Monday, June 29, 2020

Niat, Tekad, Nekat, Semangat dan Komitmen Awal Ibu Betti Risnalenni (Resume 22 gelombang 2))

Seorang Pendiri dan Pengelola Sekolah “Insan Kamil”
Oleh Nuraini Ahwan. 
 (Mas Menteri, Salah Satu Siswa Ibu Betti Risnalenni)

Sahabat literasi, kuliah online malam ini  menghadirkan narasumber hebat di tengah tengah kita. Beliau  adalah seorang wanita luar biasa yang telah berhasil mendirikan dan mengelola sekolah besar dan maju saat ini.
Beliau adalah Dra. Betti Risnalenni, MM. Alamat rumah: Jalan RA Kartini No G1, Kota Bekasi. Institusi : KB-TK-SD Insan Kamil. Email beliau juga dishare kepada kita yaitu betti.risnalenni1308@gmail.com.
Moderator yang memandu kelas online kali ini adalah seorang yang menyebut dirinya sebagai pelayan pelajar di MTs NU ITB Tedunan Wedung, Demak  Jawa Tengah.
Pelayan pelajar?........Bapak guru kah, Dosen kah? ...yang jelas saya berterima kasih kepada bapak moderator  yang telah menyapa anggota grup dengan ramah.
“Waalaikum Salam,” Bapak moderator, Faiq Aminuddin. Moderator pertemuan 10 pada gelombang 2.
Narasumber memulai kelas online dengan memberikan pilihan kepada peserta untuk kegiatan kelas dengan teknik langsung tanya jawab agar  lebih gampang dan interaktif, Sungguh pilihan yang sangat tepat.
Saya tidak banyak bertanya kepada narasumber, tetapi lebih banyak menyimak karena apa yang akan saya tanyakan nantinya akan muncul juga dari pertanyaan para sahabat di grup. Ada satu pertanyaan yang saya sampaikan kepada beliau,”Apa maksud dalam tulisan beliau yang mengatakan bahwa beliau semakin semangat untuk membuat anak-anak takut kepada angka”.
Meskipun banyak pertanyaan dari para sahabat, namun bunda Betti tak membuat peserta kecewa. Beliau  menjawab pertanyaan semua anggota. Beliau menjawab pertanyaan saya bahwa beliau tambah bersemangat untuk membuat angka itu tidak menakutkan buat anak..
Rupanya saya yang salah membaca kalimat dalam chat bunda Betti.
Dari cerita bunda Betti , begini kesimpulanyang dapat saya bungkus sepanjang tanya jawab kelas online malam ini,
*Catatan Kisah Bu Betti Risnalenni*

Beliau mengawali materi dengan mencertikan bagaimana beliau sewaktu mendirikan sekolah, sejak awal, tantangan, hambatan, solusi, sampai kepada bagaimana kisah sukses beliau dalam mengelola sekolah. Sukses beliau lah yang menghantarkan beliau sebagai kepala sekolah berprestasi dan mendapat penghargaan
Awal mendirikan sekolah didahului oleh mendirikan tempat kursus yang menginduk pada pusat kursus YAI....frienchise 10 Jt tahun 1996 dengan jumlah siswa sedikti. Tahun 1998 beliau membuat buku dan menjual sendiri hingga akhirnya dengan cepat tempat kursus beliau berkembang hingga 24 cabang. 

Pada tahun 2003 beliau bersama teman mendirikan TPA dan TK.  TK berjalan  selama 3 bulan teman beliau mundur karena dia rasa membuat sekolah itu rugi. Akhirnya beliau menjalankan TPA dan TK sendiri di sebuah kontrakan dengan jumlah murid 33 orang. Selanjutnya tahun 2004 beliau mendirikan sekolah dasar Insan Kamil.

