Sunday, March 5, 2023

Mari Belajar Pantun

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke 28

Resume ke-13

Narasumber : Miftahul Hadi, S.Pd

Moderator : Dail Ma'ruf, M.Pd

Hari,Tanggal : Senin, 6 Februari 2023

Tema : Kaidah Pantun

 

Selalu renyah, selalu enak didengar ditelinga ketika yang menyampaikan itu adalah ahlinya. Sosok yang tersenyum dalam flayer di samping adalah sosok yang memang ahli di bidangnya. Layak ada dalam TSO ( Tim Solid Om Jay). Ahli di bidang pantun. 

Saling berbalas pantun antara narasumber dan moderator untuk membuka kelas belajar menulis nusantara (KBMN) PGRI yang dilaksanakan secara online melalui media whatsaap. 

Ustadz Damar (Dail Ma'ruf, M.Pd.) sebagai moderator dan Bapak Miftahul Hadi, S.Pd (alumnus KBMN gelombang 17)  sebagai narasumber. Menilik foto dalam flayer, sosok narasumber masih sangat muda namun ilmu pantunya tidak diragukan. Ilmunya tidak muda, tapi sudah matang dan siap dipetik.

 Berikut pantun dari moderator yang membersami narasumber pada materi kaedah pantun. 

Buah kelapa dimasukan ke gelas 

Jatuh ke semak tanpa ampun

Sudah pertemuan ke-13 

Yuk, kita simak Materi Pantun

Ingin bisa membuat pantun, maka simak resume tentang kaedah pantun berikut ini



Pantun adalah jenis puisi lama, Akhir kata harus berirama, susunan kata yang berakhiran ab-ab.
Pantun biasanya identik dengan suku bangsa Melayu ataupun Betawi.  Namun, tiap daerah memiliki pantun. 

Contoh : 

Molo mandurung ho dipabu, 

Tampul si mardulang-dulang, 

Molo malungun ho diahu, 

Tatap siru mondang bulan.

 Artinya :

 Jika tuan mencari paku, 

Petiklah daun sidulang-dulang, 

Jika tuan rindukan daku, 

Pandanglah sang bulan purnama

Di Indoneisa, masing-masing daerah mempunyai istilah sendiri-sendiri untuk menyebut pantun. Lain daerah lain pula namanya. 

  • Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan.  
  • Di Jawa, pantun dikenal dengan istilah parikan (Suseno, 2006).
  • Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006

Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020). 

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Dari berbagai macam pantun dari tiap daerah, berikut terdapat definisi pantun.  Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019).

Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk:

  1. Mengawali sambutan pidato. 
  2. Untuk lirik lagu, 
  3. Perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun.  
  4. Melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar.
Kaidah Pantun

  •  bait pantun terdiri atas empat baris (wajib).
  •  satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.
  •  satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.
  •  Baris pertama dan kedua disebut sampiran.
  •  Baris ketiga dan keempat disebut isi.
  •  Bersajak ab-a-b

 

Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b. Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris.





 Jenis-jenis pantun yang umum diketahui antara lain:

  1. Pantun nasihat : pantun yang isinya (baris ketiga dan keempat) nasihat kebaikan. 

          Contoh : 

         Tegak berdiri si batang Suji,

         Tanam di samping petai cina, 

         Sejak kecil rajin mengaji, 

         Sudah besar tentu berguna.

     2. Pantun jenaka : pantun yang berisi hal-hal lucu

         Contoh :

         Ikan gabus ada di rawa, 

         Ikan lele ada di kali, 

         Nenek menangis sambil tertawa, 

         Melihat kakek main lompat tali.

    3.  Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.

Beda pantun, syair, gurindam dengan karmina 

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan.  

Contoh Syair (seperti puisi):

 Inilah kisah bermula kawan 

Tentang negeri elok rupawan 

Menjadi rebutan haparan jajahan 

Hidup mati pahlawan memperjuangkan

Engkau telah mafhum kawan 

Penggenggam bambu runcing ditangan 

Pemeluk tetes darah penghabisan 

Syahdan, Tuhan karuniai kemerdekaan. 

Gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan. 

 Contoh gurindam :

  Jika rajin salat sedekah, 

 Allah akan tambahkan berkah, 

Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

 Contoh karmina

Sudah gaharu cendana pula, 

Sudah tahu bertanya pula.

Cara membuat pantun, kita sering mengalami kesulitan. Kadang ketika  kita membaca pantun ynag sudah dibuat, kedengarannya di telinga tidak pas atau terdengar garing. Pantun yang kita buat kadang tidak selesai-seleai. Hanya bisa smapai baris 1 dan 2. baris selanjutnya tidak selesai-selsai akhirnya bolpoin di lepas atau latop dimatikan. Agar tidak mengalami kesulitan seperti itu, berikut cara atau trik agar membuat pantun lebih mudah:

  1. susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu (isinya).  
  2. kemudian baru membuat baris pertama dan kedua yang merupakan sampiran.
  3. hindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.
Contoh pantun yang mengandung rima awal, tengah dan akhir

Jangan dipetik si daun sirih
Jika tidak dengan gagangnya
Jangan diusik orang berkasih
Jika tidak dengan sayangnya.

Contoh pantun rima tengah dan akhir

Susun sejajar bungalah bakng
Terbang menepi si burung elang
Merdeka belajar marilah dukung
wujud mimpi Indonesia cemerlang.

Dari pemaparan selamat berpantun untuk pembaca semuanya..


No comments:

Post a Comment

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...