Friday, June 26, 2020

Sahabat Literasi, Munculkan Ide

Oleh Nuraini Ahwan

"Menulislah setiap hari dengan sepenuh hati. Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri. Cintailah kata agar ia juga mencintaimu. Membacalah agar mampu merangkai kalimat demi kalimat menjadi indah dan bermakna."

Hari ini, tidak menulis tentang apa apa, tentang sesuatu yang menarik. Tapi hanya menulis tentang kondisi di saat jatuh ke bumi.
Kebuntuan ide sampai menjelang penghujung malam, sehingga belum saja mulai menulis. Kegiatan membaca hanya berpindah-pindah dari satu whatsaap grup ke whatsaap grup yang lain. Dari grup menulis gelombang 2 ke grup menulis gelombang 8 yang di gagas oleh Bapak Wijaya Kusumah. Narasumber saat malam ini adalah Bapak Dedi Dwitagama. Materi nya adalah tentang blog. 

Berpindah lagi ke grup menulis artikel yang sudah sampai ke menulis artikel kelas mahir. Di grup ini saya tertinggal, bukan karena tidak  konsisten tetapi tidak mampu mengikuti untuk setor tugas hanya sebatas menyimak dan medapat ilmu. Bukan karena serakah lho, tapi karena kehausan ilmu dan rasa ingin tahu serta takut kehilangan informasi. Akhirnya belum bisa tembus sampai diterbitkan di koran.

Selanjutnya di grup menulis yang digagas oleh Om Jay, sapaan untuk Bapak Wijaya Kusumah, saya belum bisa rutin membuat resume. Juga bukan karena tidak konsisten tetapi karena bolak balik dari grup yang satu ke grup yang lain. Sementara waktu, pilih menyimak saja...(tertampar dengan pernyataan,"Jangan menumbuhsuburkan kebiasaan menunda.")

Terakhir membuka RVL, ada tulisan sang motivator, Mr.Emcho yang berjudul"Jatuh"
Jatuh ke bumi dan jatuh sakit.  Simpulan dari tulisan itu dalam pandangan saya adalah sama -sama bisa menimbulkan rasa sakit. Kata jatuh pasti menimbulkan rasa sakit. Baik jatuh ke bumi seperti terpeleset, terjerembab dan jatuh jatuh yang lainnya maupun jatuh cinta..jatuh cinta di samping menimbulkan kebahagian tak jarang pula menimbulkan rasa sakit. Sehingga yang kita lihat juga simbol cinta adalah gambar hati tertusuk panah dan berlumuran darah. Jatuh ke bumi menimbulkan sakit, jatuh cinta menimbullah kegembiraan. Biasanya jatuh ke bumi atau jatuh sakit disebut ujian dan jatuh cinta yang menimbulkan kebahagiaan disebut anugrah. tetapi sebenarnya kedua-duanya  merupakan ujian.  

Sahabat literasi, yang tersebar di seluruh jagad nusantara bisa menjadi sumber ide dalam menulis. Seperti sekarang ini ketika saya tidak menukis tentang apa-apa, ada kalimat jatuh ke bumi dan jatuh cinta menjadi sumber ide dalam tulisan saya. Di saat kebuntuan ide menghinggapi pikiran, maka dengan buka-buka wa, baca tulisan teman melahirkan ide untuk di tulis.
Malam ini ide tentang jatuh  sakit. 

Pulang kerja, sudah sore. Terkejut melihat kondisi sang pemimpin keluarga yang terbaring sakit. Minta diantar ke rumah sakit. Tanpa ganti pakaian putar balik menuju klinik. Membawa ke klinik dengan penuh rasa khawatir dan takut, Bukan takut karena sakitnya sang ayahnya anak-anak tetapi takut berkunjung ke yang  namanya klinik, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya akibat si corona. Tapi apa boleh buat, daripada di rumah tak bisa berbuat apa-apa.  Pada kejadian ini,.ada jatuh sakit dan jatuh cinta.

Lombok, 24 Juni 2020
Edisi Melemah, jadi menulis sekenanya saja
Level 3, Menulis tanpa rasa malu, pokoknya menulis saja.



5 comments:

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...