data dari Google Scholar/Cendikia. Bahkan reputasi penulis tenyata sangat berpengaruh makanya ketia Prof. Eko Indrajit ada program menulis bareng dengan guru, semua penerbit Andi terima karena disana tercantum nama Prof. Ekoji sebagai salahsatu penulisnya
Moderator adalah ibu Hidmi Gramatolina Ramdayani

Monday, March 13, 2023

Buku Tidak Laku, Gunakan Strategi ini

 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-28

Narasumber  : Akbar Zainudin

Moderator     : Sim Chung Wei

Hari,Tanggal : Senin, 13 Maret 2023

Tema : Strategi Pemasaran Buku

"Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi,"begitu kata Om Jay. "Menulislah setiap hari, biarkan tulisan akan menemukan takdirnya sendiri,"begitu kata Ibu Kanjeng, sapaan akrab dari Ibu Sri Sugiatusti, Ratu antologi dan pegiat literasi. 

Lalu bagaimana kalau kita hanya menulis saja, tidak berani mempublikasikannya, tidak menerbitkannnya dalam bentuk buku apalagi tidak mempromosikannya atau memasarkannya? Apakah buku kita akan segera menemukan takbirnya?

Atau mungkin di antara kita, sudah punya buku namun tidak memperkenalkannya kepada orang lain. Mungkin salah satu penyebab buku kita hanya mengisi rak buku di rumah saja adalah kita belum memahami cara memasarkan buku. Tidak menutup kemungkinan juga di antara kita sudah ada yang memasarkan buku, namun respon pembeli tidak sesuai dengan harapan kita. Perlu bagi kita untuk mengetahui bagaimana caranya agar buku kita bisa dengan cepat menemukan takdirnya. 

Kelas Belajar Menulis Nusantara, dengan tim solid Om Jay (TSO) menghadirkan narasumber yang akan membantu penulis memecahkan permasalahanterkait dengan pemasaran buku. Narsumber adalah seorang penulis yang sukses. Salah satu judul buku beliau yang laris manis di pasaran adalah,"Man Jadda Wajada."  Buku solo pertama yang tembus (laku)  sampai 55.000 eksamplar. Buku solo berikutnya dalam kurun waktu dari tahun 2010 sampai sekarang berjumlah 15 buah. Beliau adalah Akbar Zainudin.

Penulis buku,"Man Jadda wajada." membrading diri sebagai motivator dan penulis buku motivasi senhingga setiap orang yang mendengar nama beliau ( Akbar Zainudin) , maka orang akan mengetahui bahwa tulisan tentang motivasi. Baik motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi bisnis, motivasi menulis dan motivasi agama.

Pembaca akan sangat beruntung jika memiliki buku karya beliau yang berjudul,"UKTUB," yang merupakan panduan menulis buku dalam 180 hari mulai dari A sampai Z. Ada 150an alamat penerbit anggota IKAPI yang bisa pemebaca dan penulis hubungi untuk penerbitan buku. 

Buku saya tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Mengenal lebih jauh sosok Bapak Akbar Zainudin;

Sebagai trainer, beliau  biasanya keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda Wajada dan selama pandemi, saya melakukannya secara online. 

Bapak Akbar Zainudin mempunyai  4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Hal yang menyenagkan bagi beliau sebagai seorang trainer bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan hingga sekarang. Salah satu impian beliau adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia nyaris terwujud. i. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua, beliau mengkhatamkan impian beliau berkunjung ke seluruh provinsi di Indonesia. 

Buku terlaris kedua setelah,"Man Jadda Wajada," adalah,"Ketika Sukses Berawal dari Pesantren." Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang disebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. 

Kalau di pesantren, materi pelatihan saya umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. 

Selain itu, buku terbaru Bapak Akbar Zainudin adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Buku untuk guru adalah GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA. 

Mengenal lebih jauh dengan Bapak Akbar Zaenudin melalui pemaparan beliau tentang Strategi Pemasaran Buku

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli. 

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita. 

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

  1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
  2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya  mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU. 

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

PERTAMA, LAUNCHING BUKU. 

  • Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube. Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

KEDUA, BEDAH BUKU. 

  • Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

 KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

  • Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

  • Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Perlu membangun atau bergabung dalam banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom. 

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER

  •  Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.
  • Contoh:Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

KEENAM: JUALAN DI MARKETPLACE.

  • Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN SOSIAL MEDIA.

