"Menulislah setiap hari dengan sepenuh hati. Menulis jangan asal jadi. . Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri. Cintailah kata agar ia juga mencintaimu. Membacalah agar mampu merangkai kalimat demi kalimat menjadi indah dan bermakna. Ikatlah ilmu dengan tulisan"
Sahabat literasi, kutipan kalimat di atas selalu mengawali tulisan saya di blog, dengan tujuan memotivasi diri dan pembaca untuk berusaha memperkuat komitmen diri, memberikan ruang waktu untuk kegiatan menulis.
Bapak Edi.S. Mulyanta, dari penerbit Andi, salah satu penerbit mayor, menyampaikan paparan atau materi diawali dengan penjelasan tentang dunia penerbitan itu sendiri. Dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang tentunya diikuti dengan idealisme di dalamnya. Dalam dunia bisnis, nomor satu yang dicari adalah keuntungan atau dapat dikatakan berujung pada Duit atau UUD (ujung-ujung nya Duit) dalam hal ini penjualan buku untuk bisnis penerbitan. Outlet utama bisnis penerbitan buku adalah toko buku, yang menjadi soko guru dari bisnis ini, sehingga ketergantungan ini sudah menjadi suatu ekosistem yang khas.
Pandemi ini betul-betul meluluh lantakkan semua bisnis, walaupun tidak semuanya terdampak, akan tetapi dunia penerbitan menjadi salah satu terdampak yang cukup signifikan. Pada bulan Januari -Februari 2020, omzet toko buku masih sangat normal, dan tidak ada tanda-tanda terjadinya pusaran badai yang tidak terduga.
Setelah pak Jokowi mengumumkan masuknya Corona di Indonesia, benih badai besar ini benar-benar telah tersemai, dan membesar dengan deret multiplikasi yang luar biasa. Menjadikan semua lini kegiatan mendadak terhenti. Laju bisnis yang tadinya masuk di gigi 5, mendadak harus mengerem dan mengganti gigi ke gigi paling rendah yaitu 1. Dan terkadang harus memarkirkan bisnisnya sementara waktu, sambil melihat keadaan.
Dengan berlakunya PSBB di beberapa daerah, dengan otomatis toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia, memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop, artinya terhenti sama sekali. Dari omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup, menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara langsung ke produksi buku, hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di toko Buku.
Setelah 3 bulan parkir di pitstop, tampaknya secercah harapan muncul di tengah badai yang tidak menentu, setelah beberpa daerah telah memetakan pandemi dengan baik, dan mencoba berani untuk bergerak. Rebound yang terjadi ini menuntut penerbit untuk dengan cepat memutuskan apakah melaju kembali ataukan menunggu terlebih dahulu keadaan menjadi lebih pasti.
Di bulan Juni-Juli, saat ini dapat dikatakan Gramedia sebagai outlet toko buku telah mulai membuka gerainya hingga mencapi angka di 80% di seluruh Indonesia, berakibat bergeraknya kembali semangat penerbit-penerbit untuk memulai New Normal.
Melaju, tentunya butuh dana, sementara roda cash flow hampir terhenti 2 bulan hingga 3 bulan, sehingga gambling keadaan pun terjadi. Banyak penerbit yang telah kehabisan nafas, sehingga tetap memutuskan untuk memarkirkan bisnisnya sambil menunggu keadaan.
Sementara, penerbit jika tidak mengambil kesempatan untuk mengisi pasar, tentunya akan semakin terpuruk. Penerbit dapat memetakan buku-buku apa yang masih dapat dikembangkan saat keadaan chaos seperti ini.
Pengalaman Bapak Edi, identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Beruntung tema-tema yang uptudate mengenai virus corona, telah ditebar oleh penerbit Andi ke penulis-penulis sebelumnya, sehingga dengan cepat bisa mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.
Kesiapan penulis, dalam menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Penerbit Andi mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat bisa mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat bisa meramu materi, kemudian dilaunch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.
