Oleh Nuraini
Program sekolah penggerak merupakan episode ke tujuh dari Merdeka Belajar yang digelontorkan oleh Bapak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bapak menteri Nadiem Anwar Makarim, B.A.,M.B.A, yang keseharian akrab ditelinga kita dengan sapaan Mas Menteri. Sapaan yang rupanya tepat karena usia beliau yang masih muda, usia milineal kalau boleh saya menyebut seperti itu.
Program sekolah penggerak sudah masuk tahap III atau angkatan ke -3. Sementara guru penggerak yang merupakan program merdeka belajar episode ke -6 sudah masuk angkatan ke -6. Baik sekolah penggerak maupun guru penggerak sudah ditunggu-tunggu oleh masing-masing kabupaten di setiap provinsi. Demikian juga dengan kabupaten Lombok Barat. Mengapa ditunggu?
Dalam setiap tahunnya, tidak semua kabupaten dalam satu provinsi menjadi sasaran sekolah penggerak maupun guru penggerak. Tengok saja untuk provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada sekolah penggerak tahun 2019 atau angkatan 1, kabupaten yang menjadi sasaran program sekolah penggerak (PSP) adalah kabupaten Lombok Timur dan Kota Bima. PSP angakatan ke 2 kabupaten yang disasar adalah Lombok Utara, Lombok Barat, Bima dan Sumbawa Barat. Pada PSP angkatan ke -3, kabupaten Lombok Barat termasuk salah satu sasaran di samping kabupaten Lombok Utara, Bima, dan Sumbawa Barat.
Untuk menjadi penyemangat dan memotivasi diri, baik jika kita pahami tentang program sekolah penggerak. Program sekolah penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru)
Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transpormasi sekolah sebelumnya. Program sekolah penggerak mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintergasi dengan ekosistem hingga seluruh sejolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak. Dikutip dari: https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak/
Ada maanfaat menjadi sekolah penggerak yang juga harus kita tahu untuk menjadikan motivasi pula bagi para pendaftar. Manfaat (1) meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam kurun waktu 3 tahun ajaran; (2) percepatan digitalisasi sekolah; (3) percepatan capaian profil pelajar pancasila; (4) meningkatnya kompetensi Kepala Sekolah dan guru; (5) kesempatan untuk menjadi katalis perubahan bagi sekolah lain; (6) mendapat pendampingan untuk transformasi sekolah dan (7) mendapat tambahan anggaran untuk pembelian bahan ajar bagi pembelajaran dengan paradigma baru.
Begitu menariknya maksud, tujuan dan manfaat program ini atau episode 7 dari merdeka belajar, maka sangat wajar jika program ini ditunggu-tunggu oleh seluruh kabupaten bahkan menjadi idola saat ini. Menjadi sangat beruntung suatu kabupaten menjadi sasaran program ini lebih awal. Bergerak serentak seluruh kabupaten yang menjadi sasaran program sekolah penggerak yang dinakodai oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan di tiap Kabupaten yang menjadi sasaran untuk melaksanakan coaching clinic program sekolah penggerak tahap III. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yakni tanggal 22 dan 23 Februari 2022.
Dalam kegiatan coaching clinic ini, LPMP NTB dibantu oleh beberapa orang Kepala Sekolah Penggerak yang lulus pada tahap 2 tahun 2021. Untuk masing-masing kabupaten dibagi menjadi beberapa lokasi dengan jumlah pendamping yang disesuaikan dengan jumlah peserta atau pendaftar. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat sendiri menetapkan beberapa lokasi pelaksanaan coaching clinic. Wilayah selatan berlokasi di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, SMA 1 Gerung, SMP 4 Gerung, Gedung Pusat Belajar Guru. Wilayah tengah dan utara dipusatkan di SKB Gunung Sari.
Coaching Clinic yang bertempat di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat di pandu oleh Widiaprada LPMP NTB Bapak Drs. I Made Murta Astawa, M.Pd dan didampingi oleh Kepala Sekolah Penggerak yang lulus tahun 2021, Nuraini, S.Pd ( Kepala SDN 1 Dasan Tereng); Darsiah, S.Pd (Kepala SMPN 1 Lembar) dan Nila Susianti, S.Pd ( Kepala TK Darmawanita Cempaka V)
Terima kasih dinda pengawas, yang smart., gesit dan baik hatinya
ReplyDeleteTetap berkarya... mudahan bisa ikut an menjadi penulis
ReplyDelete