Tuesday, January 31, 2023

Belajar Menulis Fiksi

 

Resume ke-10

Narasumber : Sudono, S.Pt

Moderator: Bambnag Purwanto, S.Kom.Gr

Tema        : Kiat Menulis Cerita Fiksi

KBMN Gelombang 28

Hari: Senin, 30 Januari 2023

Alhamdulillah....

Sahabat literasi, semoga selalu sehat dan berkenan membaca setiap resume yang saya tulis Pertemuan melalui dunia maya pada kelas belajar menulis nusantara, hari ini menghadirkan narasumber hebat. Seorang guru penggerak dari kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.  Narasumber hebat ini, namanya sangat familiar di telinga saya karena saya bertugas satu kabupaten dengan beliau bahkan sangat dekat yakni tentangga kecamatan. 

Bapak Sudomo, S.Pt biasa dipanggil Mazmo akan didampingi oleh Bapak Bambang Purwanto, S.Kom.Gr selaku moderator. Untuk mengetahui lebih lengkap profil narasumber, pembaca bisa membuka link: https://s.id/ProfilsudomoSPt.

Sebagai guru penggerak, beliau mempunyai metode sendiri untuk membersamai atau menyampaikan materi pada peserta malam ini. Metode. strategi atau cara yang digunakan tidak terlepas dari guru penggerak, sekolah penggerak dan kuriklum merdeka. Beliau berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA. 

  • Mulai dari diri
  • Ekplorasi konsep
  • Ruang Kolaborasi
  • Demonstrasi Konsep
  • Elaborasi Pemahaman
  • Koneksi Antar Materi
  • Aksi Nyata....

  1. Mulai dari diri: Setiap peserta diberikan kesempatan untukberbagi pengalaman  dalam menulis fiksi. Baik yang sudah pernah menulis, yang sudah menulis namun belum selesai, maupun yang belum pernah menulis.  Beliau memberikan nomor hanphone yang akan menjadi tujuan pengiriman penggalan fiksi yang sudah dibuat, tantangan atau kesulitan yang dihadapi ketika menulis fiksi termasuk pengalaman peserta yang sudah berhasil menerbitkan tulisan genre fiksi. Jumlah peserta kelas yang banyak dengan beragam pengalaman terkait tulisan jenis fiksi membuat beragam komentar masuk ke nomor hanphone yang disipakan dan dilanjutkan ke grup KBMN. Semacam curahan hati tentang pengalaman ketika sekolah dasar, keinginan menulis fiksi tapi tidak selesai-selesai, menulis fiksi itu sulit dan lain-lain.
  2. Eksplorasi Konsep.Untuk alur ini, pak Mazmo memberikan materi pada link https://s.id/MateriSudono. Sedikit tentang isi link ini, suapay pembaca tidak penasaran, saya sudah membuka link ini. Isinya alah contoh fiksi yang di dalamnya ada materi tentang mengapa harus menulis fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi dan tips menulis cerita fiksi. 
  3. Ruang Kolaborasi: Pada alur ini, beliau menyajikan kalimat yang akan dilanjutkan oleh peserta menjadi satu paragraf.  "Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara dari kejauhan, Semakin lama kian mendekat."  Peserta diminta melanjutkan kalimat itu. Tentu saja masing-masing melanjutkan sesuai dengan keinginannya. Sehingga beragam pula kalimat lanjutan dari kalimat yang dituliskan narasumber
  4. Demonstrasi: Pada alur ini peserta ditugaskan menulis 5 tema yang paling disukai untuk ditulis menjadi cerita fiksi. Boleh tulis  hanphone atau di mana saja.
  5. Elaborasi Pemahaman. Alur ini, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya jawab terkait materi yang belum dipahami atau yang mau diperdalam. Pertanyaan boleh dilayangkan ke nomor 088809405468
  6. Koneksi antar materi. Pada alur koneksi antar materi, peserta dipersilahkan untuk menulis kesimpulan dari materi dalam blog masing-masing.
  7. Aksi Nyata: Penerapan dari materi yang sudah dipelajari dan membuat resume tentang materi ini. 
Tambahan dari Bapak narasumber tentang materi ini:
  1. Fiksimini yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. 
  2. Flash Fiction yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist
  3. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Misalnya premis ceritaHarry Potter adalah seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian.
Agar bisa menulis fiksi, buatah outline terlebih dahulu:
  • Tentukan kerangka (Unsur pembangun cerita)
  • Tentukan tema (ruang lingkup cerita)
  • Buat Presmis
  • Tentukan plot (Jenis alur, awal konflik, konflik/klimak dan ending)
  • Tentukan tokoh dan watak
  • Tentukan latar
  • Pilih sudut pandang penceritaan
Jika ingin fiksinya menarik, maka perlu diperhatikan:
  • Tempatkan diri sebagai penulis, jangan terbawa cerita
  • Penjelasan langkah demi langkah dan gaya bahasa
  • Tambahkan bumbu, konflik dan ending yang menyenangkan.

"Malam semakin larut, tubuhku sudah terasa melemah. Mataku sudah tak mau bersahabat lagi denganku. Jemariku yang lincah di atas keyboard lattopku menjadi ikut-ikutan tak mau menuruti kata hatiku. Jemariku tidak lincah lagi. Ia seakan tak mengenal aksara lagi. Selalu salah, selalu salah sehingga terjadi typo. Kepalaku mengangguk-angguk bukan karena mengerti akan ketidakbersahabatan mataku dan jariku. Aku terkulai di atas bantal. Plukkk.......aku tertidur pulas, membiarkan lattopku diangkat oleh anak gadisku".

Lombok, 30 Januari 2023

 

Friday, January 27, 2023

Solusi Jika Kesulitan Menulis

 Resume 9

Narasumber  : Prof.Dr. Ngainun Naim, M.H.I

Tema             : Menulis Itu Mudah

Maderator     : Lely Suryani, S.Pd.SD

Hari               : Jum'at, 27 Januari 2023


Sahabat literasi, 

Bertemu kembali pada resume ke 9, materi pelajaran kelas belajar menulis nusantara, gelombang ke 28. Resume ini semoga menarik bagi pembaca dan tentunya para sahabat literasi.

Moderator yang diberi amanah untuk mendampingi nrasumber hebat kali ini adalah Lely Suryani. Alumnus kelas belajar menulis sebelumya yang juga di bawah asuhan Dr. Wijaya Kusumah. Lely Suryani tim solid  yang digandeng Om Jay untuk memandu kegiatan dalam kelas belajar menulis nusantara  gelombang 28 ini. Di samping itu, karena komitmen dan konsistensinya dalam menulis, Ibu Lely Suryani dipercaya Om Jay untuk membuat buku biografi beliau dengan judul,"Lebih Dekat dengan Om Jay."

Narasumber hebat yang tentu akan memberikan boster semangat kepada peserta dan kepada pembaca resume ini untuk mempunyai nyali dalam menulis adalah Bapak Prof.Dr. Ngainun Naim, M.H.I

"Writing is Easy"  

Beliau tidak menjelaskan menulis itu mudah atau sulit, tetapi mengajak peserta untuk bisa menulis dengan cara menulis. Bisa menulis dengan cara menulis?  Maksudnya apa, ya?

Apa yang mau ditulis?

  • Tulislah hal-hal sederhana yang kita alami, seperti dicontohkan dalam tulisan beliau yang hanya terdiri dari beberapa paragraf tentang,"Cerita Sore di Bulan Ramadhan." Berisi tentang cerita sore bulan Ramadhan di kampung atau kediaman beliau. Pengalaman hidup kita sehari-hari merupakan sumber tulisan yang subur. Kita akan menulis lepas dan mudah karena kita sendiri yang mengalami. Tinggal pilih, mau kita tulis aspek yang mana dalam kehidupan kita. Jangan takut salah atau jangan takut tulisan kita jelek tetapi takutlah jika tidak menulis.
  • Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit karena itu akan menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran. Menulis ya, menulis saja. Tuangkan dalam tulisan apa yang ada dalam pikiran secara bebas.
  • Jika sudah habis yang mau ditulis, simpan dalam latop, pada saatnya nanti dibaca dan cermati kalimat demi kalimat. Tambahkan ide jika ada ide yang akan ditambah. Jika terjadi typo atau salah ketik segera perbaiki.
  • Sebelum diunggah ke blog, baca sekali atau dua kali untuk meminimalkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Menulis adalah jejak kita. 
Hal yang mudah ditulis menurut narasumber yang suka menulis hal yang ringan dan mudah ditulis seperti tentang perjalanan. Di samping itu, beliau juga menulis hal-hal yang berat untuk kepentingan akademik karena beliau seorang guru besar. 
Semua orang pasti melakukan perjalanan. Maka sangat mudah  kita menuliskan hal-hal yang kita alami dalam perjalanan karena kita sendiri yang mengalami.

