Tuesday, June 16, 2020

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY, Apresiasi Kinerja Guru di Masa Darurat Covid-19 (Daring Seri 33)

Menulislah setiap hari, dan biarkan tulisan itu yang akan menemukan takdirnya sendiri. Membacalah setiap hari agar dapat merangkai kalimat demi kalimat menjadi  indah dan bermakna.

Hari ini, saya membidik kegiatan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Daerah Istimewa Jogjakarta untuk menjadi bahan tulisan. Tulisan yang mengapresiasi guru-guru atas kerja kerasnya dalam melaksananakan pembelajaran di masa covid 19 ini.
Kegiatan yang  dilaksanakan oleh LPMPDIY terkait dengan pelaksanaan lomba bagi guru dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional. Kegiatan yang memberikan ruang kepada guru untuk berkarya. Mengabadikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi covid 19 dalam bentuk tulisan. Tulisan berupa praktek terbaik yang guru-guru sudah lakukan dalam pembelajaran di masa pandemi ini. Kreatifitas dan inovasi yang guru-guru lakukan dalam pembelajaran jarak jauh. 

Lembaga yang pimpin oleh Bapak Minhajul Ngabidin, S.Pd., M.Si menginisiasi kegiatan yang dimulai dari bulan Mei lalu yakni kegiatan lomba penulisan praktek terbaik (Best practices Kreatifitas dan Inovasi Pembelajaran dalam  Masa darurat  Covid-19 bagi guru. Menurut beliau, kegiatan ini bertujuan untuk:
  1. Mendorong kreatifitas  dan inovasi guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh dalam kondisi darurat COVID-19
  2. Menghimpun dan mempublikasikan best practices pembelajaranOVID -19 sebagai bagian dari pengembangan keprofesian guru
  3. Memberikan penghargaan atas perjuangan guru dalam melaksanakan pembelajaran di masa penademik COVID-19
Kegiatan ini merupakan kegiatan  yang sangat tepat untuk memberikan ruang berkreasi dan berkarya bagi guru. Suatu kejadian luar biasa yang diabadikan dalam tulisan guru yang tak pernah berhenti berjuang dan  berinovasi meskipun dalam masa sulit seperti ganasnya virus corona ini.

Tahapan kegiatan yang dilakukan  dari promosi sampai ke penilaian akhir berlangsung dari bulan Mei  2020 sampai bulan Juni 2020. Dengan rincian kegiatan mulai dari sosialisasi dan promosi tanggal 2 Mei sampai 2 Juni 2020, batas akhir pengumpulan naskah 2 Juni 2020 pikul 23.59 WIB. Penilaian naskah mulai tanggal 3-8 Juni 2020 dan Seminar, wawancara ( seleksi akhir) dan pengumuman pemenang tanggal 16 Juni 2020


Peserta yang berkempatan mengirim naskah lomba tidak hanya berasal dari wilayah yang merupakan binaan LPMP Jogjakarta saja tetapi berasal dari 20 provinsi. Dari 20 provinsi tersebut peserta yang mengirim naskah melalui email maupun link  google  drive   yang disiapkan panitia tercatat sebanyak 269 peserta. Antusias yang luar biasa dari para guru. Membludaknya jumlah peserta dari yang diperkirakan membuat pengumuman 20 besar tertunda Sedianya pengumuman dilaksanakan tanggal 8 Juni  2020 diundur menjadi tanggal 16 Juni 2020
Penjurian atau penilaian tentunya dilaksanakan dengan selektif, dan objektif mengingat jumlah peserta yang begitu banyak. Menurut paparan bapak Kepala LPMP yang biasa disapa dengan pangggilan Pak Min, ada tiga hal  yang dinilai terkait dokumen yang dikirim peserta. Penilaian  itu meliputi:
  1. Aktualisasi kegiatan benar-benar  dilaksanakan dalam rangka penanganan pembelajaran di masa pandemi COVID 19
  2. Unsur kreatifitas  dan inovasi
  3. Kebermanfaatan, keberhasilan dan keunggulan pembelajaran yang dilakukan
Setelah dilakukan penilaian terhadap naskah atau dokumen 269 peserta, ditetapkan sebanyak 20 peserta terbaik sebagai finalis. Peserta yang berhasil masuk menjadi finalis diberikan kesempatan atau diundang mengikuti wawancara dan seminar secara daring  melalui aplikasi zoom cloud  meeting.

Alhamdulillah, bisa berada  dalam 20 peserta yang diundang oleh LPMP DIY untuk seminar, merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa. Seperti apa yang disampaikan oleh bunda Sri Sugiastuti" Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri." Mungkinkah ini bagian dari tulisan saya yang merangkak perlahan menemukan takdirnya? Aamiin YRA. 


Selasa, 16 Juni 2020, peserta yang masuk 20 besar diberikan kesempatan untuk memaparkan best practices yang disusunnya secara virtual melalui zoom cloud meeting. Selanjutnya diadakan tanya jawab untuk menggali lebih dalam tentang potensi yang ada dan lebih memperkaya praktek baik yang sudah dilakukan.  Melalui wawancara ini pula penilai hendak melihat kreativitas, inovasi, manfaat dan keunggulan pembelajaran yang dilakukan, termasuk respon siswa, orang tua dan orang dewasa di rumah. 

Saya sudah mempersiapkan semua sarana untuk mengikuti kegiatan ini.  Bahkan saya siapkan sarana agar kegiatan seminar melalui  zoom cloud meeitng bisa disaksikan oleh teman-teman guru di sekolah. Berharap semua bisa saya ikuti dengan lancar. Namun apa yang kita rencanakan belum tentu  semuanya berjalan mulus sesuai yang kita inginkan.  Ada kendala yang terjadi di luar keinginan kita seperti sambungan yang tiba-tiba terputus, sinyal yang timbul tenggelam bahkan arahan untuk un mute pun luput dari perhatian. Sehingga suara  muncul saat peserta lain sedang presentasi. Kendala yang dirasakan sangat besar adalah ketika lattop tidak bisa digunakan, sementara aturan harus mengunakan lattop. Apalah daya, tak ada rotan akar pun jadi. Handpone android menjadi penyelamat meskipun tidak bisa presentasi dengan masksimal. 