  • Media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.
Berikut video tentang strategi pemasaran buku dari Bapak Akbar Zainudin.


Banyak strategi pemasaran buku, yang penting kita kreatif.

Sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

  • Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca
  • Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 
  • Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Semoga bisa melaksanakan strategi pemasaran buku ala Bapak Akbar Zainuddin.


Tuesday, March 7, 2023

Point Buku untuk Kenaikan Pangkat

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-25

Narasumber : Dr. Imron Rasidi, M.Pd

Moderator : Yandri Novita Sari, S.Pd

Hari,Tanggal : Senin, 5 Maret 2023

Tema : Point Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS

"Karya-karya yang hebat dilakukan bukan dengan kekuatan, tetapi juga dengan ketekunan." (Samuel Johnson)

Semangat masih tetap membara untuk terus belajar menulis dengan tetap mengikuti pemaparan dari narasumber pada setiap pertemuan KBMN gelombang 28. 

Belajar tanpa henti, mengikat dengan tulisan setiap ilmu yang diperoleh agar tidak lepas dari ingatan. Demikian kata-kata bijak yang saya peroleh juga dalam kelas belajar menulis ini. Termasuk ilmu yang diperoleh dari narasumber hebat Bapak Dr. Imron Rasidi, M.Pd.

Bapak Imron Rasidi, didampingi moderator yang akan memandu selama kegiatan belajar. Ibu cantik, Yandri Novita Sari, S.Pd

Bapak Imron Rosidi yang berasal dari Pasuruan Jawa Timur, dan Ibu Yandri yang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Jarak yang jauh menjadi terasa dekat berkat adanya aplikasi Whatsapp.com.

Ada pepatah mengatakan,"Bertanyalah pada orang yang sudah kembali." Kalau saya boleh menterjemahkan makna dari pepatah itu adalah jika ingin mengetahui sesuatu agar tidak tersesat atau salah, maka sebaiknya bertanya pada orang yang sudah melakukan,sudah  kembali dari satu tujuan. Orang yang sudah melakukan atau sudah pergi dan kembali pasti  tahu caranya atau jalannya. Maka bertanya pada mereka, pasti jawaban benar yang kita dapat.

Bapak Imron sudah kembali, artinya beliau sudah tahu apa yang dilakukan agar bisa menulis buku untuk menghantarkan kita naik pangkat ke golongan yang lebih tinggi seperti beliau.

Materi yang disampaikan sungguh menarik terutama bagi peserta yang berprofesi sebagai pendidik/guru terkait dengan kebutuhan kenaikan pangkat mereka.

Seabrek prestasi sudah di raih oleh narasumber kita alumni D-III Jurusan Bahasa di IKIP Surabaya ini. Hal ini dibuktikan Pak imron Rosidi terpilih sebagai penerima Penghargaan Satya Lencana Pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudyono (SBY) tahun 2011. Tak hanya itu beliau juga Mendapatkan penghargaan dari Intel Education Award dan Platinum Indonesia.

Penulis buku berjudul "Menulis Siapa Takut", yang juga berprofesi sebagai dosen Pascasarjana Uniwara STKIP Pasuruan dan kampus Dalwa Bangil karena kecintaannya di bidang menulis Pak Imron dipercaya menjadi wakil dalam Pertukaran Tokoh Masyarakat Indonesia dengan Amerika Tahun 2006 dan menjadi wakil kalangan guru yang terbang ke Amerika. Tidak hanya Amerika,  lelaki kelahiran  Surabaya tanggal 10 Juni 1966 ini juga terbang ke Sydney dan Melbourne tahun 2011, beliau dipercaya mewakil Indonesia karena beliau mendapat Predikat Guru Berprestasi Tingkat Nasional.

Sepak terjang yang luar biasa diimbangi ketekunan dan keuletan Bapak Imron sebagai Penulis buku pelajaran, buku pendidikan dan buku umum dari penerbit UM Press, Kanisius dan lain sebagainya. Beliau juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Bangil mengantarkan beliau meraih gelar Doktor dan beliau juga masuk  sebagai 10 penulis buku nonfiksi yang mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim.  

Materi narasumber yakni,"Point Buku Pada Kenaikan Pangkat PNS."