Tips Menulis ala Prof.Dr. Ngainun Naim," Menulis Secara Ngemil----Sedikit Demi Sedikit."

Menulis setiap hari sedikit demi sedikit dengan beberapa jenis tulisan seperti: misalnya menulis untuk blog, menulis jurnal. Tidak harus banyak, 1-2 paragraf.

Sahabat literasi, dari paparan narasumber, akankah kita masih menganggap menulis itu sulit? Akankah kita punya nyali untuk menulis atau masihkah kita takut untuk menulis? Saya yakin sahabat literasi dan pembaca tidak seperti itu, bukan?

Sahabat literasi, 
Menurut Prof. Dr. Ngainun Naim:
  • Tidak perlu memaksa orang lain untuk mau menulis, tepi jadilah teladan mereka dengan mewajibkan diri menulis setiap hari, sehingga orang lain terinspirasi dan mengikuti kita. 
  • Kesulitan awal mulai menulis biasanya disebabkan karena faktor psiklogis, takut jelek, takut salah dan seterusnya. Pokoknya  ditulis saja. Kata salah seorang penulis cara untuk melawan kesulitan adalah melakukan.
  • Langkah awal agar menulis itu benar-benar mudah adalah dipaksa. Paksalah untuk menulis setiap hari.
  • Lawan terbesar penulis itu adalah diri sendiri. Kualitas tulisan akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang kita hasilkan. Belajar terus jangan berhenti mencari informasi, menonton You Tube, membaca, dan terus menulis.
  • Cara mengatasi hilangnya ide saat pola menulis yang kita gunakan denga cara cicil/nyicil tulisan adalah dengan membuat template  atau kerangka sederhana. Misalnya: Ketika ingin membuat tulisan tentang: Empat Hal yang mudah ditulis. Maka kerangka yang dibuat; Paragraf 1;Menulis itu mudah., 2; Menulis yang dialami.,Menulis perjalanan., dan seterusnya. 
  • Cara memunculkan ide agar bisa menulis dari sudut padnang yang berbeda adalah dengan banyak berlatih dan terus menulis setiap hari
  • Nikmati semua pekerjaan, kesibukan bukan hambatan untuk menulis. Kuncinya adalah komitmen yang dijalankan dengan riang gembira. Untuk bisa konsentrasi harus latihan, harus fokus. Stop gannguan seperti handphoe.
  • Membaca itu amunisi menulis. Banyak membaca membuat imajinasi kita kaya. Pilihan kosa kata bervariasi. Data biasa bisa diolah menjadi luar biasa. Rajin berlatih, awalnya biasa menjadi luar biasa.
Jangan khawatir, menulis dengan cara menyicil sangat bisa dibuat menjadi sebuah buku. Tulisan demi tulisan itu dikumpulkan . Buatkan judul, kata pengantar, daftar isi dan biodata penulis. Maka jadilah sebuah buku seperti buku hasil karya narasumber juga banyak berasal dari kumpulan tulisan beliau setiap hari.

Sahabat literasi,
Sebelum kelas belajar ini, saya ikut dalam komunitas menulis yakni rumah virus literasi. Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, ada  dalam komunitas tersebut. Saya g blogwalking ke blog beliau https://www.spirit-literasi.id/. Salah satu isi tulisan beliau adalah ada empat tahapan malu dalam menulis
  • Pertama, malu menulis sehingga seseorang tidak memulai menulis
  • Kedua, Menulis tapi malu tulisan dibaca orang sehingga tulisan berdiam diri di latop
  • Ketiga, Menulis tanpa rasa malu. Ya menulis saja, lalu dipublish
  • Keempat, Malu jika tidak menulis. Jika tidak menulis merasa berhutang saja.
Pada tahapan yang ke berapakah keberadaan kita? Bukakah menulis itu mudah?
 

Lombok, 27 Januari 2023


 

Wednesday, January 25, 2023

Tips Menulis di Blog

 Resume ke-8

Oleh Nuraini

Narasumber : Drs. Dedi Dwitagama, M.Si

Moderator    : Sigid PN, SH

Tema            : Menulis di Blog

Sahabat literasi, 

Sahabat tentu mengenal sosok Drs. Dedi Dwitagama?  Atau mungkin sahabat sudah follow akun instagram sosok yang menjadi  narasumber pertemuan Kelas Belajar Menulis Nusantara, PGRI gelombang ke-28 ini. 

Opening kegiatan dibuka dengan menampilkan lagu yang sangat menggugah dari tim solid Doktor Jay dalam kelas belajar menulis nusantara. Penasaran dengan materi narasumber kali ini? Ikuti pemaparan beliau yang berhasil saya buat dalam resume berikut ini.

Tema pertemuan ke-8 adalah,"Komitmen Menulis di Blog."

Kisah narasumber yang memulai ngeblog tahun 2005, terinspirasi dari adik beliau yakni Agus Sampurno. Dari perjumpaannya hingga saat ini Pak Dedi Dwitagama mengelola 14 blog. Berkat blog ini, beliau bisa berkeliling Indonesia dan dunia. 

Ingin tahu lebih lengkapnya tentang Dedi Dwitagama?

Bapak Dedi Dwitagama selama 17 tahun menjadi guru STM di Jakarta. Sejak 2005 hingga kini menjadi Kepala Sekolah. Saat ini pak Dedi menjadi Kepala Sekolah di SMK Penerbangan Jakarta. Bapak Dedi Dwitagama adalah seorang pendidik, trainer, penulis, motivator dan juga blogger.

Dalam akun intagramnya https://www.instagram/dwitagama tertulis kalimat,"Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri berani berkompetisi dan jadi pemimpin-Jakarta, Indonesia#motivasihidup.

Cara berbeda dilakukan Bapak Dedi Dwitagama dalam memulai kelas dengan memberi kesempatan kepada peserta untuk mencari tahu tentang  diri beliau pada internet.  Dilanjutkan dengan share materi. Luar biasa , beliau merekam atau mendokumentasikan semua materi yang dibagi. Pada pertemuan ini, masuk pada episode 1.204 materi yang sudah dibagi.

Materi pertemuan ke-28 ini,"Fokus Menulis di Blog."

"Guru jangan kalah dengan sandal jepit."

Perhatikan saat ini, guru berprestasi, guru inti, dan guru-guru dengan predikat lainnya. Apakah kiprahnya akan terus berlanjut?  Juga perhatikan guru penggerak saat ini. apakah kiprahnya nanti akan berlanjut?

Kebanyakan/mayoritas tidak produktif. Banyak guru yang hanya melakukan kegiatan minimalis. Masuk berseragam,  sekedar melaksanakan tugas rutin. Tidak banyak yang mengambil kegiatan di luar tugas seperti nongkrongin depan latop mengikuti zoom belajar menulis. 

Ukuran produktif bagi guru tidak hanya produktif menyusun RPP, analisi nilai dan lain-lain tugas utamnya, tetapi melakukan kegiatan lainnya untuk menambah produktifitasnya di luar tugas utamnya. Jika sudah produktifitas, bukan kita yang mencari pekerjaan, tetapi pekerjaan yang mencarinya. 

Adakah foto sekolah anda di handphone anda? Foto sekolah anda yang bagus tersimpan di handphone anda atau sebaliknya. Bagaimana jika handphone anda rusak atau hilang? Maka tidak akan bisa anda temukan lagi. 

