"Menulislah setiap hari dengan sepenuh hati. Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri. Cintailah kata agar ia juga mencintaimu. Membacalah agar mampu merangkai kalimat demi kalimat menjadi indah dan bermakna. Ikatlah ilmu dengan tulisan."
Kalimat ini bahkan sudah dihafal di luar kepala, Ada kendala yang membuat saya tidak bisa mematuhinya. membayar keseokan hari dengan tulisan juga sepertinya tak mampu.
Guru hebat dan sahabat literasi, inilah sekelumit tulisan pada saat menjelang new normal dalam ketidakmampuan diri.
Tahun pelajaran baru sudah di ambang pintu. Tanggal 13 Juli 2020 merupakan awal tahun pelajaran baru. Merupakan tanggal yang sudah ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan orang tua. Segala macam perlengkapan sekolah sudah disiapkan oleh orang tua. Mereka sangat berharap, putra-putri mereka bisa bersekolah kembali. Belum saja sampai tanggal tersebut, sudah ada edaran dari pemegang kebijakan bahwa tahun pelajaran baru tetap pada tanggal 13 Juli 2020. Kegiatan belajar mulai dilaksanakan tetapi dengan pola pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah sampai tanggal 25 Juli 2020.
Edaran ini, langsung melesat lewat whatsaap grup kelas. Edaran dibaca oleh orang tua dan guru. Sontak saja, whatsaap grup menjadi ramai dengan chating orang tua dan anak-anak. Harapan mereka seperti pupus untuk kembali ke sekolah.
Anak-anak belum sampai kepada pemikiran tentang keadaan yang belum memperbolehkan mereka untuk bersekolah. Mereka tak henti-hentinya meminta untuk sekolah. Aduhhh.....mungkin mereka berpikir bahwa keputusan tentang waktu masuk ini adalah keputusan sekolah.
Perpanjangan waktu belajar di rumah dari 13 Juli sampai 25 Juli 2020 merupakan masa transisi menuju masa new normal. Menurut penjelasan salah seorang teman. Ada tiga masa pembelajaran yang dilakukan guru. Pertama, pembelajaran di masa pandemi, kedua pembelajaran di masa transisi dan pembelajaran di masa new normal baru,
Guru hebat dan sahabat literasi,
Pembelajaran masa pandemi sudah kita lewati. Semoga saja pandemi ini cepat berlalu, Masa transisi ini banyak hal yang harus disiapkan sekolah dan guru untuk memasuki masa new normal. Sebelum memasuki masa new normal, pihak sekolah harus membuat standar operasional prosedur pembelajaran di masa new normal. Sekolah kami menyusun SOP pembelajaran pada masa new normal.
Tujuannya adalah:
- Memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama covid 19
- Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk covid 19
- Mencegah penyebaran dan penularan covid 19 di satuan pendidikan
- memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan orang tua wali
Manfaat penyusunan standar operasional prosedur ini adalah:
- Mengetahui tingkat kesiapan sekolah, pendidik, orang tua dan siswa
- memudahkan pendidik, orang tua dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran yang memenuhi protokol kesehatan
- Mempermudah kontrol kepala sekolah terhadap kinerja pendidik di tiap jenjang kelas di masa new normal
- Mengetahui kinerja sekolah dalam pembelajaran di masa new normal
Guru hebat dan sahabat literasi, menyambut new normal banyak pula hal yang harus disiapkan sekolah.
Untuk memastikan sekolah sudah siap melaksanakan pembelajaran pada masa new
normal ini, beberapa hal yang harus di siapkan oleh sekolah mulai dari kesiapan
pelengkapan kesehatan, kesiapan pendidik terkait administrasi pembalajaran masa
new normal, persetujuan komite dan orang tua, kesiapan peserta didik dan persiapan jadwal
dan simulasi tentang pelaksanaan protokol kesehatan.
Persiapan sekolah untuk peralatan kesehatan:
1. Tempat cuci taangan berupa air
mengalir
2. Alat cuci tangan seperti hand
wash, handsaitiser dan sejenisnya
3. Masker
4. Thermogun
5. Alat semprot
6. Disinfektan
7. dll
Persiapan
dan kesiapan guru
1.
Administrasi
pembelajaran
2.
Teknik
pembelajaran (Tatap muka, Daring, luring, kombinasi)
3.
...
Persetujuan Orang tua wali dan komite
1.
Ada
surat persetujuan orang tua wali untuk memperbolehkan putra atau putrinya ke
sekolah
2. Ada
kesiapan orang tua untuk mematuhi protokol kesehatan ketika mengantar jemput
putra-putrinya
3. Ada kesiapan
orang tua untuk mematuhi dan menyiapkan perlengkapan pribadi terkait pemenuhan
protokol kesehatan putra-putrinya , dari berangkat, perjalanan dan pulang
sekolah.
4.
Ada
persetujuan komite sekolah.
Simlusi Protokol Kesehatan
Sekolah melaksanakan
simulasi penerapan protokol kesehatan sebelum memasuki pembelajaran di masa new
normal.
Simulasi diikuti oleh 10 –
18 orang perkelas pada hari yang berbeda.
2. Kegiatan yang dilakukan:
A. Tiba di sekolah ( Di gerbangSekolah)
- Mencuci tangan dengan air mengalir yang sudah disiapkan sekolah di pintu masuk atau gerbang sekolah
- Memeriksa penggunaan masker pada siswa atau setiap orang yang akan memasuki sekolah
- Memeriksa suhu tubuh siswa
- Tidak melakukan kontak fisik atau berjabat tangan
B. Persiapan belajar
- Guru mengatur tempat duduk siswa tidak lebih dari 18 orang
- Memperhatikan alat alat yang akan digunakan siswa
- Waktu belajar 3 hari dan tidak lebih dari 3 -4 jam dalam sehari
- Selama belajar tidak diselingi dengan waktu keluar bermain
- Selama belajar tidak melakukan kontak fisik
- Selama belajar, baik guru maupun siswa tetap menggunakan masker.
- Tidak melakukan tukar menukar, atau pinjam meminjam alat tulis.
D. Waktu Pulang
- Tidak melakukan kontak fisik sewaktu pulang sekolah
- Siswa mencuci tangan sebelum pulang sekolah
- Tetap menggunakan masker waktu pulang
Guru hebat dan sahabat literasi, dalam masa new normal ini, jumlah jam belajar berkisar antara 3-4 jam sehari, Dalam seminggu dilakasanakan pembelajaran tatap muka atau konvensional sebnayak 3 kali seminggu. Oleh karena itu, sekolah tempat saya bertugas memakai sistem ship.
Sekolah kami menunggu bagiamana pemegang kebijakan menyikapi pembelajaran di masa new normal yang akan segera datang.
Bagaimana dengan sekolah bapak dan ibu guru serta para sahabat lierasi?
Lombok, 9 Juli 2020
No comments:
Post a Comment