Tuesday, March 21, 2023

Dari Karya Tulis Ilmiah menjadi Buku

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN)  Gelombang ke-28

 Resume ke-4

Tanggal        : 16 Januari 2023

Tema.           : Menulis Buku dari Karya  Ilmiah

Narasumber : Eko Daryono S. Pd

Moderator.    : Nur Dwi Yanti, S.Pd

 

Materi yang akan disampaikan oleh narasumber kali ini merupakan materi yang full barokah. Mengapa demikian? 

Tulisan sudah berupa karya tulis ilmiah di buat lagi atau atau diterbitkan lagi menjadi sebuah buku. Bermanfaat berlipat ganda, terutama bagi seorang pendidik. Dalam usul penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat, karya tulis ilmiah mempunyai nilai kredit sendiri. Ketika karya tulis ilmiah itu diterbitkan menjadi sebuah buku, maka buku itu sendiri mempunyai nilai angka kredit yang besarannya berbeda dengan nilai angka kredit karya tulis ilmiah. Bukankah ini namanya full barolah jika kita mengikuti pemaparan dari narasumber hebat yang dihadirkan oleh TSO (tim solid Om Jay) pada kelas belajar menulis nusantara. (KBMN)

Moderator menyapa peserta  dengan mengucap salam sembari memberikan semangat kepada seluruh peserta dengan mengutup sebuah pesan dari peserta kelas>

"Jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti' disinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus bekarya." (There)

Seorang tokoh motivational speaker terkenal dari Amerika John Maxwell , menggambarkan passion sebagai “the fuel for will’ atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika sangat menginginkan sesuatu, akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya.

Inilah komitmen dan konsisten dalam menulis, sama halnya saat melakukan suatu analisis, menguji suatu tindak penelitian sehingga terbentuklah laporan dituangkan dalam karya tulis yang kita kenal karya ilmiah.

Penjelasan tentang bagaimana mengubah sebuah karya tulis menjadi sebuah buku atau bagaimana menulis buku dari karya tulis ilmiah, disampaikan oleh narasumber hebat bernama Bapak Eko Daryono, S.Pd. 

Materi ini memang sekilas membuat pusing karena tidak ada stanadrisasi konversi karya tulis ilmiah menjadi buku

Tema yang sekilas teoristis dan membuat kepala  pusing. Tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku namun berdasarkan pemaparan para Widiyaiswara, Peneliti LIPI dan pakar menulis, ada stabdar isi buku yang sifatnya tetap fleksibel. Berikut bisa diperhatikan tentang apa itu KTI

Peraturan Kepala LIPI No 2 Tahun 2014. KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjaun , ulasan (review), kajian dan pemikiran sistematis yang dituangkan seseorang atau kelompok yang memenuhi kaedah ilmiah.

KTI ada 2:

  1. Non Buku
  2. Buku
KTI Non Buku antara lain:

  •  KTI bidang akadmis untuk memperoleh gelar seperti tugas akhir, sperti skripsi, tesis. disertasi.
  • KTI hasil penelitian seperti PTK, PTS, Best Practices, makalah, artikej, jurnal
  • KTI berupa ulasan atau resensi
KTI Buku antara lain berupa:

  • Buku Ajar
  • Buku Pengayaan
  • Buku Kompilasi
Apa perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku?

Secara substansi tidak ada perbedaan karena sisi buku hasil konversi semuanya mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI.

KTI yang dikoversi menjadi buku sistematikanya berbeda. Ada penyesuaian sistematika agar tidak terkesan kaku dan bahasa yang digunakan lebih luwes, bersifat lugas dan tidak mencantumkan kata-kata seperti penelitian ini, peneliti maupun teman sejawat juga penulis.

Lalu bagaimana cara mengkonversi KTI menjadi buku? 

  1. Memodifikasi judul; judul KTI mengandung variabel penelitian, objek penelitian dan setting penelitian sedangkan buku yang dikonversi menggunakan judul yang menarik, mudah diingat dan mencerminkan isi buku
  2. Memodifikasi sistematika dan gaya penulisan; tidak ada lagi tampak susb bab-sub bab yang menyebabkan isi buku terkesan terpisah-pisah.


 Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku:

  • Pertama keaslian laporan hasil penelitian. Tindakan Plagiat tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri. Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya
  • Menghindari kompilasi yang terlalu banyak..Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis.
  • Memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis
  • Modifikasi bahasa buku
  • Menghindari pemakaian penanda transisi menurut hal itu sesuai dengan pendapat, lebih lanjut si A menyatakan berdasarkan hal tersebut. Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis
  • Hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
  • Wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
  • Memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB

 

Lombok  2023

No comments:

Post a Comment

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...