Jika semua foto tersebut anda simpan di blog atau di instagram lalu anda ceritakan atau tuliskan maka tentang sekolah anda akan bisa tersimpan, terpublish dan bisa dilihat oleh orang lain atau pembaca.

Era sekarang, orang tidak lagi menggunakan buku untuk menulis, menggunakan kertas untuk mencatat tetapi kebanyakan orang menggunakan handphone untuk mencatat. Kebanyakan orang menggunakan media sosial. Semua bermetamorfosis menjadi digital.

Dalam kelas contohnya, banyak kegiatan siswa yang kita abadikan dalam blog. Tuliskan tentang kegiatan tersebut. Tentu akan menarik dan bisa menginspirasi orang lain. 

Agar semua aktivitas kita mempunyai jejak, maka sebaiknya semua dibuatkan ceritanya dalam blog, dibuat videonya uploud di youtube sehingga semua punya jejak tulisan atau videonya dalam situasi apapun dan sampai kapan pun. Anak cucu kita bisa menyaksikan bahwa kita pernah ada pada masa itu dan kegiatan itu. 

Karena kita hidup harus meninggalkan jejak, maka tulislah di blog.....

Agar gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama.

Tips menulis di blog

  1. Tentukan tujuan/fokus (jika sulit menemukan fokus, maka tulis saja, fokusnya nanti akan kita temukan setahun  atau du tahun...)
  2. Tentukan outline ( kalau tidak tulis saja suka-suka)
  3. Tulisan jangan panjang-panjang
  4. Masuk komunitas (kunjungi blog orang agar bisa belajar)
  5. Publish
"Tulislah. bisa jadi hal yang biasa bagi kita, tetapi luar bisa bagi orang lain. Contoh, botol bekas air mineral tidak bermanfaat bagi kita tetapi bagi orang lain seperti pemulung, botol itu sangat luar biasa baginya." 


Lombok, 25 Januari 2023


Tuesday, January 24, 2023

Ceritaku Pagi ini

 Oleh Nuraini

Sahabat literasi, 

Hari libur merupakan hari yang ditungg-tunggu oleh pekerja kantoran baik aparatur sipil negara maupun karyawan swasta.  Bapak-bapak, ibu-ibu, tua-muda bahkan anak-anak sekolah menunggu waktu libur. 

Mengisi waktu libur banyak caranya. Ada yang menhabiskan mengisi waktu libur bersama kelurga di rumah maupun berlibur ke luar rumah seperti ke pantai, ke pusat-puat hiburan maupun bertemu teman, sahabat dan kerabat lama.

Banyak juga di antara inbu-ibu yang bekerja kantoran menghabiskan waktu libur di rumah saja menghabiskan pula pekerjaan rumah yang sudah menumpuk selama seminggu dan belum habis dikerjakan. 


Monday, January 23, 2023

Cara Mengatasi Writer's Block

RESUME 7

Nara Sumber  : Ditta Widya Utami, S.Pd.Gr.

Moderator      : Raliyanti, S.Pd., M.Pd

Tema              : Mengatasi Writer's Block

Hari                : Senin, 23 Januari 2023

Sahabat litersi,

Alhamdulillah, Senin malam, kembali kelas belajar menulis nusantara bertemu dalam kelas belajar ini melalui dunia maya. Aplikasi whatsaap adalah media yang digunakan oleh kelompok solid Om Jay dalam kelas belajar ini. Om Jay pada kesempatan malam ini melakukan opening dengan menyemangati peserta,"Siap yang fokus pasti lulus. Dalam kesulitan tu pasti ada kemudahan, Namun sebaliknya dalam kemudahan itu justru ada kesulitan. Kita sendiri yang menciptakan kesulitan sehingga hidup terasa sulit"

Untuk mengatasi kesulitan, tim Om Jay selalu siap membantu, demikian janji Om Jay selaku pimpinan tim solid kelas belajar menulis nusantara ini karena harapan OM Jay adalah banyak peserta yang lulus  gelombang 28 ini. Kuncinya adalah banyak membaca. 

Saya sangat berharap, blog saya bisa dikunjungi oleh Om Jay dan tim solidnya untuk membaca tulisan sdalam blog saya. Jika Om Jay dan tim solidnya meninggalkan jenjak, maka tentu saja saya merasa bangga. 

Moderator cantik, Raliyanti, S.Pd., M.Pd, menyapa peserta dengan ramahnya dengan ucapan salam. Menyampaikan tentang pertemuan sudah memasuki hari ke-7. Menyampaikan kesiapan peserta, menyampikan pertemuan sebelumya yakni dengan narasumber Prof.Richardus Eko Indrajit  dengan tantangan menulis selama 2 minggu yang masih hangat dengan euforianya. Tak lupa pula moderator mendoakan agar peserta selalu sehat, pertemuan lancar dan tidak ada writer's block yang melanda.

Moderator merupakan penulis, biasa disapa dengan panggilan Rali. Merupakan lulusan gelombang 20, menghasilkan buku solo 1 berjudul,"Wujudkan Mimpi Terbitkan Buku." Semangat ibu cantik ini untuk menerbitkan buku membuatnya menyemangati diri mengikuti kegiatan, mensupport diri, menyelesaikan resume on time sehingga lulus. Lahir pula buku solo kedua berjudul,"Guru di Era Digital." termasuk 17 buku antologi baik fiksi maupun non fiksi.

Semua terwujud karena ia punya mimpi. Teruslah berkarya jangan berhenti begitu saja!

Selanjutnya Bu Rali memperkenalkan narasumber yang tak kalah cantik pula. Rupanya pertemuan kelas hari ke-7 merupakan emansipasi wanita. Perkenalan narasumber link blog milik narasumber. Apabila ingin berkenalan dengan narasumber, maka bisa berkunjung ke https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html?=1. Narasumber mempunayi akun juga di kompasiana dengan link https://www.kompasiana.com/ditta13718. Beliau merupakan guru berprestasi.

Luar bisa, begitu membuka link blog narasumber, sungguh saya takjub, guru yang tergolong masih sangat muda dengan segudang prestasi dan seabrek kegiatan di komunitas. Tentu sangat layak menjadi contoh dan menginspirasi kita bersama. Bagaimana sahabat literasi? Setujukah dengan pendapat saya?

Kemahiran beliau menulis sudah terlatih sejak usia sekolah dasar. Mulai dari menulis buku diary, memberikan kesempatan kepada temannya membaca tulisannya secara bergilir, dan mengirim tulisan ke mading sekolah. Rupanya kegiatan menulis narasumber rasakan manfaatnya sebagai self healing yang baik. Dari ceriat beliau menunjukkan beliau sudah berani menulis, membuka diri untuk menerima kritasn dan saran dibuktikan dengan memberikan kesempatan kepada temanya untuk membaca tulisnnya dan berani mempublish tulisannya dibuktikan dengan berani mengirim tulisan ke mading sekolah. Bagaimana dengan kita, sahabat literasi?

Kebiasaan menulis berlanjut samapai perguruan tinggi bahkan sampai sekarang terbukti dengan hasil karya beliau berupa buku solo maupun antologi meskipun sempat jeda beberapa saat terkait kesibukan di dunia kerja. Ternyata kelas menulis yang dinakodai Om Jaya membawa Bu Ditta kembali menekuni dunia menulis. Tidak tanggung-tanggung langsung lulus di gelombang 7 dan menelurkan buku menjawab tantangan Bapak Prof. Eko. Buku tersebut diterbitkan oleh penerbit mayor.

Menurut Ibu Dita, banyak penyebab orang menulis, ada yang menulis karena hobi, kebutuhan, tuntutan profesi, dan lain sebagainya. Namun sejatinya aktivitas menulis memang tak bisa lepas dari diri kita sebagai makhluk yang berbahasa dan berbudaya. 