Buku-buku pendidikan, juga tetap pertahankan produksinya, karena yakin buku ini tidak lekang oleh keadaan apapun, sehingga produksi buku konsentrasikan ke buku pendidikan yang mempunyai pasar yang sangat stabil setiap tahunnya. Keputusan-keputusan strategik diperlukan, mengingat ketidak pastian yang sangat besar untuk memproduksi buku. Penerbit Andi memarkirkan mesin-mesin hampir 50%, untuk mengurangi beban biaya produksi, otomatis tenaga kerja yang menggerakkannya kami kurangi jam kerjanya walaupun tidak begitu drastis.
Banyak hikmah yang didapat kali ini, di sisi penulis, penulis harus selalu siap untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak diperkirakan sebelumnya. Penguasaan materi, penguasaan penguraian materi, eksekusi penulisan, hingga penawaran ke penerbitan diperlukan kelihaian tertentu.
Penulis yang siap menerima kesempatan ini, adalah penulis yang selalu berlatih untuk selalu mengeluarkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang dapat dibaca oleh pembacanya. Tentunya dengan terstruktur baik, dan tidak ada distorsi makna yang sampai ke pembacanya.
Media WA yang dikelola Bapak Wijaya Kusumah, merupakan latihan yang luar biasa bagus sekali, untuk menyiapkan keahlian dalam mengungkapan apa yang dipikirkan, ke dalam tulisan yang dibaca, diinterpretasi oleh pembaca tulisan kita. Semua perlu proses, latihan, dan kemauan. Sehingga komunitas belajar menulis seperti ini, merupakan sarana latihan dalam menangkap peluang yang mungkin tidak selalu ada. Menulis perlu latihan, latihan perlu waktu perulangan secara rekursif (looping) berkali-kalai sehingga bapak ibu akan semakin lihai dalam mengolah kata yang dirangkai dalam tulisan.
Bakat hanya 1%, sisanya adalah kerja keras, tekun dan berlatih menulis. Blog adalah jalur yang sangat bagus untuk bapak ibu mulai menulis, karena di dalam blog... tidak ada penolakan kejam seperti penerbit menolak tulisan yang bapak ibu tawarkan.
Penerbit akan selalau melihat sisi ekonomi dalam setiap tulisan bapak ibu sekalian, sehingga kemurnian keputusannya di dasarkan oleh bisnis semata.Sehingga terkadang tulisan bapak ibu yang luar biasa, tidak terlihat oleh penerbit yang hanya melihat business process nya saja, bukan writing processnya.
Intip Selera Penerbit
Dengan sudut pandang ini, kita perlu sedikit berempati kepada penerbit yang merupakan penjual komoditas tulisan ini. Empati yang harus dilakukan adalah, mencoba melihat visi misi penerbitannya. Kebiasaan tema-tema yang diterbitkan oleh penerbit. Intip juga buku-buku best sellernya yang biasanya dipampang di toko buku di rak Best Seller.
Penerbiat Andi pernah melakukan perencanaan matang, untuk membuat buku yang best seller. Memilih tema yang luar biasa bebobot, penulis yang cukup disegani karena menang penghargaan di dunia internasional. Push pemasaran dengan luar biasa. Akan tetapi hasilnya cukup mengecewakan.
Rahasia ini, bahwa tidak ada buku best seller by design. Atau dirancang, didesain untuk laku keras. Buku yang laku keras adalah buku yang blessing.
Contohnya "Laskar Pelangi" saat awal terbit, penulis tidak menyangka akan meledak. Di awal pemasarannya, sungguh mengecewakan dan meledak karena kekuatan word of mouth, atau dari mulut-ke mulut, dari komunitas satu ke komunitas lain dan di trigger dengan sebuah peristiwa yang tidak disangka-sangka yaitu Muktamar Muhammadiyah. Terjadilah ledakan viral menjadikan buku tersebut best seller. Tidak ada desain awal, tidak ada perencanaan untuk menuju best seller.
