Belajar Menulis Bersama Om Jay,
Gelombong 2
Resume 4
Mengukir Kisah Traveling ke Dalam
Tulisan ( Taufik Uieks)
Peresume: Nuraini Ahwan.
Narasumber
: Bapak Taufik Hidayat
Narasumber pertemuan ke -4 adalah seorang Dosen,
Travelling dan Blogger
yang di kenal dengan nama Bapak Taufik Uieks. Nama Beliau sebenarnya adalah
Taufik Hidayat. Nama Uieks merupakan nama pena yang memiliki arti tersendiri.
Nama yang menunjukkan universitas dan fakultas di mana beliau bertugas. Ueiks berasal Penggabungan dari Ui dan esk. Ui adalah Universitas Indonesia
dan eks adalah Ekonomi Keuangan Syariah.
Nama pena itu pula yang
membedakan beliau dengan Taufik Hidayat, tokoh bulu tangkis Indonesia.
Kelas Online pada pertemuan ke 4, ini dapat
saya tuliskan hasilnya sebagai berikut:
Di samping sebagai dosen, Bapak Taufik
Uieks juga aktif menulis di blog seperti kompasiana, ucnews, detik.com, travel
dan lain-lain. Tidak hanya itu saja kesibukan beliau, kesibukan lainnya adalah
sebagai kontributor majalah Colours Garuda, majalah Angkasa dan Intisari.
Dengan segudang kegiatan tersebut, pastinya
Bapak Taufik Uieks sangat sibuk. Tetapi dari penuturan beliau, dapat pula kita pastikan
bahwa kesibukan itu tidak menjadi penghalang untuk menulis.
Bukti nyata kepiawaian beliau mengatur waktu untuk menulis
adalah , kisah perjalanan beliau ke lebih dari 70 negara sudah di bukukan. Dua
buku beliau yang ditulis dari rekaman jejak perjalanan beliau adalah “
Mengembara ke Masjid-Masjid di Pelosok Dunia dan 1001 Masjid di 5 Benua”
Tulisan-tulisan beliau selalu disertai
dengan foto agar menarik dan judul yang menimbulkan rasa ingin tahu (judul yang
nyundul menurut istilah Bapak Dudung). Tulisan bapak Taufik Uieks yang telah
dibaca oleh lebih dari 50 ribu orang, bisa dibaca dengan membuka tautan milik beliau,
https://www.kompasiana.com/taufikuieks/ternyata-ada-presiden-indonesia-yang-keturunan-cina.
Hoby
beliau sebagai traveling mengharuskannya banyak berpergian. Setiap perjalanan
selalu dituliskan dengan harapan, pembaca dapat melihat dunia dan keberagamannya. Di samping menuliskan dalam buku, kisah
perjalanan beliau ditulis pula dalam bentuk artikel yang dapat dibaca oleh setiap orang baik melalui
media kompasiana, detik, travel dan media lainnya yang digunakan oleh Bapak
taufik Uieks. Peran media ini pula yang
membantu penulis di kenal orang, tanpa melupakan pentingnya branding dan
passion.
Kita bisa menulis dari foto perjalanan orang lain,
dengan bahan tulisan dari wawancara atau brosur terkait. Brosur yang singkat
dikembangkan menjadi tulisan dengan imajinasi dan diperkaya lagi dari bahan di
internet. “ Namun sumber primer lebih asyik, cerita beliau.” Tulisan yang
memuat percakapan akan membuat tulisan kita tidak membosankan untuk dibaca.
Menulis dari foto
perjalanan orang lain dilakukan jika berkunjung akan memerlukan dana
kecuali jika kegiatan berkunjung atau
jalan-jalan merupakan hadiah, kegiatan dinas atau undangan.
Pesan Bapak penyusun buku “Mengembara ke
Masjid-Masjid di Pelosok Dunia dan 1001 Masjid di 5 Benua” ini adalah:
“ Tidak disarankan mengedit dari tulisan orang lain. Jika mengutip,
tuliskan apa yang dikutip. jangan lupa sertakan sumber tulisan. Perbanyak
membaca untuk memperkaya tulisan.”
Di akhir sesi, tak lupa beliau memotivasi
peserta dengan kalimat,”Siapa saja bisa menulis, tentunya rajin membaca untuk
memperkaya tulisan kita.
Terima kasih Bapak Narasumber dan Om Jay
Salam literasi,
htpps://nurainiahwanblogspot.com
Mantaaab
ReplyDeleteBagus bu
ReplyDelete