Berada dalam deretan peserta seminar bersama guru-guru hebat membuat bangga hati, tapi tidak sombong diri. Harapan posisi-posisi seperti ini akan membuat virus literasi cepat menyebar dan membuat orang lain terutama guru-guru termotivasi dan tertantang untuk mengembangkan keprofesian mereka. Memposting hasil  atau membuat tulisan tentang keberhasilan juga bukan bermaksud riak,  tinggi hati dan memamerkan diri, tetapi semata-mata ingin agar teman-teman, guru-guru semakin termotivasi.

Dalam sambutan bapak Kepala LPMP DIY, beliau mengapresiasi semua peserta yang mengirim naskah. Kepada finalis yang berjumlah 20 orang, beliau menyampaikan bahwa semua juara tetapi nanti diantara 20 akan ditentukan juara 1, 2 3 dan seterusnya.  Bagi finalis akan mendapat penghargaan  termasuk peserta yang berjulah 269 orang akan mendapatkan piagam penghargaan. 

Tulisan saya, hanya mampu menemukan takdirnya di urutan ke-4.   Menambah pengalaman, menambah ilmu, menambah teman dan akan membentuk whatsaap grup  melalui kegiatan ini merupakan hadiah dan penghargaan yang sangat berharga bagi saya. Silaturahmi dan diskusi akan tetap bisa terlaksanan dalam wadah grup yang akan terbentuk ini, 

Hadir pada acara penuntupan sekaligus memberikan pengarahan,  Bapak Asep Sukmayadi (Kapuspresnas) dilanjutkan dengan menutup kegiatan dan menyerahkan piagam secara simbolis kepada pemenang. 

Kepala LPMP DIY, Minhajul Ngabidin, pada kesempatan yang sama  juga menyampaikan Best Practices 20 peserta setelah melalui proses perbaikan dan penyempurnaan , akan dikoordinsikan dengan Pusat kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk dapat dipublikasikan sehingga diharapkan bisa bermanfaat sebagai inspirasi bagi guru lain untuk dapat diadopsi , diadaptasi dan dikembangkan. 

Mendapatkan ilmu, dapat bersilaturrahmi dengan reman dari 20 provinsi, dan akan diterbitkannya best practices peserta dan ber ISBN merupakan harapan kami. Karya kami yang biasa diberikan penghargaan yang luar biasa.
Semoga semua berjalan lancar dan segera terlakasana, Terima kasih Bapak Kepala LPMP dan jajaran atas kesempatan berharga ini.

Terima kasih teman-teman SDN 1 Dasan Tereng (Sdensa Santer Apik) atas bantuan dan kerjasamanya  sehingga nama sekolah kita sudah sampai di LPMP DIY. Terima kasih 

Lombok, 16 Juni 2020
Hp yang bisa dihubungi: 081805597038

16 comments:

  1. Luaarrr biasaaa...
    Ternyata sudah berjalan cukup jauh
    Tidak banyak yang sanggup mengikuti
    Good luck sllu bun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ceritanya panjang, ku sadar betapa penting kemapuan teknologi saat ini. Presentasi virtual yg waooo ...bikin cenat cenut.

      Delete

  2. Alhamdulillah, bisa berada dalam 20 peserta yang diundang oleh LPMP DIY untuk seminar, merupakan suatu kebahagiaan yang luar biasa. Selamat bun...bagian kiprah guru yg d masa covid kadang kinerjanya diragukan. Teruslah berkarya bunda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, sekarang tambah teman lagi bun. Tambah grup lagi bersama teman teman dari jogja.

      Delete
  3. Mantap...sukses selalu bunda..👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak. Semoga sukses untuk kita semua

      Delete
  4. Selamat bunda....
    Semoga sukses ...

    ReplyDelete
  5. Bagus sekali tatanan bahasa nya bun mesti belajar banyak dari bunda nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih bun, saya juga belajar dari tulisan bunda tuti yg sudah sampai ratusan eposode. Bagus sekali setiap resumenya mantap.

      Delete
  6. Luar biasa,,kemapuan ibu melesat jauh, semoga kami terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejak ibu. Nanti kalau kumpulan atau bunga rampai Best Practice sudah terbit tolong share utk di-copy meton. Tampi asih sblmnya🙏🙏🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih..insyaallah meton. Kenalan.dulu silaq, krn gak muncul.nama pelungguh niki..ampure.

      Delete
  7. Luar biasa. Selamat ya bunda atas prestasinya. Salam kenal, sy dari Jogja. 👍🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. salam kenal juga dari lombok. Saya kangen jogja, sudah 4 kali berkunjung ke jogja. Pingin lagi.

      Delete
  8. Subhanallah,semakin tiang masuk membaca tulisan diblog side semakin tersa pula kekurangan dan malesnya.mudahan tiang bisa ikuti jejak side kanda KS yg selalu memotivasi kita semua.angkat jempol untk side.

    ReplyDelete
  9. Mantap bunda, salam kenal bunda sy asal jawa tengah, SMA dn kuliah di Jogya, sekarang guru di NTT ...Pucuk dicinta ulam tiba...sy belum pernah buat best practice,..jk ibu berkenan boleh ya sy belajar dr bunda. Smg ada contoh, gambaran ttg BP🙏 mf, klu merepotkan , no ho saya 085230708285

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...