Thursday, December 17, 2020

Jangan Merasa Tak Punya Kawan

Oleh Nuraini Ahwan.

Ini  perasaan dan yang saya katakan pada hari ini pada seorang teman, yang terkena virus literasi. Belum terpapar tapi masih reaktif literasi he he. Meminjam istilah pada pandemi covid 19 yang masih saja menjadi trending topik hingga Desember 2020 ini. 

Senang rasa hati hari ini, ada guru yang sangat dekat dengan dunia literasi menyambut uluran tangan seorang pencinta literasi.  Ia sudah mulai berani mencoba menuangkan perasaannya lewat tulisan dan mengirim pada saya. Sesaat setelah saya kenalkan buku  yang terbit September 2020 ini.  Jangan pernah takut untuk mengukir aksara menjadi bermakna.

Tulislah apa yang ada dipikiran dan jangan memikirkan apa yang sedang anda tulis.  Bacalalah alam, tulis apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dilakukan. 

Tulis dengan membuang rasa takut,  setiap ide yang kebetulan muncul. Takut salah, takut dicemooh maupun takut-takut yang lainnya.

Menulislah setiap hari, biarkan tulisan itu yang akan menemukan takdirnya sendiri. 

Jangan pernah juga merasa tak punya kawan dalam menulis, saat ini komumitas menulis tersebar di dunia nyata maupun dunia maya. Merekalah yang akan menjadi kawan. Tak pernah mereka akan mengatakan tulisan kita jelek, salah dan sejenisnya. Selalu kata motivasi dan suport yang diberikan kepada kita.  Akan menyambut dirimu kawan......untuk saling berbagi lewat tulisan.


Salam literasi.

Lombok, 3 Desember 2020

Friday, December 4, 2020

Ketika Tulisan Perlahan-lahan Menemui Pembacanya

Oleh Nuraini Ahwan.

Berusaha memegang komitmen dan memeluk konsistensi  terus dilakukan untuk bisa menulis setiap hari. Perlu Gila setiap hari. Kalau tidak gila, maka menulis sering dirasakan sulit dan kebingungan sendiri. 

Setiap hari terus gila untuk mewujudkan komitmen dan konsistensi yang sudah dibangun.  Gila alias gali ide langsung action meskipun hanya sekedar membuat balon tulisan  dulu. Beberapa menit atau beberapa jam kemudian baru melirik kembali kapada balon yang sudah ditulis. 

Balon tulisan atau bakal calon tulisan didapat dengan menggali ide dilirik kembali beberapa menit atau jam kemudian untuk actionnya menjadi sebuah tulisan. Tidak harus panjang menurut saya, beberapa paragraf tak mengapa, yang penting balon tulisan jangan dibiarkan berlama-lama mrnjadi balon tulisan saja.

Gali ide tadi pagi muncul, langsung action sore ini. Ide muncul ketika duduk di ruang guru. Klung suara handphone, ada chat di whatsaap. Seseorang memesan buku saya yang baru saja terbit. Perasaan senang tentunya saya rasakan waktu itu.  Yang  memesan seoranh guru dari luar kabupaten. Saya sambut dan layani cahtingnya dengan gembira. 

Bukankah ini ide yang bisa dijadikan tulisan? Bagaimana jika tulisan diberi judul" Ketika Tulisan Perlahan-lahan Menemui Pembacanya?"


Lombok, 5 Desember 2020


Tuesday, December 1, 2020

Tak Bisa Dibeli

Oleh Nuraini Ahwan

Ada hal penting yang sangat berpengaruh dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid 19 ini. Hal yang menjadi kendala ketika keberadaannya datang dan pergi. Bisa membuat kepala menjadi cenat-cenut. Apalagi jika terkait dengan pekerjaan yang harus segera dikirim atau batas waktu tinggal hitungan menit. 

Keberadaaannya seperti covid 19, di alam gaib, tak terlihat oleh mata namun terasa jika kita miliki. Yang ini akan terasa manfaatnya bahkan bisa membuat hati menjadi plong. Apalagi keberadaannya kencang. Dia adalah___sinyal___. 