Aktivitas menulis maknanya sangat luas. Menulis adalah kata kerja yang hasilnya sangat beragam. Oleh karena itu tak hanya novelis, cepenis, jurnalis atau bloger, ada juga yang copywriter yang tulisannya mengajak orang utuk membeli produk, ada content writer yang bertugas mebuat tulisan profesional di website, ada script writer penulis naskah film/sinetron, ada ghost writer, technincal writer, hingga UX writer, dan lain-lain. Penulis-penulis yang beragam jenisnya itu masih bisa terserang virus WB atau  writer's block. Writer's Block tak pandang bulu. Usia tua, muda, profesional maupun  pemula bis di serang WB. Oleh  karena itu  seorang penulis perlu mengenali WB dan bagaiman cara mengatasinya.

Writer's Block adalah kondisi di mana penulis mengalami kebuntuan menulis. Tak lagi produktif, atau berkurang kemampuannya menulis. Istilah ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1940an. Pertama kali dikenalkan oleh Edmund Bergler, sorang psikoanalis di Amerika.

Bila kita merefleksi diri sebagai penulis, Writer's Block ternyata bisa terjadi berulang sehingga dikatakan sebagai ,"virus." yang bisa aktif atau muncul bila kondisi memungkinkan. Itulah sebabnya maka seorang penulis perlu mengetahui faktor-faktor penyebanya agar bisa menghindarinya.

Di samping adalah penyebab writer's block. Misalnya seorang yang biasa menulis puisi, tiba-tiba harus menulis KTI yang memiliki struktur dan metose penulisan yang berbeda. Bila tidak lekas beradaptasi, maka penulis tersebut akan terkena writer's block.
Mencoba metode/topik baru dalam menulis bisa menjadi penyebab sekaligus obat writer's block
Mengapa demikian? 
Jawabannya adalah ada pada penyebab writer's block yang kedua (stress) dan yang ketiga (lelah fisik/mental).


Stress diartikan sebagai ketegangan, tekanan, tekanan batin, ketegangan dan konplik. Lelah fisik/mental akibat aktivitas harian yang padat juga memicu stress.  Stress dan lelah fisik/mental pada akhirnya bisa menyebabkan penulis merasa suntuk dan jenuh. Jangankan untuk menulis. Nah.....ini artinya penulis sudah terserang virus WB

Obat untuk  mengatasi writer's block adalah mencoba hal-hal baru dalam menulis dan membaca. Memcoba hal-hal baru tentu akan menyenangkan seperti melakukan hal-hal yang disukai untuk refresing. Membaca buku ringan untuk camilan otak juga bisa menjadi solusi mengatasi writer's block atau/WB karena WB juga bisa terjadi karena penulis bisa mengespresikan ide dalam bentuk kata. Dengan membaca bisa menambah kosa kata. 
Mencoba hal-hal baru dalam menulis bisa 

Terakhir penyebab writer's block adalah terllau perfeksionis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perfeksionis adalah orang yang ingin segala-galanya sempurna. Nah, kalau melihat artinya, Jika penulis pemula terlalu perpeksionis maka ia akan terkena WB dan tak akan selesai-selesai tulisannya. Percaya diri ternyata menjadi solusi juga menghadapi atau melawan writer's block.

Penulis perlu menrapkan free writing atau menulis bebas, menulis cepat tanpa memikirkan salah eja, salah ketik, koherensi, dan lain-lain. Jangan memikirkan tulisannya tidak disukai, dikritik orang, tulisannya tidak bagus dan kekhawatiran lainnya. 

Sahabat literasi, 
Narasumber mengajak kita untuk memulai menulis bebas untuk mengatasi writer's block. Lepaskan kekhawatiran yang ada. Bukankah tulisan yang buruk lebih baik dari tulisan yang tidak selesai? 


Lombok, 23 Januari 2023






.



Friday, January 20, 2023

Menulis Bukan untuk Diri tetapi untuk Orang Lain

 Oleh Nuraini


Resume ke :6

Gelombang:  ke-28

Tema: Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu





Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (lahir 24 Januari 1969) atau Eko Indrajit adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita.[1]

Selain dikenal sebagai sosok penggerak riset informatika dan teknologi digital, Eko Indrajit adalah narasumber yang aktif di berbagai seminar, lokakarya, dan penulis buku serta jurnal yang telah dipublikasikan di dalam maupun luar negeri.[2] Kini, ia tercatat sebagai salah satu anggota Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia dan menjadi Ketua Smart Learning and Character Center (PSLCC) PGRI yang berperan melakukan pengembangan profesi guru dan pendidikan karakter berbasis teknologi dan informasi.[3]

Saya merasa beruntung bisa menimba ilmu dari seorang yang sudah menerbitkan buku dalam jumlah yang tergolong sangat banyak ini meskipun melalui dunia maya. Sungguh luar bisa, seorang profesor  berkenan membersamai peserta kelas menulis PGRI gelombang 28  yang beragam kemampuannya dalam menulis. Beragam keberaniannya dalam menulis, beragam pula tingkat kepercayaan dirinya dalam menulis.   Beragam ungkapan diri tentang kemampuan menulis yang saya baca dari komentar dakam grup kelas. 

Prof. Eko  sebelumnya juga pernah berbagi ilmu  dalam kelas menulis bersama Om Jay. Memberikan tantangan kepada peserta untuk menulis bersama. Yang punya tekat dan kemauan kuat serta memiliki kepercayaan diri untuk menulis tentu sukses menerbitkan buku bersama Prof. Eko. Bukunya diterbitkan oleh penerbit mayor dan bertengger di toko buku seluruh Indonesia. Yang berhasl tentu bangga bukan? 

Sebagai narasumber, Prof. Eko tidak menyampaikan materi tentang menulis, karena menurut Bapak yang menjadi youtuber sejak pembelajaran jarak jauh ini (chanel Ekoji), materi menulis telah disampaikan oleh narasumber sebelumnya. Ekoji Chanel berkembang pesat hingga ribuan subscriber. Peserta ditantang untuk menulis dan menerbitkan buku dengan terlebih dahulu diberikan motivasi melalui cerita pengalaman beliau.

Prof. Eko sudah mulai menulis sejak sekolah dasar. Tulisan beliau baru terbit pertama ketika sedang duduk di bangku SMP. Alasan beliau untuk menulis sangatlah mulia yakni  membagi ide, pemikiran, gagasan dan cerita kepada orang lain. Buku beliau laris manis, diminati banyak orang sehingga membuat beliau semakin senang menulis. Apallagi saat whatsap belum ada, masih menggunakan pesan singkat/sms, banyak yang menyampaikan ucapan terima kasih. Hal itu membersarkan hati beliau dan merasa bahwa hidupnya berguna untuk orang lain. Ini artinya penting menulis nomor handphone di setiap buku yang kita terbitkan. 

Lewat Ekoji Chanel. Prof. Eko berhasil mengajak para guru bergabung. Menuliskan apapun yang disampaikan Prof.Eko pada Ekoji Chanel, setiap guru diminta untuk menuliskan. Selanjutnya beliau memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten.

Beragabung 30 guru saat diminta menjadi narasumber oleh Om Jay, dan berhasil diterbitkan 9 buku. Satu buku terpilih menjadi buku terbaik nasional versi Perpusna untuk kategori PJJ. Wowww....luar biasa bukan? Penerbitnya juga luar biasa yakni penerbit mayor. Penerbit Andi.

Prof. Eko memberikan tips untuk menulis: tidak perlu berpikir panjang, mulai dari satu hal sederhana,jangan menulis sesuatu yang tidak kita suka dan tidak ada sumber referensinya dan untuk menjadi percaya diri bergabunglah dengan Profesor Eko.  Apakah tidak bangga menjadi penulis pertama dan Profesor menjadi penulis kedua?

Menurut Profesor Eko, untuk menulis buku yang diterbitkan penerbit mayor, penulis harus mengikuti kebutuhan pasar karena penulis bukan menulis untuk dirinya, tetapi menulis untuk orang lain. Carilah judul yang mainstream karena kalau judul biasa-biasa saja, penerbit mayor tidak akan melirik tulisan kita.

"Mari berjalan bersama, jangan sekedar berdiskusi. tetapi takut eksekusi. Eksekusi dulu baru berdiskusi." 