Komunitas Senasib Sepenanggungan
Dengan berbagai pengalaman ini, komunitas senasib sepenanggungan adalah wahana yang baik dalam mengelola tulisan. Dapat dikatakan pejuang literasi yang puritan seperti Oom Jay ini dapat memberikan angin segar untuk tumbuhnya penulis-penulis baru. Yang tangguh dan tidak cengeng dengan penolakan penerbit, akan tetapi tetap berkarya hingga menghasilkan tulisan yang khas. Punya karakter sendiri dan tentunya ditunggu kehadirannya oleh pembaca dan penerbit tentunya.
Sahabat literasi dapat mulai tulisan dengan tema yang disukai dan betul-betul dikuasai. Tulis dengan terstruktur, dan muat di blog pribadi dan sebarkan di lingkungan teman.
Ketika Tulisan Hendak Menemui Penerbit Andi
Jika sudah percaya diri, buatlah proposal ke penerbit yang isinya garis besar tulisan yang dapat ditawarkan ke penerbit. Penerbit akan melihat Tema, Judul Utama, Outline tulisan, pesaing buku dengan tema yang sama, positioning buku (harga, usia pembaca, gender, pendidikan, dll). Jangan lupa berikan alasan mengapa buku tersebut ditulis. Bapak ibu dapat sedikit "Ngecap" supaya penerbit tertarik dengan tulisan ibu.
Penerbit bukan maha tahu, penerbit didasarkan pada data historis penjualan. Jadi penerbit itu tidak selalu benar. Penerbit biasanya agak sedikit kurang berani dengan penulis-penulis perintis dengan tema yang berlum terekam di datanya. Sehingga proposal ini sangat perlu diperhatikan, untuk menyadarkan penerbit akan tema yang diangkat dalam tulisan tersebut
.
Tulislah rencana penulisan dengan target market yang dituju, syukur-syukur jika ditawarkan rancangan pemasarannya. Pemasaran era new normal sangat berbeda dengan era normal sebelumnya.
Ke depan buku-buku mungkin akan disalurkan ke media e-book, untuk media printing offline mungkin akan semakin berkurang jumlahnya. Ke depan media-media selain buku akan semain banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik, karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Apa Jawaban Pak Edi Dari Penerbit Andi?
- Isi proposal. Proposal isinya adalah: Judul Buku, Outline Rencana Buku dalam bantuk bab dan sub bab, Sinopsis Buku, CV Penulis. Sertakan pula sampel bab yang sudah ditulis minimal 1 bab, sehingga memudahkan bagian editorial memerkirakan kemampuan editing mandiri penulisnya.
- Conten Buku. Conten buku bebas ya, artinya bisa fiksi, non fiksi atau buku umum.
- Proses Penerbitan. Proses Review 1 bulan, Proses Editing 1 Bulan, Proses Pra Produksi layout cover adalah 1 bulan, PRoses produksi 1 bulan. Penulis menyerahkan dalam bentuk file Word, tidak perlu membuat cover karena cover akan dibuat oleh team desain penerbit. Perbulan penerbit Andi menerima naskah 150-300 judul, kami biasanya memilih hanya 10-15 persen dari naskah masuk untuk bisa terbit. Pembiayaan ada di penerbit, penulis tidak mengeluarkan biaya apapun.
- Royalti. Royalty sebesar 10% dari harga jual, yang akan dibayarkan setiap 6 bulan
- Alamat pengiriman naskah. Naskah bisa dikirim via email ke edis.mulyanta@gmail.com
- Jumlah buku yang diterima penulis jika bukunya terbit Penulis mendapatkan sampel 6 eksemplar. Ke depan penerbit Andi akan membuat apps untuk menuliskan proposal dapat menuliskan lewat gadget perencanaan penulisan. Memudahkan menampung proposal yang sangat banyak setiap bulannya.
- Ukuran kertas. Penerbit Andi biasa menggunakan ukuran Unesco 16x23 cm, jumlah halaman 125-200 halaman, kalau terbiasa menggunakan A4, penerbiat andi juga mempersilahkan. Ukuran minimal sejak tahun 2018 adalah A5.
- Untuk proposal yang diterima. Biasanya penerbit andi merespon proposal yang diterima saja, untuk yang tidak diterima biasanya tidak direspon (3 bulan dead line). Ke depan dengan menggunakan apps. dialog bisa terjadi sehingga memungkinkan untuk mengubah alur proposal sehingga bisa lanjut ke proses penulisan.