Salah satu jenis Publikasi Ilmiah (PI) dan Karya Inovatif (KI) adalah penulisan buku

Untuk Publikasi Ilmiah bisa berbentuk buku di bidang pendidikan, buku terjemahan, buku hasil mengubah dr laporan penelitian kita. Sementara itu, di Karya inovatif (KI) bisa berupa buku kumpulan puisi, buku kumpulan cerpen, dan buku novel

Buku-buku yang diajukan untuk kenaikan pangkat, buku antologi puisi yang ditulis keroyokan setiap guru hanya menulis satu atau lebih puisi. ini tidak bisa dinilai

Untuk kumpulan puisi, hanya yang menulis minimal 20 puisi yang bisa dinilai. untuk kumpulan cerpen, minimal satu guru menulis 5 cerpen bisa dinilai.







Ada 10 jenis Publikasi Ilmiah, 4 jenis Karya Inovatif  dan 2 jenis Pengembangan Diri. Hanya saja, saat pengajuan PAK, guru maupun KS biasanya hanya mengajukan Penenlitian Tindakan Kelas (PTK) atau Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Ini menimbulkan kecurigaan bahwa guru tersebut menjahitkan saat pengajuan Dupak. Ini harus kita hindari.  Yang menjadi peluang bagi kita sebenarnya menulis buku hasil laporan penelitian yang kita miliki. Hanya dengan mengatur beberapa bab yang ada, buku akan terwujud

Untuk kenaikan pangkat, sudah diatur dengan permanPan RB no 16 tahun 2006. Terhitung bulan Juli 2023 akan menggunakan aturan yang baru. Jika benar berlaku, maka PAK tidak digunakan lagi. Yang digunakan adalah SKP.

Mulai ke golongan,  IV a 
  1. Minimal 1 satu laporan hasil penelitian
  2. Buku maksimal 3. Meskipun banyak tetap tdk lolos krn itu syarat utama
  3. Opini masuk pd artikel populer. Nilai 1 dan 2. Kalau buku nilai 3 atau 1
  4. Koran di artikel populer di publikasi olmah dan buku di buku pelajaran atau bidang pendidikan di publikasi ilmiah
  5. Buku puisi dan cerpen di karya inovatif
Resume tdk bisa dinilai hanya untuk berlatih menulis dan menjadi kebanggaan karena sudah  berkarya
Nah, bagi peserta KBMN, jangan kendor semangatnya untuk menulis meskipun buku solo yang dihasilkan dari resume selama 30 kali pertemuan tidak bisa dinilai. Paling tidak, ada manfaat yang diperoleh yakni pembiasaan diri untuk menulis. Lebih lengkap penjelasan tentang kenaikan pangkat, silahkan pembaca mencermati PermanPAN RB Nomor 16 tahun 2006 atau peraturan yang baru tentang kenaikan pangkat.

Lombok, 6 Maret 2023




Sunday, March 5, 2023

Mari Belajar Pantun

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-13

Narasumber : Miftahul Hadi, S.Pd

Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd

Hari,Tanggal : Senin, 6 Februari 2023

Tema : Kaidah Pantun

 

Selalu renyah, selalu enak didengar ditelinga ketika yang menyampaikan itu adalah ahlinya. Sosok yang tersenyum dalam flayer di samping adalah sosok yang memang ahli di bidangnya. Layak ada dalam TSO ( Tim Solid Om Jay). Ahli di bidang pantun. 

Saling berbalas pantun antara narasumber dan moderator untuk membuka kelas belajar menulis nusantara (KBMN) PGRI yang dilaksanakan secara online melalui media whatsaap. 

Ustadz Damar (Dail Ma'ruf, M.Pd.) sebagai moderator dan Bapak Miftahul Hadi, S.Pd (alumnus KBMN gelombang 17)  sebagai narasumber. Menilik foto dalam flayer, sosok narasumber masih sangat muda namun ilmu pantunya tidak diragukan. Ilmunya tidak muda, tapi sudah matang dan siap dipetik.

 Berikut pantun dari moderator yang membersami narasumber pada materi kaedah pantun. 

Buah kelapa dimasukan ke gelas 

Jatuh ke semak tanpa ampun

Sudah pertemuan ke-13 

Yuk, kita simak Materi Pantun

Ingin bisa membuat pantun, maka simak resume tentang kaedah pantun berikut ini



Pantun adalah jenis puisi lama, Akhir kata harus berirama, susunan kata yang berakhiran ab-ab.
Pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu ataupun Betawi.  Namun, tiap daerah memiliki pantun. 

Contoh : 

Molo mandurung ho dipabu, 

Tampul si mardulang-dulang, 

Molo malungun ho diahu, 

Tatap siru mondang bulan.