Penggunaan referensi dalam tulisan kita tidak ada batasannya. Semakin banyak pemikiran orang lain yang kita pakai maka semkin banyak pula referensi yang kita gunakan. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Tentunya konten  atau isi menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Akan halnya dengan sebelumya, Profesor memberikan tantangan untuk menulis bersama. Kali ini Profesor Eko mengajak guru untuk bermimpi karyanya akan terpajang di toko buku maka bergabunglah dalam batch "Januari Berseri". Batch ini akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor.  Tujuannya adalah agar guru bisa menulis buku bukan sekedar tahu cara menulis buku.

Tantangan yang diberikan Profesor disambut baik oleh guru-guru yang menjadi peserta kelas belajar menulis nusantara (KBMN) ini.  Moderator langsung membuat form pendaftaran. Pendaftaran dibuka sampai 50 orang. 

Untuk gendre tulisan, karena peserta adalah guru, maka konsentrasi Profesor Eko pada genre," Pendidikan  Masa Kini." Alasan mengambil genre ini adalah karena masih banyak yang membutuhkan pemahaman akan berbagai metoda dan strategi pembelajaran abad ke-21. Setiap peserta akan diberikan satu tema pada saat worksop pertama Januari Berseri.

"Saya ikuti Kelas Belajar Menulis Nusantara untuk mendapatkan berkah ganda bahkan lebih. Pertama; ingin tahu, kedua; ingin bisa, ketiga; ingin sertifikat; keempat; ingin punya mahkota seorang penulis yakni buku."


Lombok, 20 Januari 2023.


Wednesday, January 18, 2023

Si Blog sebagai Media Pembelajaran

Oleh Nuraini

Resume ke-5

Narasumber : Dail Ma'ruf, M.Pd

Moderator   : Purbaniasta KS, S.Pd

Materi         : Blog sebagai Media Pembelajaran

Waktu         : Rabu, 18 Januari 2023

Salam literasi, untuk para sahabat literasi, bertemu kembali dalam kelas belajar menulis nusantara, gelombang ke-28. Tentu saya berharap, pertemuan dalam dunia tanpa sekat ini, melalui dunia maya ini akan menambah kecintaan kita pada dunia literasi. 

Terima kasih kepada narasumber, moderator dan semua sahabat literasi yang bergabung dalam kelas ini, penulis pemula maupun penulis andal yang tak pernah merasa tinggi dan tak pula merendahkan. Saling berkunjung, blogwalking dengan meninggalkan jejak berupa komentar yang menguatkan dan memotivasi. Tidak satu pun komentar yang negatif terekam dalam jejak yang ditinggalkan, itulah bukti bahwa kita saling mendukung. 

Blog sebagai media pembelajaran merupakan materi yang saya pandang penting untuk di bahas dalam kelas menulis. Ibarat kata," Gayung Bersambut." Bapak Dail Ma'ruf didaulat untuk menjadi narasumber untuk materi ini dan dimoderatori oleh Purbaniasta KS. S.Pd.

Pemaparan narasumber diawali dengan pengertian blog. Apa itu blog?

Kata,"Blog," berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama oleh Jhon Barger tahun 1998. Barger memebri nama weblog untuk mengkhususkan istilah website yang bersifat pribadi dan sering diperbaharui dari waktu ke waktu. Blog itu sendiri bersifat personal, memuat opini dan hal-hal lain untuk mengaktualisasikan diri dan mengabarkan pada komunitas global.

Sahabat literasi, bagi sahabat yang sudah mempunyai blog jangan minder  apalagi putus asa. Saya sepakat dengan pernyataan narasumber. Untuk saling memotivasi, jika blog kita sepi pengunjung maka jangan berkecil hati. Banyaklah berkunjung ke blog teman, In Syaa Allah mereka akan balik berkunjung ke blog kita. 

Ingat pepatah mengatakan, "Man Jadda Wajada atau There Are A Want There Are A Way."

Untuk menjadi bloger terkenal seperti 5 bloger terkenal Indonesia, Herma Yudiona, Raditya Dika, Sugeng Riyadi, Carolina Ratri dan Dani Rachmat perlu proses. Lima bloger ini sudah meraih  gaji. Herman Yudiona menerima gaji 21 juta/bulan dan benefit lainnya. Kisah infiratifnya bisa dibaca di hermanyudiona.com. Demikian juga dengan 4 bloger Indonesia terkenal lainnya.

Bapak Dail, sebelum melanjutkan materi, beliau membakar semangat anggota komuntias untuk menjadi bloger dengan mencontohkan pada diri beliau yang telah menjadi kurator 10 buah buku. 

Jenis-jenis blog: blog pendidikan yang bisa ditulis oleh pelajar dan guru., blog sastra lebih dikenal sebagai litblog (leterary blog) yang berisi masalah yang berkaitan dengan dunia sastra dan blog pribadi disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, pusi atau syair, gagasan dan perbincangan teman., blog perjalanan yang isinya fokus pada perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan., Blog riset berisi persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru., Blog hukum berisi persolan tentang hukum atau urusan hukum disebut dengan blowgs ( Blog Laws)., Blog media berfokus  pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa. biasanya hanya untuk koran dan jaringan televisi.. Blog agama membahas masalah yang berkaitan dengan agama, transformatika, volume 12. Nomor 1. Maret 2016 ISSN 0854-8412124., Blog bisnis digunakan oleg pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka.

Sahabat literasi, ternyata banyak sekali jenis blog. Masih ada jenis blog di samping yang sudah dituliskan di atas. Jenis blog lainnya yakni blog bertopik yang membahas sesuatu topik tertentu dan atau fokus pada bahasan tertentu., Blog kesehatan lebih spesifik tentang kesehatan. Kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru dan keterangan-keternagn tentang kesehatan., Blog politik berisi berita tentang politik, aktivitas dan semua persoalan berbasis blog.

Blog rupanya sama dengan media sosila lainnya seperti facebook, instagram, email, tiktok dan youtube..

Melihat jenis blog di atas, ternyata blog milik saya blog gado-gado seperti yang disampaikan narasumber. Saya mengisi blog suka-suka saya. Jika ada ide apa saja, saya tulis di blog. Jika mau menerbitkan menjadi sebuah buku, barulah saya memilah sesuai dengan temanya. 

Sahabat literasi,

Blog bisa kita gunakan untuk hal-hal positif dan manfaat di antaranya bagi guru bisa digunakan untuk media pembelajaran karena blog mempunyai beberapa manfaat. Manfaat blog bagi pendidikan:

  1. Blog sebagai rumah belajar dan berbagi guru. Artinya kreativitas dan kegemaran guru dapat disalurkan melalui blog seperti kreativitas menulis.
  2. Blog dapat bmeringankan tugas dan beban guru dalam mengajar.  Segalanya bisa dimasukkan dalam blog sepeeti materi pelajaran, tugas  siswa dan informasi nilai siswa
  3. Blog dapat meningkatkan minat belajar siswa, transformatika  volume 12. Nomer : 1 Maret 2016. ISSN 0854-8412 125 menyatakan dengan blog seorang guru dapat memposting suatu permasalahan atau materi pelajaran yan disusun dalam suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Kemudian siswa blogwalking.
  4. Blog dapat diakses oleh siapa pun di belahan dunia
  5. Blog dapat menajdi media silaturrahmi.
Untuk mengelola blog , jangan baper jika yang membaca , yang komen dan yang  berkunjung sedikit. Rajinlah berkunjung ke blog teman.  Rajin kirim link tulisan dan luruskan niat untuk berbagi ilmu dan kemanfaatan. 

Cara merawat blog adalah dengan belajar dan terus belajar bagaiman blog yang terbaik. Sedangka cara mengelola blog agar banyak pengunjung adalah tulisan sesuaikan dengan musim atau moment,  buat judul menarik,  rajin kunjungi blog orang dan tinggalkan komentar.
Di samping itu cara membuat dan merwat blog agar cantik adalah dengan mencari tahu blog terbaik di Indonesia, amati, tiru dan modifikasi (ATM). cari tutorial cara kelola blog agar mempesona.

Sahabat literasi
Selamat merawat blognya, mari blogwalking ke blog para sahabat.

