Dua kalimat di atas, bisa jadi akan saya pasang sebagai lied setiap tulisan saya. Dua kalimat di atas merupakan kutipan dari kalimat penyemangat yang selalu disampaikan kepada para pencinta literasi negeri ini. Entah bagi para penulis pra pemula, paruh pemula, pemula maupun pada pencinta literasi yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan (istilah saya buat sendiri). Bapak bloger ternama dan ibu penggagas penggiat literasi Nusantara yang tak kenal lelah, Ibu Kanjeng (Bunda Sri Sugiastuti) sebagai motivator bagi pencinta literasi.
Berpikir tentang pekerjaaan setiap hari, terutama hari Ahad bagi ibu-ibu, setumpuk pekerjaan sudah menunggu. Belum pekerjaan rumah belum juga pekerjaan kedinasan. Maka akan disimpulkan dengan kalimat,"Siapa yang tidak sibuk?" Semua orang dengan kesibukannya masing-masing. Tetapi kalau hanya duduk dan tidak berbuat, jadilah kita dengan sebutan sibuk berpikir. Ini belum, itu belum. Akibatnya kepala akan pusing dan pekerjaan bisa jadi satu satu, tidak ada yang selesai. Inilah tempatnya istilah manajemen waktu. Selesaikan satu persatu, mana yang prioritas untuk kita kerjakan terlebih dahulu. Berpikir sibuk, maka tak sempatlah untuk menulis jika tidak ada komitmen yang kuat dalam diri.
Sebutlah hari ini, Ahad, 14 Juni 2020, sehari menjelang akan dilaksanakan pengumuman kelulusan kelas 6. Kesibukan masih saja dirasakan . Pengumuman yang dirancang dengan teknik online, harus dipersiapkan sedimikian rupa agar pelaksanaan berjalan lancar. Ada nilai pembelajaran yang diharapkan diperoleh dari pengumuman online semacam ini. Memberikan pembelajaran pada guru, orang tua murid dan siswa tentang arti pentingnya teknologi dalam mendukung pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pengumuman kelulusan ini, orang tua dan siswa diminta untuk lebih dekat dengan google. Untuk masuk atau mengetahui hasil ujian putra-putri mereka, maka mereka harus mengenal istilah portal, link, tautan, harus bisa mengetik link yang dibagikan , bisa login dengan NISN, melihat nilai dan berusaha cetak hasil secara mandiri. Bahkan pada saat awal pembelajaran daring mereka harus sudah mengenal namanya email, istilah share, scroll, copy paste, googling, livestreming dll. Ini artinya dari awal saja , banyak istilah yang harus diketahui oleh orang tua dan siswa. orang tua dan siswa dalam pembelajaran jarak jauh merupakan satu paket yang selalu berdampingan. Orang tua memainkan perannya sebagai pengganti guru yang di sekolah. telbeih untuk penggunaan handphone android, anak usia sekolah dasar harus betul-betul mendapat pendampingan orang tua. Bagi orang tua dan siswa di tempat saya bertugas, ini merupakan pembelajaran yang sangat berharga. Sekolah yang terletak di desa berupaya melakukan pembelajaran online bagi siswa-siswi, mendapat dukungan orang tua, sampai akhir atau penentuan kelulusan merupakan sesuatu yang patut disyukuri. Walaupun terasa sangat berat melayani siswa dan orang tua dalam whatsaap grup kelas mereka. Kelas demi kelas, satu persatu bahkan untuk hal yang sama.
Dukungan ini terlihat dari adanya perubahan paradigma berpikir orang tua, guru dan siswa. Menganggap handphoe hanya berdampak negatif bagi putra-putri mereka. Pandemi corona menyadarkan orang tua bahwa teknologi menjadi penting dalam pandangan mereka. Kini pembelajaran dalam jaringan yang dilakukan di sekolah akibat pandemi corona virus disease 19 membawa hikmah kepada masyarakat sekitar sekolah. Hilkmah bagi sekolah terkait dengan dukungan dan bentuk kepedulian msayarakat terhadap pendidikan putra-putri mereka yang semakin meningkat. Satu contoh, di awal pelaksanaan pemberlajaran pola daring, jumlah kepemilikan handphone android untuk mendukung pembelajaran sangat sedikit, tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan mengingat virus corona belum berakhir, hampir 95% orang tua menyiapkan fasilitas berupa handphone android. Hanphone android digunakan untuk mempermudah putra-putri mereka dalam belajar.