 Artinya :

 Jika tuan mencari paku, 

Petiklah daun sidulang-dulang, 

Jika tuan rindukan daku, 

Pandanglah sang bulan purnama

Di Indoneisa, masing-masing daerah mempunyai istilah sendiri-sendiri untuk menyebut pantun. Lain daerah lain pula namanya. 

  • Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan.  
  • Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006).
  • Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006

Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020). 

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun.  Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).

Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk:

  1. Mengawali sambutan pidato. 
  2. Untuk lirik lagu, 
  3. Perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun.  
  4. Melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
Kaidah Pantun

  •  bait pantun terdiri atas empat baris (wajib).
  •  satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.
  •  satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
  •  Baris pertama dan kedua disebut sampiran.
  •  Baris ketiga dan keempat disebut isi.
  •  Bersajak ab-a-b

 

Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b. Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris.





 Jenis-jenis pantun yang umum diketahui antara lain:

  1. Pantun nasihat : pantun yang isinya (baris ketiga dan keempat) nasihat kebaikan. 

          Contoh : 

         Tegak berdiri si batang Suji,

         Tanam di samping petai cina, 

         Sejak kecil rajin mengaji, 

         Sudah besar tentu berguna.

     2. Pantun jenaka : pantun yang berisi hal-hal lucu

         Contoh :

         Ikan gabus ada di rawa, 

         Ikan lele ada di kali, 

         Nenek menangis sambil tertawa, 

         Melihat kakek main lompat tali.

    3.  Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.

Beda pantun, syair, gurindam dengan karmina 

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan.  

Contoh Syair (seperti puisi):

 Inilah kisah bermula kawan 

Tentang negeri elok rupawan 

Menjadi rebutan haparan jajahan 

Hidup mati pahlawan memperjuangkan

Engkau telah mafhum kawan 

Penggenggam bambu runcing ditangan 

Pemeluk tetes darah penghabisan 

Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan. 

Gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan. 

 Contoh gurindam :

  Jika rajin salat sedekah, 

 Allah akan tambahkan berkah, 

Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

 Contoh karmina

Sudah gaharu cendana pula, 

Sudah tahu bertanya pula.

Cara membuat pantun, kita sering mengalami kesulitan. Kadang ketika  kita membaca pantun ynag sudah dibuat, kedengarannya di telinga tidak pas atau terdengar garing. Pantun yang kita buat kadang tidak selesai-seleai. Hanya bisa smapai baris 1 dan 2. baris selanjutnya tidak selesai-selsai akhirnya bolpoin di lepas atau latop dimatikan. Agar tidak mengalami kesulitan seperti itu, berikut cara atau trik agar membuat pantun lebih mudah:

  1. susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu (isinya).  
  2. kemudian baru membuat baris pertama dan kedua yang merupakan sampiran.
  3. hindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.
Contoh pantun yang mengandung rima awal, tengah dan akhir

Jangan dipetik si daun sirih
Jika tidak dengan gagangnya
Jangan diusik orang berkasih
Jika tidak dengan sayangnya.

Contoh pantun rima tengah dan akhir

Susun sejajar bungalah bakng
Terbang menepi si burung elang
Merdeka belajar marilah dukung
wujud mimpi Indonesia cemerlang.

Dari pemaparan selamat berpantun untuk pembaca semuanya..


Mewujudkan Mimpi Memiliki Majalah Sekolah

 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-11

Narasumber : Widya Setianingsih, S.Ag.

Moderator : Mutmainah, M.Pd.

Hari,Tanggal : Selasa, 1 Februari 2023

Tema : Mengelola Majalah Sekolah

 Apakah sekolah yang pembaca pimpin atau sekolah tempat tugas  pembaca sudah mempunyai majalah sekolah? Jika tidak apakah ada dalam benak pembaca, keinginan untuk memiliki majalah sekolah. Atau pernahkah pembaca bermimpi sekolah yang menjadi tempat tugas pembaca memiliki majalah sekolah. Pernahkan pembaca membayangkan jika sekolah mempunyai majalah akan mengabadikan semua kegiatan-kegiatan penting di sekolah pembaca? Pernahkah terlintas dalam hayalan, membayangkan wajah gembira, senyum simpul atau rasa bangga dari siswa-siswi yang wajahnya menghiasi majalah sekolah? 