Lombok, 18 Januari 2023

Friday, January 13, 2023

Tips Menulis Hingga Berbuah Manis

 Oleh Nuraini


Resume 3

Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd

Moderator   :Arofiah Afifi (Alumni  KBMN Gelombang 24)

Jum'at, 13 Januari 2023

Sahabat literasi,

"Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi," kalimat motivasi dari Bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. 

"Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang." (Seno Gumira Ajidarma). Dengan demikian menulis adalah cara menampilkan potensi dan prestasi. Demikian kalimat-kalimat yang ditulis oleh  Arofiah Afifi mengawali  kelas belajar menulis nusantara pada pertemuan ke-3.

Bapak Idzhar Adam Khanza menyampaikan kegundahan hati seorang penulis yang mungkin juga   bisa mewakili kegundahan hati para penulis pemula seperti saya. Seperti perasaan sanksi dengan kemampuan diri dalam menulis, apriori dengan dengan bakat dan potensi diri dan insecure dengan karya tulis sendiri. Bahkan 1001 pertanyaan dalam diri yang muncul pada penulis pemula seperti, apakah saya bisa menulis? Kalau sudah menulis apakah ada yang akan membacanya? Jangan-jangan tulisan saya tidak disukai orang sampai kepada pertanyaan,"Apa yang saya dapatkan nanti setelah saya menulis?"

Pertanyaan-pertanyaan itu terjawab pada kelas belajar menulis nusantara dari pemaparan narasumber pada pertemuan ke-3

Narasumber pertemuan ke-3, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN), adalah Aam Nurhasanah, S.Pd. Beliau penulis yang sudah berhasil menerbitkan puluhan buku antologi dan buku solo. Bahkan buku solo karya beliau sudah masuk di penerbit mayor dan bertengger saat ini di gramedia seluruh Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, buku yang diterbitkan merupakan tantangan yang berikan oleh Prof.Richardus Eko Indrajit. Woww......keren bukan?

Keberadaannya di berbagai komunitas menulis membuktikan bahwa Ibu Aam Nurhasanah gemar berbagi ilmu, dan menjadi bukti bahwa Ibu Cantik ini memang penulis andal dengan segudang prestasi. Di samping sebagai penulis, Ibu Aam Nurhasanah juga sebagai narasumber di berbagai acara dan menjadi editor termasuk menjadi kurator dalam buku antologi. Keseharian Ibu Aam adalah sebagai Guru Bahasa Indonesia di salah satu Sekolah Menengah Pertama tepatnya di SMPN Satu Atap 4 Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Aam Nurhasanah (kiri) dan Sri Sugiastuti (Kanan)

Tips menulis:

  1. Cara cepat menulis dan menerbitkan buku adalah ikut nubar (nulis bareng) buku antologi
  2. Untuk menulis buku dalam 1 minggu, maka menulislah 10 halaman sehari, dalam 5 hari menghasilkan tulisan 50 halaman dengan kertas A4. Jika menggunakan kertas A5 akan menjadi 100 halaman. Dua hari berikutnya digunakan untuk edit dan layout. 
  3. Kunci sukses untuk menulis produktif adalah membulatkan niat dan memotivasi diri. Menjadikan seseorang sebagai panutan dan inspirator. Jika semangat hampir padam, maka ada yang mengingatkan kemblai niat awal kita.
  4. Berikan senyuman saja jika ada yang tak suka dengan tulisan kita, tetap semangat dan berprestasi.
  5. Ide tulisan bisa diambil dari pengalaman berharga, apa yang kita lihat, kita dengar, kita sukai.
  6. Rajin membaca akan membuatmu gemuk menulis
  7. Luangkan waktu untuk menulis jangan menunggu waktu luang
  8. Percaya diri, tulis sebisanya, semakin lama perbendaharaan kata semakin banyak. Semua membutuhkan proses.
  9. Menulis perlu latihan.
  10. Ketika mood menulis turun, maka tinggalkan sejenak, isi dengan kegiatan refresing atau healing tipis-tipis. 

Sahabat literasi, masih banyak tips-tips menulis yang digunakan oleh seorang penulis. Semoga tips-tips menulis ini bisa memompa nyali kita untuk menulis. Menumbuhkan rasa percaya diri dan tentunya bisa menjadikan menulis adalah passion dan healing. Mengikuti jejak para narasumber termasuk jejak Ibu Aam Nurhasanah. 

"Guru Mulia Karena Karya, Jadikan menulis sebagai passion. Rajin menulis hingga karyamu berbuah manis."  (Aam Nurhasanah)

Lombok, 13 Januari 2023

Wednesday, January 11, 2023

Tulisan sebagai Passion dan Healing

Oleh Nuraini

Resume 2

Narasumber : Sri Sugiastuti ( Bunda Kanjeng)

Moderator    : Widia Altha Bisma

KBMN PGRI Gelombang 28

Kelas Belajar Menulis PGRI gelombang 28 kembali bertemu , Rabu 11 Januari 2023 . Tepatnya pukul 19.00 wita. Pertemuan ini merupakan pertemuan ke 2 dalam kelas belajar secara online yang direncanakan akan berlangsung selama 2, 5 bulan dengan 30 resume. Setiap pertemuan, kelas belajar yang anggotanya mencapai 1000 orang ini akan membersamai anggota dengan narasumber yang berbeda setiap harinya. Setelah pada pertemuan pertama, hadir secara online, Dr Wijaya Kusumah, M,Pd sebagai arasumber pertama.

Pertemuan ke-2, KBMN menghadirkan Ibu Sri Sugiastuti, M.Pd sebagai narasumber. Ibu yang tidak lagi menyebut diri lolita (lolos lima pulih thun) melankan menyebut diri sebagai ulama alias usia lanjut masih aktif dan memposisikan diri sebagai tim doa dan tim hore. Selalu merendah, rupanya.

Ibu Sri Sugiatusti sebagai motivator, sebelum masuk ke materi, beliau mengungkapkan rasa syukur dan memberikan apresiasi kepada orang yang mau berproses, mau keluar dari zona nyaman, lalu mengikuti aturan main yang ada, berani mengambil keputusan, berani mengambil tantangan sehingga pada akhirnya mereka sukses. 

Layak menyandang gelar "Ratu Antologi" karena berhasil menelurkan buku antologi yang tidak sedikit jumlahnya. Bukan hanya itu, ibu yang masih cantik di usia yang tidak lagi muda ini, berhasil memberikan  suntikan/semangat hebat bagi para penulis pemula. Saya adalah salah satu dari sekian orang yang berhasil memegang mahkota atas sentuhan tangan dingin beliau.
Pertemuan kedua ini, beliau menyampaikamn materi dengan tema,"Menjadikan Menulis sebagai Passion."
Menurut beliau, passion atau renjana adalah satu gairah yang dimiliki semua orang. Bagaimana kita menjaga passion dan menyalurkannya menjadi sesuatu yang selalu ingin  dan ingin lagi sehingga tidak pernah padam. Demikian juga dengan menulis, ketika menulis sudah kita jadikan sebagai passion maka giat menulis kita tidak akan pernah padam. Jika tidak menulis maka akan merasa ada yang kurang.
Saya sendiri menyebutnya, jika tidak menulis maka akan seperti berhutang. Hutang tulisan dibayar tulisan. Begitu juga Bapak Much. Khoiri, Dosen Unesa menyebutnya. 

Passion adalah istilah yang sulit didefinisikan. Dalam bahasa Inggris, passion memiliki arti gairah. Gairah yang dimaksud yaitu perasan yang sangat kuat atau rasa semangat yang besar pada diri seseorang pada sesuatu. Artinya mereka mrela melakukan apa saja , menghabiskan tenaga dan pikiran mereka untuk sesuatu tersebut. 

"Sesuatu," itulah yang disebut sebagai passion.
"Passion juga memiliki pengertian yaitu rasa cinta atau ketertarikan pada suatu aktivitas yang membuat kita tertantang untuk melakukannya. (https://sukagitu.com/apa-itu-passion/

Uraian di atas senada dengan passion yang dimaksud oleh Ibu Sri Sugiastuti yang mengungkapkan juga  perasaan beliau. Jika sudah  menulis maka rasanya plong. Perasaan ini membuktikan bahwa beliau sudah menjadikan menulis sebagai passion
Lalu bagaimana dengan kita?
Mampukah kita menjadikan menulis sebagai satu kebutuhan?
Mampukan kita menjadikan menulis sebagai food suplemen yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia?