Saat mendirikan sekolah, beliau berpikir," Siswa yang sekolah di tempat bagus hanya orang kaya, itu adalah biasa.....Orang miskin sekolah di tempat yang jelek, itu biasa. Orang miskin dapat belajar di tempat yang bagus...itulah  yang luar biasa. Dan gurulah yang bisa merealisasikannya”.

Karena beliau punya buku dan  masih dipakai beberapa kursus dan sekolah, beliau bisa mensubsidi sekolahnya sendiri. Untuk awal-awal gaji guru, diambil dari gaji suami  yang PNS. Karena kan beliau gajiannya setiap tanggal 1. Pagi kan sudah masuk rekening, siangnya buat gajian guru.

Untuk perizinan sekolah beliau bekerjasama dengan pihak pihak terkait sehingga semua berjalan lancar.

Motivasi beliau untuk tetap mendirikan dan mengelola lembaga ini adalah modal nekat dan beliau punya buku yang dicetak dan dijual sendiri.

Buku beliau produksi sendiri tanpa penerbit. Cetak sendiri. Pemasarannya dengan cara mendatangi sekolah-sekolah dan mempresentasikannya. Beliau membuat pelatihan gratis tapi bukunya harus beli. Dan kalau dikalangan masyarakat, banyak orang ingin bergabung , Dengan pelatihan gratis itu,  memancing mereka membeli buku buat siswa atau murid kursusnya. Beliau membuat  buku yang akan digunakan siswa dan mengisinya di buku tersebut. Nah, jadi kan bukunya gak bisa dipakai yang lain karena sudah terisi.

     *Menulis buku ini membuat beliau bisa menjadi guru teladan dan kepala sekolah berprestasi.

Sekolah yang didirikan atau yang di kelola harus mempunyai kekhasan sendiri, yang mampu dijual ke masyarakat. Inilah yang mebuat sekolah Insan kamil menjadi maju, Sering di undang untuk mengisi acara bahkan pada waktu menyambut Bapak Menteri..
Akhir kata dari saya pada pertemuan ke 10 di gelombang 2 adalah -------Nekat----tekad-----------.semangat------------dan komitmen awal, Tidak lupa cerdas dan ikhlas. 

Pertemuan 29 Juni 2020 yang menggabungkan kelas menulis dari gelombang 1 sampai gelombang 12 yang digagas oleh Bapak Wijaya Kusumah atau Om Jay juga menghadirkan kembali Ibu Betti Risnalleni sebagai narasumber. Narasumber kali ini adalah ibu Aam Nurhasanah.

Ada wawasan tambahan yang bisa diperoleh dari perbincangan dan tanya jawab dalam whatsaap grup yaitu bagaimana pembelajaran di masa pandemi. Tugas pada masa pandemi lebih kepada kegiatan yang membuat anak-anak senang seperti membuat kue, 
 Prosedur mendirikan sekolah menurut bu Betti adalah merupakan  keharusan untuk ijin ke RT.  RW. Pastikan ada murid terlebih dahulu baru ijin ke disdik. Adanya ijin dari disdik sebagai tindak lanjut dari proposal yang diajukan. Selanjutnya  akan ada uji dari berbagai bidang tingkat wilayah.

Selanjutnya beliau berbagi tips berupa prinsip dalam mengembangkan sekolah, harus survive dalam mengelola sekolah, menyusun rencana tahunan harus cermat. Mengelola sumber keuangan yang ada seperti koperasi  sekolah, membuka kursus prabayar termasuk beliau membuka kursus bahasa inggris. Jangan lupa tonjolkan unggulan dari sekolah yang dikelola. 

Demikian resume saya, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi.
Salam literasi
Hp. 081805597038

6 comments:

  1. Woow keren bu semangatnya. Sukses selalu dan berkarya lewat tulisan

    ReplyDelete
  2. Mantap bunda
    Semangat yang tiada terkira...

    ReplyDelete
  3. Luar biasa semangatnya...sy masih blm buat bunda.

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...