Sekarang jangan hanya menjadi mimpi dalam angan-angan saja, tetapi memiliki majalah sekolah bisa menjadi kenyataan. Bingung bagaimana caranya? Berikut ada pemaparan dari narasumber yang dihadirkan oleh Dr. Wijaya Kusumah, senabagi founder KBMN melalui tim solidnya.

Dr. Wijaya Kusumah. mendaulat Ibu Widya Setianingsih, S.Ag sebagai narasumber yang akan berbagi pengalaman tentang pengelolaan majalah sekolah. Beliau didampingi oleh moderator yang berpengalaman juga yaitu Ibu Mutmainnah, M.Pd

Bagaimana mengembangkan majalah sekolah, pembaca bisa menyimak pemaparan narasumber yang berhasil diresume penulis sebagai berikut. 

Seluk Beluk Majalah

Majalah (KBBI) merupakan Terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Majalah Sekolah merupakan majalah yang di kelola, dibuat dan diedarkan dikalangan sekolah, dari sekolah dan untuk sekolah. 

Berdasarkan waktu terbitnya, majalah dibedakan menjadi:

  • Majalah tahunan;
  • Majalah bulanan;
  • Majalah dwi mingguan; 
  • Majalah mingguan. 
Berdasarkan isinya, majalah dibedakan menjadi:

  • Majalah berita;
  • Majalah anak-anak;
  • Maja wanita;
  • Majalah remaja;
  • Majalah olahraga;
  • Majalah fashion;
  • Majalah sastra;
  • Majalah ilmu pengetahuan tertentu, dll.

Langkah Merintis Majalah Sekolah

Ada 4 aspek dalam merintis/membentuk/mnerbitkan majalah sekolah yaitu

  • SDM; Terkait SDM, langkah yang harus dilakukan adalah menyatukan ide dan gagasan, merekrut teman-teman yang memiliki jiwa literasi, membentuk susunan redaksi.
  • Pendanaan; Terkait pendanaan, langkah yang harus dilakukan adalah membuat rancangan sumber dana menyusun RAB (Rancangan Anggaran dan Belanja).
  • Dukungan sekolah; Terkait dukungan sekolah, langkah yang harus dilakukan adalah menyusun dan mengajukan proposal
  • Dukungan masyarakat; Terkait dukungan masyarakat, langkah yang harus dilakukan adalah promosi dan sosialisasi pada walI murid tentang rencana  pembuatan majalah dan pembiayaannya, serta mencari sponsor dan rekanan yang mendukung.

Jika 4 aspek itu sudah dipastikan ada, maka yakinlah bahwa sekolah akan memiliki majalah sendiri. Sudah bisa dibayangkan  tidak ada kegiatan penting, moment penting yang akan hilang begitu saja. Semua akan terekam menjadi catatan yang akan dibaca oleh siswa, orang tua siswa dan generasi berikutnya. Berbicara melalui tulisan.

Selanjutnya, jika 4 aspek sudah diyakini ada, maka langkah selanjutnya adalah membentuk atau menentapkan susunan redaksi majalah sekolah dan tugasnya

  1. Penasehat adalah orang yang bertugas memberikan pertimbangan menyeluruh terkait majalah
  2. Penanggung jawab adalah orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggung jawaban kepada pimpinan redaksi sepanjang menyangkut isi pemberitaan (redaksional)
  3. Pimpinan redaksi (editor in Chief) adalah orang yang bertangung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya
  4. Editor adalah orang yang menyunting isi naskah, proofreading dan mengedit semua tulisan
  5. Layouter adalah orang yang mengatur layout, mendesain majalah dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan.
  6. Reporter adalah orang yang mencari bahan berita, meliput kegiatan
  7. Fotografer adalah orang yang mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis
  8. Bendahara adalah orang yang mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Manfaat Majalah Sekolah

  1. Sebagai sarana komunikasi sekolah dengan wali murid dan siswa
  2. Media komunikatif yang berisi berita-berita sekolah, informasi, pengetahuan dan hiburan.
  3. Wadah kreatifitas guru dan siswa dalam berkarya (menulis, menggambar dll)
  4. Sarana publikasi sekolah di masyarakat
  5. Menjadi kebanggaan sekolah dan menambah nilai plus sekolah terutama saat akreditasi

Dalam menerbitkan majalah sekolah ada hal-hal yang perlu diperhatikan:

