Thursday, May 28, 2020

Pagi Menjadi Topik Tambahan, Sore Hadir (Daring seri 16)

Dibayar Tunai
Oleh Nuraini Ahwan

Pagi tadi, saya menyambangi sekolah setelah libur sejak tanggal 18 Mei yang lalu.  Bersama teman yang lain, kami membuat janji untuk ke sekolah jam 09.00 wita. Karena jamnya agak siang, masih ada waktu untuk beres-beres di rumah pagi harinya. Keasyikan dengan kerjaan di rumah, lupa melihat jam yang terpampang di dinding kamar.  Jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.30 wita. Saya sedikit kalang kabut. Dengan cepat saya ambil handphone untuk menelpon teman, minta maaf terlambat datang.

Segera saya bersiap untuk sekolah. Tak sampai setengah jam saya sudah siap berangkat. Dengan motor vario warna pink, yang setia mengantar saya sekolah sejak tahun  2007 lalu, saya berangkat. Tas ransel sudah numpang di punggung. Ditutup jilbab besar, mengikuti arahan suami sebelum berangkat kemana pun. Banyak kejadian penjambretan akhir-akhir ini. Mungkinkah karena kondisi sulit ekonomi sekarang ini yang dihadapi masyarakat?
Entahlah.....

Jarak rumah dengan sekolah tidak jauh, sehingga dalam hitungan menit saja saya sudah sampai. Tujuan kami ke sekolah hari ini adalah mengumpulkan bukti fisik pembelajaran  jarak jauh dengan model daring atau dalam jaringan.  Laporan sudah selesai kami buat dari setiap kelas, hanya saja kumpulan foto dan video belum disatukan  dari seluruh kelas. 
Teman-teman ternyata sudah kumpul semua. Saya yang terakhir tiba di sekolah.

Mereka asyik berbincang melepas kangen karena lama tak bertemu langsung. Mereka lupa dengan aturan psycal distanching. Pasti tahulah, kalau tak memperhatikan aturan psycal distnaching , duduk mereka nyaris tak berjarak. Maklum, lama tidak bertemu. Pembicaraan mereka tak lepas dari masalah pandemi covid 19 yang melanda negeri. 
Seputar meningkatnya pasien covid 19 yang positif di NTB, khususnya kabupaten di mana kami berada. Lanjut kepada pertanyaan kapan kita masuk sekolah? Apakah tanggal 2 Juni 2020 kita sudah masuk bersama dengan siswa?  Jawaban yang saya berikan pada teman-teman adalah tunggu informasi berikutnya. 

Tak terasa, matahari merangkak naik, hari semakin siang. Satu persatu teman-teman menyerahkan plasdish yang berisi foto dan video kegiatan belajar jarak jauh siswa SDN 1 Dasan Tereng. Dari kelas 1 sampai kelas 6. Sempat pula kami bicarakan tentang Penilaian Akhir Semester di masa covid 19 ini. Memakai teknik daring  termasuk pada penerimaan peserta didik baru nanti secara online atau kombinasi. Kami  melanjutkan bincang-bincang seru seputar covid dan lebaran di rumah saja. 

Di tengah pembicaraan itu, saya menceritakan bahwa kemarin saya menulis di blog yang isinya antara lain tentang ketakutan saya pada si corona. Karena corona tak terlihat, seperti musuh tersembunyi. Kalau gempa saya masih bisa berlari.  Teman-teman mengiyakan dan sepakat dengan pendapat saya.  Ini yang menjadi penutup kegiatan saya di sekolah hari ini. Tanpa bersalaman kami meninggalkan sekolah bersama-sama. 

Sore hari, saya menyiapkan masakan untuk berbuka.  Ketika  sedang menggoreng tempe bacem, terdengar suara seperti gemuruh. Saya  terdiam sejenak, memperhatikan suara itu. Tiba-tiba tetangga saya berteriak,"gempa!"

Saya berlari meninggalkan dapur  memanggil anak-anak untuk keluar. Mereka lebih gesit dari saya. Mereka sudah di halaman. Saya kembali ke dapur mematikan kompor dan berusaha tidak panik.  Saya kembalikkembali dapur dan mengecek keadaan anak- anak. Khawatir mereka berlari tanpa memperhatikan sekitar. Alhamdulillah mereka aman. Gempa kali ini kekuatan 4,5 SR dengan pusat gempa di Kabupaten Lombok Barat kedalaman 5 km. Data diperoleh dari postingan teman  di whatsAap. 

Astagfirullah hal azim. Baru tadi pagi kami mengatakan ketakutan kami pada gempa tak setakut kami pada corona. Ternyata kalimat ini salah, Ya Allah. Ampuni kami. Sore hari dibayar tunai. Engkau uji keberanian kami dengan gempa. Kami salah dan khilaf Ya Allah.  Hamba Mu yang lemah ini. Hamba yang tak punya keberanian ini. 

Lombok, 28 Mei 2020
Edisi.Pengingat diri

5 comments:

  1. Bagus tulisannya sederhana tp bermakna

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tulisan masih sifatnya bertutur saja. Belum ke arah ilmiah ilmiah gitu he he..masih perlu buanyaakkk...belajar lagi. Terima kasih sudah berkunjung

      Delete
  2. Gempanya cuma say helo dan meminta kita spy eling lan waspodo Bun

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...