- Promosi buku. Penerbit Andi akan membuka kanal e-book sehingga tingkat terbitnya akan semakin besar. Promo dilakukan oleh pihak penerbit, penulis diminta membantu untuk mempromosikan. Saat ini promosi dapat dilakukan dengan webinar-webinar yang dikomandani oleh penerbit Andi, menyediakan aplikasi Zoom hingga 300 peserta, dapat menggunakan secara maksimal bagi penulis yang berkenan menggunakannya untuk promosi.
- Tingkat Penolakan proposal. Tingkat penolsakan proposal sangat tinggi, nyaris mendekati 85% hal ini berkaitan dengan penyelesaian proposal terdahulu yang secara historis tidak berhasil menjadi buku. Hal ini mendorong kami membuat apps proposal untk memantau perkembangan penulisannya.
- Lama waktu penyelesaian buku. Rencana appls proposal membantu pemantauan penulisan bisa terjadwal. Karena penerbiat Andi memberikan waktu 3 semester untuk menyelesaikan bukunya. Setelah itu jika melewatu deadline 3 semester, otomatis akan gugur proposalnya
Kalimat Motivasi dari Bapak Edi, Penerbit Andi dan Bapak Wijaya Kusumah Bloger Ternama
Sahabat literasi, Tetaplah mendokumentasikan pencarian keilmuan yang diperoleh. Dengan dokumentasi yang terstruktur, pembaca akan dapat mewarisi ilmu yang ditulis dan bahkan mengembangkannya di kemudian hari. Ilmu para sahabat literasi akan menjadi Immortal tidak lekang oleh keadaan jaman, dan selalu dikenang menjadikan legacy ke anak cucu kita. Dokumentasi dalam bentuk buku akan kami kirimkan ke Perpustakaan Nasional bagian deposit, yang dilindungi oleh undang-undang. Anak cucu kita di masa yang akan datang, akan dapat menelusuri jejak langkan dokumentasi dalam bentuk tulisan dan menuju keabadian.
Dunia tulis menulis tidak adak mati, terus berkarya bagaimanapun keadaannya karena diluar sana masih banyak pembaca yang menginginkan relung keingintahuannya dari tulisan kita. Penerbit Andi akan mencoba menjembatani di tengah perubahan zaman yang luar biasa ini.
Ke depan, media-media selain buku akan semakin banyak menghiasi dunia pendidikan. Persiapkan hal ini dengan baik karena hal ini membutuhkan keahlian yang berbeda dengan sebelumnya.
Lombok, 6 Juli 2020
Salam literasi.
Wah mantap, Bu. Sukses selalu.
ReplyDeleteTerima kasih pak.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMantab Bu... Keren resumenys 👍👍👍
ReplyDeleteMantap resumenya lengkap bu. Semangat menulis
ReplyDeleteMantap resumenya lengkap bu. Semangat menulis
ReplyDeleteSaling menyemangati
DeleteSemangatnya bunda menyemangatiku...
ReplyDeleteTOP pokoknya...
Josss katanya om jay
DeleteKeren banget
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteMantap bu.
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteRinci, informatif, dan bermanfaat.
ReplyDeleteBapak motivator kami
DeleteRinci, informatif, dan bermanfaat.
ReplyDeleteKeren ibu...
ReplyDeleteJosss katanya om jayyy
ReplyDeleteKeren Bu resumenya
DeleteKeren mantul resumenya bun...
ReplyDeleteSemangat menambah karya lg
Keren Bu👍👍
ReplyDeleteWaw... Semangat terus ya..biar bisa jadi buku dan bisa terbit...😉
ReplyDeleteResumenya panjang
ReplyDeleteBismillah
Selasa, 07 Juli 2020, Postingan ke-416. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog www.sarastiana.com
Model dan Metode Pembelajaran http://www.modelpembelajaran
Mantab bu
ReplyDeleteSuper Inspirasi ...Keren ..tulisannya
ReplyDeleteSalam sukses ..
Keren bu...👍👍🙏
ReplyDelete