Oleh Nuraini Ahwan
Pandemi covid 19 belum juga berakhir hingga memasuki bulan Maret 2021. Menunggu sebentar lagi menjadi ingat saat pertama kali pembelajaran jarak jauh dilaksanakan. Tanggal 18 Maret 2020 merupakan awal pelaksanaan PJJ.
Berharap Maret 2021 ini pelaksanaan pembelajaran bisa dengan pola tatap muka. Harapan itu rupanya hanya tinggal harapan.
Edaran baru saja diterima dari pejabat berwenang tentang sistem kerja aparatur sipil negara di wilayah kami. Terhitung tanggal 3 sampai 28 Februari 2021 sistem kerja ASN dengan sistem WFH. Edaran berikutnya terhitung tanggal 1 Maret 2021 pelaksanaan kerja ASN di wilayah kami menjadi WFO atau Work From Office. Corona benar-benar membuat tenaga pendidik harus mampu menyesuaikan diri dengan semua sistem kerja yang tidak menentu ini.
Pembelajaran tetap dilaksanakan dengan pola dalam jaringan, luar jaringan atau kombinasi keduanya. Kurun waktu satu tahun ini bukan hitungan waktu yang singkat untuk memetik pembelajaran tentang bagaimana pola pembelajaran yang menarik untuk siswa. Bagaimana merancang pola pembelajaran baik daring , luring atau kombinasi keduanya yang menarik. Terutama pembelajaran daring yang bersentuhan langsung dengan teknologi informasi dan dunia internet.
Saya menjadi tersentuh dan merefleksi diri setelah sekian lama pembelajaran dilaksanakan dengan pola jarak jauh. Ditambah lagi dengan pendapat seorang penulis buku best seller yang senada dengan yang saya pikirkan juga. "Jika dalam satu tahun ini pembelajaran pada masa pandemi ini, masih begitu-begitu saja, maka ini artinya kita tak memperoleh apa-apa"
Pernyataan di atas kalau boleh secara pribadi saya terjemahkan berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa yang dimaksud kita tak memperoleh apa apa adalah tak memperoleh tambahan pengetahuan terutama terkait dengan pembelajaran yang menggunakan pola daring atau online. Strategi pembelajaran masih menggunakan cara monoton seperti memanfaatkan aplikasi whatsaap saja. Banyak aplikasi pembelajaran online yang tersedia tetapi enggan mempelajarinya. Contoh ini hanya sebagian dari keengganan guru sehingga belajar daringnya begitu begitu saja dalam satu tahun ini.
Atau seberapa banyak aplikasi atau model pembelajaran yang sudah kita bisa terapkan pada saat pembelajaran pola daring (online) ini?
Masih ada kesempatan belajar karena pola PJJ ini masih belum pasti berakhirnya. Kita tetap berharap pandemi segera ada akhirnya. Sistem kerja ASN termasuk guru bulan Maret khususnya di wilayah kami menggunakan WFO dengan pola pembelajaran masih menggunakan daring, luring atau kombinasi antara keduanya.
Memanfaatkan sistem kerja WFO dengan memperbanyak kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan diri untuk terus mencoba dan berkarya. Kegiatan peningkatan kemampuan ini banyak tersedia melalui pertemuan online dengan memanfaatkan zoom cloud metting misalnya. Bertemu dengan para pakar, diskusi dengan teman sejawat dan akan lebih seru lagi jika pelaksanaannya di tempat kerja atau kantor, sekolah pada jam kerja.
Bagaimana perasaan ketika mendengar tentang WFO?
Tentu saja senang karena bisa bertemu teman semuanya, sekolah atau tempat kerja menjadi ramai tidak seperti WFH yang menghadirkan 3 guru setiap hari. Selanjutnya bagaimana membuat WFO ini menjadi berarti, baik bagi guru maupun siswa.
Mari menjadikan pandemi ini ibarat kita jatuh di lumpur, tetapi begitu bangkit kita membawa ikan. Jadi guru yang terus berinovasi tiada henti.
Lombok, 26 Februari 2021
No comments:
Post a Comment