Membiasakan menulis setiap hari, menulis apa saja, meskipun pada awalnya belum terstruktur dan belum terpola dengan baik, lama kelamanan akan menjadi tulisan yang baik dan tentunya tulisan yang tidak asal jadi. Tulisan yang dihasilkan berproses menjadi tulisan yang lebih baik, karena ditulis dengan sepenuh hati, dan pastinya tulisan yang tidak asal jadi karena perlahan-lahan pula menjadi tulisan yang sudah melalui tahapan pengeditan langsung oleh penulis. Editor bagi tulisan diri sendiri. Mengedit pun tak lepas dari masukan atau komentar saran dari teman setia yang berkunjung ke blog, ke wordpress, kompasiana, gurusiana, akun fb dan lain-lain media sosial yang kita miliki.
Berusaha untuk menulis setiap hari dan diposting dalam blog yang saya miliki, ternyata sedikit banyak berkontribusi dalam proses perkembangan kepenulisan saya. Berusaha menulis dengan berbagai genre tulisan. Baik genre yang sudah biasa didengar maupun genre yang benar-benar asing bagi saya. Ada grup yang dijadikan wadah diskusi dan ada mbah google yang selalu baik menjawab setiap pertanyaan kita tentang genre tulisan yang kita minta.
Tulisan yang diposting berharap dibaca oleh para pencinta literasi maupun yang masih ogah untuk membaca. Jujur di masyarakat kita, budaya baca memang masih harus kita bekerja keras untuk membangunnya. Seperti apa yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta "Anies Baswedan" dalam sambutan beliau pada hari pendidikan Nasional beberapa tahun yang lalu. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa minat baca kita tinggi tetapi daya baca kita rendah. Artinya keinginan atau minat membaca sudah tinggi sekali seperti membaca whatsaap, membaca sms bisa sampai berjam-jam tetapi jika membaca buku yang tebal, maka akan di skip atau dilewati saja.
Menyadari hal itu, maka tetaplah menulis, meskipun tidak dibaca orang. Luangkan waktu membaca 10 halaman setiap hari untuk memperkaya perbendaharaan kalimat kita. Sejatinya menulis akan kita rasakan manfaatnya. Tulisan kita suatu saat akan menemukan takdirnya sendiri, jika tulisan kita disenangi pembaca, itu adalah bonus bagi kita, jika sebaliknya maka jangan putus asa, tetaplah berlatih.
Menulis bukan karena keahlian tetapi karena kemauan, latihan dan kebiasaan.
Oleh karena itu saya berusaha untuk menulis setiap hari, menemukan ide yang banyak tersebar untuk menjadi tulisan.
Di sela-sela kesibukan hari ini, saya mengawali tulisan dengan mengapa harus menulis dan melanjutkan tulisan ini dengan kegiatan teman-teman guru di akhir tahun pembelajaran. Kesibukan yang berkaitan dengan kenaikan kelas bagi kelas 1 sampai kelas 5 dan kelulusan bagi siswa kelas 6. Kenaikan kelas dan kelulusan yang dirancang dengan teknik sedemikian rupa, online dan atau ofline mengingat pendemi covid 19 masih mengancam. New Normal untuk Nusa Tenggara Barat belum diizinkan oleh pemerintah pusat.
Kesibukan guru untuk memeriksa hasil ulangan meluluhkan stigma negatif tentang guru "ngaji" ngarang biji" atau ngarang nilai akibat kelalaian atau ketidak tekunan guru dalam melakukan penilaian secara rutin termasuk memgoreksi hasil kerja siswa. Jika penilaian tidak dilakukan secara rutin, maka kondisi inilah yang akan mengakibatkan guru cendrung ngarang biji. Kecanggihan teknologi juga saat ini disertai dengan guru yang memiliki kompetensi dalam penggunaan teknologi, meminimalisir bahkan menghapus malpraktek dalam penilaian. Saya menyebutnya sebagai malpraktek untuk guru yang suka ngaji atau ngarang biji.
Teknologi, pada masa pandemi ini dirasakan sangat besar pengaruhnya atau manfaatnya terhadap pembelajaran jarak jauh. Teknologi memainkan perannya dalam pembelajaran dalam jaringa atau daring. Termasuk pada penilaian kelas 1 sampai kelas 5 untuk kenaikan kelas dan kelas 6 untuk kelulusan. Penerimaan raport bisa dilakukan secara online dan bisa secara ofline. Untuk tahun ini penerimaan raport ditempat saya beetugas direncanakan secara ofline sedangkan pengumuman kelulusan direncanakan secara online.
Pengumuman secara online dilakukan untuk mempermudah siswa melihat hasil ujian dengan membuka tautan yang dibagikan sekolah , lalu siswa menulis atau mengetik usermane yaitu NPSN dan pasword adalah NISN masing-masing. Mereka bisa melihat hasil ujian berupa pengumuman lulus tidak dan nilai mereka masing-masing
Selamat bekerja bapak dan ibu guru.. selamat melaksanakan penilaian. Lakukanlah penilaian dengan benar.
وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذَا كِلْتُمْ وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Yang artinya, "Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Qur'an surat Al Isra Ayat 35)
Lombok, 13 Juni 2020
Aamin
ReplyDeleteMantab tulisannya...berisi ..ibu..
ReplyDeleteMantab tulisannya...berisi ..ibu..
ReplyDeleteMantab tulisannya...berisi ..ibu..
ReplyDeleteMantab tulisannya...berisi ..ibu..
ReplyDeleteMantab tulisannya...berisi ..ibu..
ReplyDeletemakin naik
ReplyDeleteBerikan masukan saran pak, supaya bisa diperbaiki ya. Terima kasih sudah mampir.
DeleteMantab munulislah setiap hari.slm kenal. Silakan kunjung ke blog sy cakinin.blogspot.com
ReplyDeleteTerima kasih pak, siap berkunjung dan sudah berkunjung juga pak
DeleteTerima kasih atas sharing pengalamannya
ReplyDeleteMantul ibuk.. Terimakasih... Semoga kita bnar2 dot mmbetikan nilai yang pas u anak didik kita sesuai dg apa yg mrk usahakan.
ReplyDeleteTerima kasih. Betul penilaian yang benar
DeleteBunda lihai sekali menulisnya...
ReplyDeleteJd ikut belajar
Tulisanya kian apik!
ReplyDeleteTulisan yg berisi,mantaap👍👍
ReplyDeleteGuru Ngaji masa pandemi covid ada tolerannya kah, Wallahu alam..
Ngaji besar kemungkinannya, tetapi manusiawi dan berkeadilan harus mendampingi sehingga takarannya benar ya,,
DeleteKaren bu tulisannya
ReplyDeletePenuh semangat, inspiratif dan mengingatkn bagikami tuk tetap menulis