Sunday, November 1, 2020

Mengapa Begini, Nak?; Duhai Orang Tua

Tangisan Guru 

Oleh Nuraini Ahwan

Tulisan di bawah merupakan kutipan penuh dari curahan hati seorang guru. Curahan hati ini bisa jadi mewakili suara hati guru di beberapa penjuru negeri ini. Guru yang merasakan sulitnya melaksanakan pembelajaran jarak jauh ( PJJ) baik daring , luring maupun kombinasi keduanya.
Sulitnya pembelajaran baik sebelum ada kuota pembelajaran dari pusdatin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mupun sesudah adanya kuota belajar ini. 
Sudah ada kuota belajar, toh masih saja sulit.Mungkinkah karena kejenuhan yang sudah mencapai tingkat langit ke tujuh?

Curahan hati guru sebagai berikut:

"Setiap detik,  Bu Guru terus menengok handphone, menghidupkan data dan menengok apakah ada anaknya  Bu guru yang mengumpulkan tugas lewat wa, ...  Kami,  bapak ibu guru tanpa mengenal lelah untuk terus mengontrol HP karena banyak siswa, kalau tidak segera dibalas wa nya meraka bilang inilah, itulah...  Tanpa mengenal waktu kami menyempatkan diri bapak ibu guru untuk membalas,  merespon,  memberi nilai pekerjaan anak-anak. Namun, sampai jam 21.00 hanya 6 orang siswa yang mengumpulkan tugas ... Padahal tugasnya hanya mencatat satu lembar 😭😭 Apalagi kalau  tugasnya itu lebih sulit, entahlah....apa yang akan terjadi.  Sedih rasanya melihat anak-anak kami seperti ini...  Faktor apa yang membuat mereka begini.

Toloooog........ buat para orang tua... kuota belajar tahap ke 2 sudah masuk jangan alasan tidak ada kuota lagi.   Bantu anak-anak kami untuk mengerjakan tugasnya di rumah,  kontrol HP-nya jikamemang anak yang pegang HP....

bersambung 😭.....

Saya pernah menulis dalam blog sebelumnya dengan judul" Memotivasi yang Belum Termotivasi"  Isi tulisan saya ternyata memang dirasakan oleh guru di tempat saya bertugas. Perasaannya dituangkan dalam tulisan dan di share ke whatsaap grup kelasnya. Apakah curahan perasaan guru ini akan dibaca oleh orang tua dan siswa?
Entahlah karena budaya literasi yang masih rendah.

Dalam tulisan sebelumnya pada seri ke sekian tentang pembelajaran pola dalam jaringan di sekolah kami, saya pernah menulis tentang kejenuhan yang terindikasi dari semakin menurunnya keaktifan orang tua dan siswa dalam pengumpulan tugas. Tulisan tersebut berjudul "Apakah Sudah Sampai pada Titik Jenuh?"

Wallahu aklam bissawab.......
Bersabarlah guru, banyak dituntut namun tak banyak yang mengerti. Bukankah guru juga mau dimengerti?

Lombok, 1 Nopember 2020.
Semangat bulan hari pahlawan. ....

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...