  1.  Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. Misalnya dapat berupa akronim atau kata yang menginspirasi
  2. Menentukan rubrik yang akan ditampilkan. Misalnya: Visi Misi : Visi dan Misi sekolah di letakan di halaman 2.
  3. Salam redaksi: berisi kata sapaan pemred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
  4. Berita sekolah. Berita sekolah berisi kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI, PHBN, kegiatan sekolah lainnya.
  5. Profil guru: dimuat secara bergiliran mulai dari wakasek, guru, staff pendidikan
  6. Profil siswa berprestasi: yang berisi reportase siswa berprestasi
  7. Karya siwa: berisi tulisan siswa, puisi, cerpen, cerbung, cergam, foto kerajinan, gambar dll.
  8. Kegiatan siswa: berisi kegiatan outclass maupun inclass, praktek, unjuk kerja, game dll.
  9. Kuis berhadiah: TTS, Tebak gambar dll.
  10. Prestasi sekolah: menampilkan prestasi terbaru dari siswa, guru dan sekolah.
  11. Info dan pengumuman: info ujian, Libur dsb.
  12. Bisa juga ditambahkan artikel sesuai kebutuhan dan kreatifitas sekolah. Misalnya: belajar bahasa arab atau bahasa inggris, Do you know (serial pengetahuan umum yang bisa menambah pengetahuan umum, komik atau cergam, Tutorial, Iklan dari sponsor dll.

Mengajukan ISBN atau QRCBN: 

Agar majalah sekolah memiliki hak paten, maka mengajukan ISBN dan QRCBN sangatlah penting. ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik, terdiri dari  deretan angka13 digit yang berisi informasi tentang judul buku, penerbit dan kelompok penerbit tercakup ISBN. Sedangkan QRCBN (QR Code Standard Book Number) merupakan aplikasi pengidentifikasian buku dengan teknologi terbaru QR code sebagai pemberi identifikasi unik secara internasional terhadap buku yang diterbitkan oleh penerbit. Untuk mendapatkan ISBN atau QRCBN, kita bisa menghubungi penerbit yang memiliki lisensi ISBN atau QRCBN.

Menentukan bahasa yang digunakan dalam majalah

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat menentukan bahasa yang digunakan dalam majalah yaitu:

  1. Mengetahui target pasar yang kita bidik agar bisa menentukan bahasa yang akan digunakan. Jika itu majalah sekolah maka target pasarnya pasti siswa dan wali murid.
  2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak formal/kaku
  3. Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan, selipkan bahasa gaul yang lagi ngetrend (tapi tetap sopan).
  4. Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah sedang berbincang dengan pembaca.

Tema yang diangkat atau dimuat:

Carilah tema dari hal atau issue yang lagi booming di sekolah atau masyarakat, misalnya berprestasi di masa pandemi, semakin berilmu semakin berakhlak, let's go green, raih mimpi setinggi bintang, hold Your Star dll.

Cover dan Layout

Cover dan layout majalah sekolah harus menarik karena  cover dan loyout berfungsi untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Layout dan tata letak majalah dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP atau SMA), praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek,

Pembiayaan (Pengeluaran dan Pemasukan):

Pembiayaan atau pengeluaran  majalah sekolah meliputi biaya cetak majalah, honor crew, hadiah quiz dll sedangkan Pemasukan (sumber dana) berasal dari siswa (dengan menginclude harga pembelian majalah dengan SPP), Dana Bos dan Iklan (misalnya: iklan usaha wali murid)

Percetakan

Mencetak majalah secara fisik merupakan hal penting tapi jika seandainya tidak ada dana majalah bisa diterbitkan secara digital melaui aplikasi flipbook atau bisa juga dengan men-share file pdf majalah melalui WA atau website sekolah.

Upgrade ilmu  para crew secara kontinu dengan melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka misalnya pelatihan menulis. fotoshop. corel draw dengan mendatangakan narasumber ahli atau guru yang ahli di biang tersebut. 

Kekompakan Tim Kunci Keberlangsungan Majalah Sekolah

Kalau saya mengatakan kemompakan merupakan sebuah kerjasama,  kerja bersama-sama dan sama-sama bekerja. Ibarat tubuh, jika salah satu bagiannya sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakannya. Begitu juga dengan majalah, setiap crew sama pentingnya, sehingga kekompakan perlu dipupuk. Saling mengisi kekurangan adalah kunci langgengnya suatu tim.

Semoga dengan pemaparan ini,  mimpi untuk memiliki majalah sekolah akan segera terwujud. 

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...