Oleh Nuraini Ahwan
Tulisan saya hari ini, tentang curahan hati ketika sehari saja tidak menulis. Banyak sekali peristiwa, kejadian, kegiatan yang terlewatkan dan tak saya abadikan dalam tulisan. Meskipun tulisan itu sederhana tetapi setidaknya akan tercatat dan bisa dibaca oleh siapa saja suatu hari nanti.
Rasa berutang. Hutang Tulisan. Itulah yang saya rasakan sekarang ini ketika sehari saja, saya tidak menulis.
Membaca dan menyimak adalah ketrampilan reseptif. Wicara dan menulis itu ketrampilan produktif. Sebagai ketrampilan berbahasa, menulis itu disebut ketrampilan menulis. Sebagai sebuah ketrampilan, menulis itu perlu dilatih sebagai mana ketrampilan-ketrampilan lainnya.
Menulis sebagai sebuah keterampilan perlu latihan. Pengetahuan menulis atau pengetahuan tentang menulis termasuk motivasi, teori dan metode, boleh segudang tetapi kalau tidak dipraktikkan itu semua percuma saja. Hanya dengan latihan lah menulis makin membaik dan sempurna. (Kutipan isi buku writing is selling, karya Bapak. Much. Khairi, dosen UNESA, penulis buku dan Penggiat literasi)
Untuk melatih ketrampilan menulis, saya bergabung dengan beberapa grup menulis yang bertebaran di dunia maya. Grup menulis diwadahi melalui watshApp grup. WatshApp grup tersebut antara lain: Penggiat literasi nusantara, menulis feature, menulis artikel, ngobras puisi, belajar menulis gelombang 2, feature squad LPMP, dan grup literesi lainnya. Seakan grup-grup ini tanpa putus memberikan latihan menulis
Satu lagi grup menulis yang saya ikuti yakni Rumah Virus Literasi. Grup ini digagas dan langsung dikomandoi oleh Bapak Dosen Unesa (Much Khoiri), memberikan kesempatan kepada saya untuk melatih diri dalam menulis. Setiap hari dalam satu minggu anggota grup diberikan kesempatan untuk mengirim tulisan ke dalam grup. Awal menulis dalam grup ini, saya mendapat jadwal mengirim tulisan hari Minggu, Alhamdulillah, saya bisa mengisi tulisan sesuai jadwal.
Semangat saya menggebu-gebu untuk menulis. Ingin mengirim tulisan setiap hari. Tulisan yang sederhana dan membuang jauh perasaan minder ketika membaca tulisan teman yang luar biasa.
Saya yakin seperti yang ditulis dalam buku writing is selling, bahwa hanya dengan latihanlah menulis makin membaik dan sempurna.
Dari Sang Master grup (Much.Khoiri), dan Bapak Bloger Indonesia (Wijaya Kusumah), apa saja bisa di tulis, cerita tidak punya ide pun bisa jadi tulisan. Jadi jangan pernah ada kata kehabisan ide.
Itulah perlunya latihan menulis.
Saya membaca dan menghitung jumlah hari saya tidak menulis dalam grup, rasanya saya berhutang banyak. Berhutang tulisan. Saya akan segera membayar hutang tulisan ini. Sebenarnya banyak hal yang ingin saya tuliskan. Pembelajaran jarak jauh yang masih belum diketahui sampai kapan akan berakhir, suasana Ramadhan yang jauh berbeda dengan sebelumnya. dan banyak lagi yang lainnya.
Saya merasakan akibat dari sehari saja tidak menulis. Seperti memulai dari awal. membangun semangat dan motivasi kembali. Sebagai pengingat diri, menulislah setiap hari, jangan mengatakan sibuk
Sopo Ora Sibuk.
Lanjutkan, Bu. Terus banyak berlatih dan dan berlatih.
ReplyDeleteBoleh ngirim gak sesuai jadwal, awalnya hari minggu..tapi lihat teman teman nulis, ya ikutan juga ngirim di luar jadwal.Pak motivator luar biasa.
ReplyDelete