Saat seseorang mmapu mengubah mindsetnya diubah menjadi,"Writing is My Passion." maka banyak hal yang bisa diperoleh seperti menhgasilkan banyak buku, traveling ke luar negeri, keliling  Indonesia karena menang lomba, bertemu menteri bahkan bertemu presiden. Tidak hanya itu, karena menulis seseorang bisa mendapat duit dari gopay dan bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi. 

Di usia senja, Ibu Sri Sugiastuti menjadikan menulis bagian dari healing. berharap tulisan beliau akan memiliki takdir yang baik dan bisa sebagai pemberat amal di dunia. 

Saya menjadi ingat kelimat pemantik yang disampaikan beliau pada kelas menulis sebelumnya. Kalimat yang saya jadikan lied dalam tulisan saya. "Menulislah, biarkan tulisan itu yang akan menemukan takdirnya sendiri."

Menulis sebagai healing, ketika mempunyai masalah, menulislah, berkonsultasi pada Allah SWT lewat tulisan. Selanjutnya dibaca atau dimusnahkan, terpenting adalah dada lapang, pikiran tenang dan masalah hilang.

Kalimat pematik dari Ibu Kanjeng, sapaan akrab Ibu Sri Sugiastuti:

  • Setiap penulis berproses, menulis bukanlah sebuah kebetulan tetapi harus ada usaha
  • Ketika mood hilang, googling internet, membaca buku atau menjadi pendengar yang baik adalah solusi menjaga mood
  • Ketika menulis, jagalah penamu karena ia bisa menjadi harimaumu
Selamat berselancar para sahabat. Goreskan jemari, untuk ide tersemat. Jangan biarkan ide terbuang percuma.  Saling mengingatkan tandanya kita sahabat. Saling berkunjung ke blog akan menjaga mood.
Percayalah...
Kemajuan akan terjadi saat kita berani keluar dari zona nyaman.
Ingatlah....
Ketika rasa malas menyerang, jadilah panglima untuk diri sendiri melawan rasa malas.

Lombok, 11 Januari 2023






Buat Senang, Tentukan Kesepakatan.

 Oleh Nuraini


Siapa yang tidak  senang bermain? Tentu semua orang senang bermain. Siapa yang tidak suka dengan mainan? Tentu semua orang akan suka dengan mainan. Apalagi mainan itu merupakan mainan yang sangat disukainya atau mainan itu merupakan mainan yang sedang membumi pada masa itu. Apalagi jika mainan itu merupakan mainan yang sedang digandrungi oleh banyak orang. Seperti lato-lato yang sedang naik daun saat ini.

Kalangan orang tua, remaja bahkan anak yang baru melek, ingin mencoba memainkan lato-lato.

Lato-lato merupakan sebuah mainan berupa 2 bola bundar, terbuat dari bahan plastik padat. Mempunyai bagian di atasnya yang dibuatkan lubang kecil sebagai tempat tali.  Pada masing-masing bola lato-lato dipasangkan tali dan disatukan diujungnya dengan sebuah lingkaran plastik. Panjang tali tegantung kesukaan, bisa 15 cm, bisa lebih panjang dan bisa kurang. 

Cara memainkan lato-lato adalah dengan mengayunkan  atau menggerakkam agar bola lato-lato yang satu berbenturan dengan bola yang satunya lagi. Benturan ini menimbulkan suara yang indah jika sudah bisa memainkannya. Bisa juga membuat bising jika tidak bersahabat dengan suara yang ditimbulkan lato-lato ini.

Permainan ini butuh latihan, butuh konsentrasi, butuh kesabaran dan butuh tenaga untuk memainkannya. Di samping itu, memaikan lato-lato juga butuh kehati-hatian karena bisa menimbulkan lebam di pergelangan tangan dan luka di bagian telunjuk. (Pengalaman dari anak sendiri)

Maraknya permainan lato-lato ini merambah dunia persekolahan. Siswa laki-laki maupun perempuan mengandrungi permainan ini. Dari testimoni saya dengan beberapa orang siswa dan tanya jawab dengan seluruh siswa, mereka mengatakan senang dengan permainan ini.

Siswa di sekolah yang masih tergolong anak-anak tentu kental dengan dunia anak-anak. Masih senang bermain, masih senang mainan, masih fanatisme kelompoknya, masih ingin memiliki mainan yang sama dengan mainan temannya. Masih senang mencoba dengan hal-hal yang baru termasuk mainan lato-lato. Walaupun lato-lato bukanlah permainan baru, namun mainan ini baru muncul kembali. Entah siapa yang memunculkannya kembali dan dari mana yang memulai. Wallahissawab. ...

Lalu bagaimana menyikapi lato-lato yang hadir di sekolah?

Saya berpikir  bahwa kehadiran lato-lato di sekolah mengharuskan kita mengambil sikap yang bijaksana. Artinya berpikir tentang dunia anak-anak san berpikir pula tentang dunia belajar mereka. Ini artinya dunja anak-anak dan dunia belajar berjalan berdampingan. 

Bagaimana ini bisa terlaksana?

Perlunya membuat kesepakatan antara sekolah, siswa dan guru sehingga siswa senang, pembelajaran tidak terganggu dan lato-lato aman (tidak disita guru)

Cara membuat dan menernukan kesepakatan bisa sebagai berikut.

1. Mengumpulkam guru dan siswa dipandu kepala.sekolah.

2. Menunjuk beberapa orang untuk dimintai testimoni tentang permainan lato-lato

3. Bertanya pada keseluruhan siswa.

4. Membuat kesepakatan.

5. Tinjau dan evaluasi kesepakatan secara terus meneru

Bentuk kesepakatan dan sanksi;

1. Tidak memainkan lato-lato dalam kelas ( jika ragu bisa lato-lato dikumpulkan dalam kelas dan diserahkan kembali saat pulang)

2. Memainkan lato-lato di luar kelas pada saat keluar bermain di tempat yang sudah ditentukan.

3. Pada saat keluar bermain, tidak mainkan lato-lato di depan kelas, apalagi jika masih ada kelas.lain yang belum keluar bermain.

4. Jika ditemukan ada siswa yang memainkan lato-lato dalam kelas atau saat belajat, maka lato-lato yang bersangkutan diambil pihak sekolah dam tidak dikembalikan pada yang bersangkutan.

Kesepakatan ini rupanya memerlukan kerja keras guru untuk melaksanakan. Mengapa?

Permainan lato-lato ini seperti orang baru sembuh yang sedang kuat-kuatnya makan. Dalam istilahnya masih kemaruk..Demikian juga dengan siswa yang main lato-lato. Apalagi yang baru bisa, tangannya seperti gatal ingin terus menyentuh lato-latonya.

Maraknya permainan lato-lato memberi pengaruh besar terhadap anak -anak termasuk merambah dunia anak di persekokahan. Hal ini membutuhkan komitmen dan kesepakatan kepala sekolah, guru dan siswa agar permainan yang menyenangkan ini tidak berbahaya bagi anak-anak.

Kesepakatan pun harus dievaluasi perkembangannya. Jika permainan ini dinyatakan di sekolah mengganggu kenyamanan dan keamanan maka lato-lato yang kehadirannya di hentikan.

Kebijakan sekolah terhadap permainan lato-lato ini berbeda-beda. Silahkan, terpenting adalah anak senang, pembelajaran berlangsung aman, keselamatan anak lebih utama. 

Selamat berjuang guru-guru, menghadapi dunia bermain siswa kita dengan dunia lato-lato terhadap pembelajaran di sekolah. 

Lombok, 8 Januari 2023



Tuesday, January 10, 2023

Tips Menulis Ala Dr Wijaya Kusumah; Jadi Panglima untuk Diri Sendiri

 Oleh Nuraini

Resume 1

Narasumber : Dr. Wijaya Kusumah

Moderator    : Dail Ma'ruf, M.Pd

9 Januari 2023

"Menulislah Setiap Hari Buktikan Apa yang Terjadi"  Kalimat ini sering muncul dalam tulisan pada blog milik saya https://nurainiahwan.blogspot.com.  Kalimat itu saya tambahkan pula dengan kalimat,"Menulislah dengan Sepenuh Hati."