Hari Ahad, sehari menjelang pengumuman kelulusan, kepala sekolah sudah bersurat tentang teknik pengumuman yang dilaksanakan dengan teknik online. Disampaikan dalam surat langkah-langkah melihat hasil ujian. Lulus atau tidak lulus serta nilai ijazah mereka atau putra-putri mereka. Sekolah membagi link yang harus dikunjungi siswa, lalu login dengan nomor induk siswa nasional atua NISN. Berikut akan keluar nilai ijazah dan perintah untuk cetak. Dari proses ini saja sudah banyak pembelajaran yang diperoleh siswa dan orang tua.
Siswa langsung malam ini mencoba membuka portal untuk pengumuman kelulusan. Tentu saja belum bisa karena pengumuman hari Senin, 15 Juni 2020. Muncullah notifikasi memenuhi whatsaap grup kelas 6. "Mengapa tidak bisa dibuka, Bu Guru?" tanya mereka
"Belum bisa sayang, pengumamannya besok pagi. Bermimpi indah saja malam ini. Besok pagi silahkan dibuka link yang dishare lewat grup, ya!" kalimat balasan meluncur dalam whatsaap grup kelas 6.
Salah satu guru bertanya, menampakkan keraguan dan kekhawatiran dengan pengumuman online ini terutama pada proses cetak surat keterangan lulus yang berisi nilai. Salah satu kekhawatirannya ditunjukkan dengan kalimat, " Di mana nanti orang tua akan mencetak surat keterangan lulus itu?"
Saya menjawabnya dengan santai saja, menaruh kepercayaan besar pada orang tua siswa. Biarkan orang tua yang berusaha, kita hanya menunjukkan bahwa cetak, print, scan bisa dilakukan di tempat foto copy, kerjasama dengan teman yang punya print dan banyak cara lainnya. Serahkan kepada orang tua walaupun pada akhirnya nanti semua kembali ke sekolah sampai pada pendaftaran masuk sekolah ke jenjang setingkat lebih tinggi. Khusus untuk siswa yang akan sekolah ke zona lokasi tempat tinggal, kecuali jalur prestasi dan perpindahan orang tua diserahkan sepenuhnya kepada orang tua masing-masing.
Dampak lain yang terlihat dari masyarakat sekitar adalah menjelang pendaftaran siswa baru. Masayarakat tidak menanyakan formulir pendafatarn tetapi menanyakan link pendafatran siswa baru. Ini artinya masyarakat sudah mengetahui pendaftaran siswa baru dilaksanakan secara online. Baru pertama kali dilakukan pendaftaran secara online. Kalau tidak karena virus corona maka pengumuman kelulusan, pendaftaran siswa baru masih dilaksanakan secara konvensional. (bukan berarti senang akan keberadaan virus corona, ya)
Selamat menanti pengumaman 15 Juni 2020. Kami, guru-guru sudah berusaha maksimal memberikan pendidikan terbaik kepada putra-putri bapak dan ibu. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan. Hasil akhir sangat tergantung pada kesungguhan, kerja keras, dan dukungan bapak ibu wali siswa. Kepada yang lulus, kami mengucapkan selamat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kepada yang belum berhasil kami harap untuk bersabar dan belajar lebih giat lagi.
Ayo, semangat siswa SDN 1 Dasan Tereng (Sdensa Santer Apik) dengan pengumuman online.
Ayo, semangat siswa SDN 1 Dasan Tereng (Sdensa Santer Apik) dengan pengumuman online.
Lombok, 14 Juni 2020
HP. 081805597038
HP. 081805597038
Serba online ...
ReplyDeletedari gak tahu jd tahu
Dari gak biasa jd terbiasa
Tulisannya tambah mantul
Termasuk beli gembok juga online. Ya..corona memberi hikmah
DeleteYah setba online...tapai kalo marah jangan di omline he he
ReplyDeleteAnak sy pernah bilang " bu Dosen marahnya di online saja!He he
Benar bun, gara gara serba online, saya pesan gembok untuk gerbang online juga. Lantas suami bilang, "gerbang pakai gembok online, la...pagarnya pakai apa kalau malingnya gaknlewat gerbang" he he he
DeleteSelamat ibu, sudah semakin canggih mengajar via online. Tetap semangat untuk mendampingi murid-murid tercinta, harapan bangsa dan negara.
ReplyDeleteTerima kasih, masih belajar saling menggerakkan yang sulit bergerak di sekolah.
DeleteAlhamdulillah. Semoga lancar dan sukses selalu bunda
ReplyDeleteAamiin dinda.
DeleteAamiin
ReplyDeleteAamiin Om Jay
DeleteMantul Bu. Silakan kunjung ke blog saya CAKININ.blogspot.com
ReplyDeleteSiap berkunjung
Delete