Sinyal adalah sesuatu yang tak bisa dibeli. Andai saja kuota internet bisa dibeli sekaligus dengan sinyalnya maka tak akan menimbulkan masalah seperti yang saya alami hari ini.

Bersiap diri dari pagi untuk mengikuti webinar yang diselenggarakan LPMP NTB. Kegiatan dipandu oleh Bapak Yuda Purwaka merupakan kegiatan yang membuat saya merasa tersanjung hari ini. Tema webinar adalah tentang menulis. Tentu saja tema ini sangat menarik dan bersentuhan dengan kegiatan yang saya lakukan setiap hari. Yakni menulis.

Saya diundang sebagai penyaji dalam webinar kali ini. Didaulat untuk berbagi cerita tentang tips menulis sampai menghasilkan buku. Pemandu kegiatan mengajak  berdiskusi mengingat karya saya dalam bentuk buku tunggal sudah terbit. Buku dengan judul"Rahasia Menulis Ala Penulis Hebat"

Sebagi pencinta literasi,.....ee...semoga menjadi pencinta yang mendarah daging, maka kegiatan ini tentu saja saya sambut dengan gembira. Saya suka berbagi pengalaman meskipun pengalaman baru sedikit, tetapi yang sedkit itu pun tak masalah untuk dibagi jika bermanfaat.

Menyiapkan lattop, handohone dan segala yang terkait dengan perlengkapan kegiatan sudah dilakukan. Belajar dari pengalaman sebelumnya, webinar bersama LPMP DIY, LPMP NTB dan ini kedua kalinya diundang oleh LPMP NTB. Termasuk menyiapkan kuota internet untuk mengantisipasi wifi di sekolah yang macet. 

Besyukur, kegiatan dari awal berjalan lancar, sampai pada pemateri yang ke 3. Kegiatan dibuka oleh Kepala LPMP NTB, Bapak Muhamad Mustari, Ph.d. Sampai pada giiliran saya menyampaikan paparan, masih bisa berjalan lancar. 

Tak disangka, di tengah pemaparan saya, sinyal mulai seperti jaelangkong. Datang dan pergi, hingga menyebabkan kepanikan sendiri. Berapa kali mengulang untuk bergabung, berapa kali pula mengulang share screen. Sinyal oh sinyal...

Hujan lebat pun tak mau kalah dengan ketidakbersahabatan sinyal. Hujan bahkan turun semakin lebat. Sinyal pun kembali datang dan pergi. Tak mau terlalu menyalahkan si sinyal, saya membopong lattop di depan pintu. Barangkali bisa sedikit membantu. Ternyata tidak merupakan jalan keluar yang terbaik. 

Saya menggunakan handphone, rupanya tidak bisa bergabung karena jumlah partisipan melebihi kapasitas. Dobellah kepanikan saya saat itu. Niat berbagi sebanyak yang dikuasai untuk memotivasi para guru agar mempunyai nyali dalam menulis ternyata tidak tersampaikan. Hanya menarik napas dalam-dalam.

Sinyal menghalangi untuk berbagi. Semoga ada grup untuk menindaklanjuti kegiatan yang terkendala oleh keterbatasan sinyal ini. Sebuah grup menulis atau komunitas menulis yang mewadahi para guru dalam mempublikasikan tulisannya. Baik untuk penulis pemula maupun penulis yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan. 

Andai saja sinyal bisa dibeli, maka saya akan beli bersamaan dengan kuotanya, he he.

Buku yang merupakan karya saya sedianya akan saya kenalkan lebih jauh kepada peserta namun hanya mampu berkenalan secara sepintas. Semoga perkenalan singkat ini akan menginspirasi dan memotivasi para guru untuk memulai menulis. Aamiin YRA.

Mari menulis setiap hari, tidak harus banyak tetapi konsisten setiap hari. Tulis apa yang ada di pikiran, apa yang dilihat, dirasa, didengar dan dilakukan. Tulis apa yang ada di sekitar kita. Biarkan tulisan kelak yang akan menemukan takdirnya sendiri. 

Lombok, 1 Desember 2020.


Kegiatan Akhir Tahun di SDN 1 Dasan Tereng

Beragam kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan untuk mengakhiri masa pembelajaran setiap tahunnya. Kegiatan ini sepertinya merupa...