Dua kalimat ini merupakan kalimat pemantik dari guru bloger Indonesia yang menjadi narasumber pertama pada kelas belajar menulis nusantara (KBMN) PGRI gelombang 28. Di samping sebagai bloger Indonesia, narasumber yang memiliki segudang prestasi ini, keseharian  berdinas sebagai guru TIK di salah satu sekolah ternama di Jakarta. Beliau adalah Bapak Dr. Wijaya Kusumah.

Saya mengenal beliau melalui dunia maya pada komunitas menulis sebelumnya yakni Belajar Menulis PGRI yang digagas beliau. Pola pembelajaran komunitas Belajar Menulis terdiri dari puluhan gelombang. Kalau boleh saya mengatakan bahwa pola pembelajaran KBMN ini mengadopsi pola Belajar Menulis PGRI. Perbedaanya terletak pada jumlah resume yang menjadi kewajiban anggota untuk dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat.  Belanjar Menulis PGRI mewajibkan anggota menyelesaikan dan mengirim 20 resume untuk mendapatkan sertifikat setara dengan 40 jam, sementara KBMN mewajibkan anggota mengirim 30 resume untuk dinyatakan lulus dan berhak memperoleh sertifikat 64 jam. 

Dobel berkah!

Anggota KBMN memperoleh berkah dobel apabila aktif dan mampu menyelesaikan tantangan atau kewajiban yakni menyelesaikan 30 resume. Saya mengatakan dobel berkah bahkan lebih karena anggota yang menyelesaikan tantangan atau kewajiban akan memperoleh ilmu, memperoleh banyak teman, mendapatkan sertifikat dan  menelurkan mahkota seorang penulis. Mahkota yang saya maksud adalah buku ber-ISBN. Jika ingin menerbitkan tulisannya menjadi sebuah buku. 

Dr. Wijaya Kusumah, pada kesempatan pertama sebagai narasumber dalam KBMN gelombang 28. Saya memandang sangat tepat beliau sebagai narasumber pertama ibarat pembuka pintu. Beliau membukakan pintu anggota, membuka jalan, memberi tahu jalan, menyemangati orang yang mau masuk  sehingga orang tidak tersesat.  Beliau seorang motivator sehingga sangat tepat membersamai anggota kelas belajar menulis yang keanggotaannya beragam ini. Mulai dari penulis yang sudah malang melintang dalam dunia kepenulisan maupun penulis pemula. 

Materi pertama beliau adalah tentang,"Menulislah setiap hari, buktikan apa yang terjadi. Menulislah dengan sepenuh hati."

Dr. Wijaya Kusumah  yang akrab dengan sapaan Om Jay,  sudah membuktikan semua yang terkandung dalam kalimat di atas.  Om Jay dengan tulisan menghantarkan beliau menjadi guru berprestasi, guru inovatif, menghantarkan beliau bisa bertemu Presiden bahkan secara finansial. 

Banyak tips menulis yang disodorkan kepada anggota oleh Om Jay pada pembelajaran 1, tanggal 9 Januari 2023 pukuk 19.00 WIB. Tips yang saya maksudkan adalah bagaimana  melawan rasa malas. Melawan rasa malas dengan menjadikan diri kita sebagai panglima. Seorang panglima harus mampu mengalahkan lawannya karena punya banyak cara, banyak strategi dan manajemen. Lawan yang  Om Jay maksud adalah rasa malas. Agar terus bisa menulis makan harus mampu melawan rasa malas; tips beikutnya adalah kalau menulis, ya menulis saja. Jangan dibaca dulu. Membacanya belakangan setelah tulisan selesai. Dibaca berulang, diperbaiki, dibaca lagi dan seterusnya sampai kita rasakan tulisan itu enak dibaca; 

Tips paling penting menurut saya terkait dengan  menulis adalah tentang apa yang kita tulis. Menurut Om Jay, tulislah hal yang paling kita sukai, paling kita kuasai. Jika yang kita tulis tentang yang kita sukai atau kuasai, maka tulisan kita akan mengalir begitu saja. Lalu tulislah dengan sepenuh hati. 

Mengenai ide dalam menulis bisa datang dari mana saja. Ide tulisan bisa dari apa yang kita rasakan, kita lihat, kita dengar dan yang kita lakukan. Ide juga bisa datang dari tulisan orang lain atau tulisan orang yang sudah kita baca. Oleh karena itu, banyaklah membaca karena seorang penulis pastilah seorang pembaca. Menulis dan membaca merupakan pasangan layaknya makan dan minum seperti yang disampaikan oleh Om Jay.  Kalau saya boleh mengibaratkan,  menulis dan membaca adalah sepasang kekasih yang saling merindukan. 

Mohon krisan dari pembaca

Lombok, 9 Januari 2023


Sunday, January 8, 2023

Kelas Belajar Menulis Nusantara

Oleh Nuraini Ahwan.

Saat ini komunitas menulis melalui dunia maya semakin semarak. Berawal dari mewabahnya corona virus disease 19, membuat banyak orang  memanfaatkan dunia maya atau dunila online untuk banyak kepentingan. Kepentingan yang saya maksud adalah kepentingan pertemuan atau rapat, pelatihan, bisnis, atau kepentingan lainnya termasuk kepentingan meningkatkan kemampuan dalam menulis.

Tahun 2023, corona virus disesae 19 ini tidak lagi ramai terdengar. Mungkin virus ini telah berlalu, namun pemanfaatan dunia maya tidak ditinggalkan. Bahkan kemampuan dalam bidang ini dimanfaatan untuk menunjang keperluan, kebutuhan dan peningkatan kemapuan diri.

Kelas Belajar Menulis Nusantara sebagai salah satu contohnya. Kelas ini merupakan kelas menulis PGRI angkatan 28. Kelas ini digagas oleh Bapak DR Wijaya Kusumah yang akrab dengan panggilan Om Jay. Beliau memimpin beberapa komunitas menulis dalam beberapa angkatan. 

Kelas Belajar Menulis Nusantara  yang disingkat KBMN ini, resmi dibuka secara online melalui zoom metting , Sabtu, 7 Januari 2023 pukul 19.00 Wita sampai selesai.

Pembukaan

Openjng cemony dikuti oleh angota yang tergabung dalam whatsaap grup KBMN gelombang 28 secara online. Anĝgota yang jumlahnya sampai ribuan dari seluruh nusantara tidak semua bisa masuk di ruanh zoom. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Bisa karena terpental dari ruang zoom, atau mungkin faktor cuaca seperti hujan dan angin sehingga kekuatan signal terganggu. Mengantisipasi hal ini, panitia memberikan kesempatan peserta mengikuti melalui youtube. 

Pada open ceremony, panitia menyiapkan narasumber hebat dan luar biasa. Pengalaman dalam  dunia kepenulisan dan penerbitan juga luar biasa termasuk pengalaman memotivasi peserta.

Opening ceremony ini, tidak bisa saya ikuti secara penuh, namun sepintas saya bisa menuliskan sedikit pemaparan dari Mr.Bram.

Pemaparan tentang  pemenuhan persyaratan untuk bisa menerbitkan buku solo yakni 30 resume. Resume ini bisa dari hasil pemaparan narasumber 3 kali dalam seminggu selama 2,5 bulan.  Tulisan bisa berupa resume atau tulisan lain. Ini memberikan kemudahan kepada anggota termasuk saya. Banyak kemudahan yang diberikan oleh KBMN sehingga saya pandang hal ini merupakan motivasi tersendiri bagi anggota.

Harapan KBMN mampu menghantarkan anggota menelurkan mahkotanya sebagai penulis yakni buku. Baik penulis yang sudah malang melintang di dunia kepulisan maupun bagi penulis pemula.


Semoga KBMN mampu membumikan literasi baca tulis di negeri ini. 

Lombok, 8 Januari 2023

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...