Hampir dua minggu tidak rutin menengok whatsAap grup kelas sejak libur puasa dan hari raya Idul Fitri 1441 H. Hanya sesekali membaca chat masuk tanpa memberikan respon berupa komentar balik. Kalaupun memberikan respon paling sebatas emotion saja.
Libur puasa di tempat kami, mulai tanggal 18 Mei sampai 30 Mei 2020. Jadi rentang waktu itu kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) tidak diisi dengan pembelajaran dari guru dalam bentuk tugas dan lainnya.
Kurun waktu itu, terlepas dari rutinitas membuka whatsAap grup kelas setiap hari, setiap saat bahkan sepanjang hari..(Bapaknya anak anak bilang, "Dari terbit matahari sampai mau tidur, handphone saja yang dipelototin."). Entah ini bahasa guyon atau bahasa sindiran dari efek Bekerja Dari Rumah. Jadi, dapat istirhatlah jemari tangandari aktifitas tekan-tekan huruf di handphone atau lattop, kecuali kejar setoran tulisan di grup Rumah Virus Literasi dan beberapa grup literasi lainnya.
Libur membuat sedekit terlepas dari kungkungan handpone di wa grup kelas sementara, meskipun begitu, terlepas penuh juga tidak karena kewajiban, tangggung jawab memantau kegiatan anak anak di rumah juga masih saya pikirkan. Jadi meskipun libur sesekali waktu saya chat anak-anak sekedar bilang, "Tolong dong kirim video kegiatan anak-anak di rumah, ibu kangen, ibu ingin melihat wajah kalian."
Mereka pun mengirim video kegiatan yang dilakukan di rumah atau sekedar say hello lewat pesan suara.
H-1 lebaran, kembali saya membuka whatsAap grup kelas, mengawali dengan ucapan selamat hari raya Idul Fitri kepada wali murid dan anak-anak diiringi permohonan maaf lahir dan batin kepada wali murid dan anak-anak atas segala salah dan khilaf selama melaksanankan tugas pembelajaran.
Saya menyampaikan permohonan maaf kepada wali murid karena yang menjadi anggota watshAap grup kelas adalah wali murid. Mengajar di sekolah dasar, secara umur apalagi kelas awal yakni kelas.1, 2 dan 3 secara hitungan umur masih berusia kurang lebih 10 tahun. Belum diperbolehkan memiliki handphone sendiri. Di samping itu, memiliki handphone android juga sesuatu yang wah, dengan masyarakat secara ekonomi kebanyakan golongan ekonomi menengah ke bawah. Kalaupun ada siswa yang memiliki secara pribadi, jumlahnya hanya satu dua dan di kelas 5 ,6. Keadaan ini menyebabkan keanggotaan grup wa terdiri dari orang tua wali murid.
Kini, sehari sebelum lebaran dan , pasca lebaran kembali whatsApp grup kelas banjir dengan ucapan selamat dan saling memaafkan. Baik untuk diri orang tua sendiri maupun atas nama anak - anak mereka. Demikian juga guru mohon maaf atas nama pribadi, keluarga dan sekolah. Saling memaafkan.
Kembali jalinan silaturrahmi secara intens dengan orang tua, siswa dan guru setelah rehat sejenak. Belum sampai ke tanggal 30 Mei 2020, tanggal berakhirnya libur puasa dan Idul Fitri, aktivitas sapa menyapa sudah mulai lagi. Bahkan ada di antara anggota grup menanyakan ada tugas atau tidak untuk putra putri mereka di hari ke- 2 pasca lebaran Idul Fitri.
Sabar, istirahat saja dulu, lakukan aktivitas yang bermanfaat, tetap jaga kesehatan, dan tidak keluar rumah kalau tidak untuk keperluan yang sangat penting seperti belanja kebutuhan makan, minum dan berobat.
Selamat menanti saatnya Belajar Dari Rumah dan Mengajar Dari Rumah di mulai. Persiapkan diri sebaik-baiknya dengan semangat belajar yang baru. Semangat yang baru untuk mendampingi putra-putri belajar di rumah
Lombok,.26 Mei 2020
Blog https://nurainiahwan@gmail.com
👍👍👍
ReplyDeleteAyo nulis di blog setiap hari, meskipun 1 paragrap
ReplyDeleteMantul bunda
ReplyDeleteTetep deket dg anak2 didik...
Pasti jd guru yang dirindukan...
Pesannya nembuat anak2 tenang dan bersabar ya
ReplyDeleteAlhamdulillah.... Bs menyapa mereka lagi.
ReplyDeleteTerima kasih bunda hebat, membuat siswa menjadi hebat dengan karya yang luar biasa
Delete