Monday, August 10, 2020

Ketika Jatuh Ke Sungai Berlumpur, Bangkitlah dengan Membawa Ikan.

 Oleh Nuraini Ahwan.

"Ikatlah Ilmu dengan tulisan" begitu kalimat indah dari HR. Al Hakim.


Menuntut ilmu  lewat webinar, sama dengan sedang berburu. Ketika sudah mendapat  buruan dalam hal ini ilmu, maka jangan biarkan ia lepas. Tangkap dan ikatlah dia. Buruan adalah ilmu dari para narasumber, sharing pengalaman dari narasumber, maka setelah mendapatkan, ikatlah ia dengan cara menuliskannya. Dalam tulisan ini merupakan sekilas rekaman perjalanan webinar serie 4 LPMP NTB tahun 2020

Sahabat literasi dan guru hebat, 

Kegiatan webinar series 4 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Barat,  memang ditunggu oleh semua peserta webinar sebelumnya dan peserta pendatang baru. Ma,af jika saya mengatakan pendatang baru,karena banyak teman-teman dari kalangan guru yang baru saja mendapatkan informasi tentang webinar ini bahkan ada yang baru saja mendonload aplikasi zoom meeting. 

Sudah bisa dipastikan jumlah peserta yang sangat banyak melebihi kapasitas zoom. Dari aplikasi grup telegram yang digagas oleh panitia kegiatan tercatat anggota lebih dari 500 orang. Belum lagi peserta yang tidak tergabung dalam grup telegram. Kapasitas zoom yang tidak mampu menampung tidak menjadikan penghalang bagi peserta untuk mengikuti kegiatan webianar. Peserta bisa menyaksikan livestreaming dichanel youtube LPMP NTB. Peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir baik yang mengikuti lewat zoom maupun youtube memperoleh hak sama, mendapat ilmu dan berkah ganda berupa sertifikat apabila segala kewajiban dipenuhi. Mengikuti dengan tertib, mengisi daftar hadir dengan benar.  Berkah tambahan lagi jika mendapat hadiah kejutan dari pertanyaan yang diajukan panitia tentang isi materi narasumber. 

Kegiatan webinar series 4 LPMP NTB dengan tema "Blended Learning  BDR di Masa Pandemi,   mempertemukan 2  narasumber dari LPMP.   Dua Petinggi LPMP ini, masing-masing Kepala LPMP NTB ( Bapak Mohamad Mustari, Ph.D dan Kepala LPMP DIY (Bapak Minhajul Ngabidin, S.Pd., M.Si). Narasumber lainnya berasal dari kalangan kepala sekolah dan dari duta rumah belajar. Nuraini, S.Pd  Kepala SDN 1 Dasan Tereng, Ibrahim S.Pd Kepala SMP dan Dian Susanti,S.Pd dari Duta Rumah Belajar, guru SMP 8 Mataram. Acara dipandu oleh bapak Yuda Purwaka, M.Pd dan dimoderatori oleh Endang Supiatun, Guru SDN Lantan.

Webinar dibuka oleh Kepala LPMP NTB sekaligus menyampaikan materi tentang "Kebijakan Pembelajaran di Era New Normal" 

Sapaan hangat dari Bapak Kepala LPMP NTB, dengan ucapan terima kasih kepada peserta, widiaiswara dan narasumber yang akan berbagi pengalaman atau praktek baik di masa covid 19.  Beliau menyampaikan bahwa separuh siswa dan mahasiswa mengalami atau belajar jarak jauh akibat pandemi. Demikian juga dengan Indonesia berdasarkan data kemdikbub. Kebijakan tentang PJJ sudah dikeluarkan oleh Kemdikbud. Sepanjang Maret sampai saat ini banyak kendala yang dihadapi, baik oleh guru, orang tua dan siswa. Untuk mengatasi atau mengurangi kesulitan  guru, dilakukan webinar untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi guru. Bapak Kepala LPMP juga menyampaikan bahwa siswa merasa jenuh bahkan banyak siswa yang menyalahgunakan pemanfaatan HP untuk bermain game. Di samping itu kendala yang di hadapi adalah kendala kuota internet. Saat ini ada relaksasi untuk penggunaan dana bos dan pemerintah sudah menyiapkan pembelajaran melalui media TVRI, RRI dan plaform seperti rumah belajar dengan berbagai fitur. 

Di samping itu, Kepala LPMP menyampaikan juga tentang kurikulum darurat yang telah diluncurkann oleh pemerintah. Kurikulum dengan penyederhanaan KD. Menetapkan KD esensial. Untuk sekolah yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai dengan kebijakan pemerintah yang disampaikan Mendikbud, semoga bisa ditindaklanjuti pemerintah daerah.

Sementara,  Kepala LPMP DIY, Bapak Minhajul Ngabidin, S.Pd.,M.Si, yang dulunya pernah menjabat sebagai Kepala LPMP NTB selama kurang lebih 18 bulan sebelum kepindahan beliau ke LPMP DIY menyampaikan materi pada sesi ke 2. Beliau  menyampaikan materi tentang,"Memaknai Merdeka Belajar di Masa Pandemi dengan Perjuangan dan Inovasi Tiada Henti." Sebelum sampai kepada pemaparan materi, beliau menyapa peserta webinar yang berasal dari pulau Lombok, dengan bahasa daerah."berembe khabar?" dalam bahasa Indonesi artinya apa khabar. Mengingatkan beliau akan pulau Lombok di mana beliau pernah bertugas. Beliau juga menyapa Kepala LPMP NTB dengan sapaan Kakak. Menunjukkan beliau sosok ramah dan santun. Begitulah Pak Min, sapaan akrab beliau dalam menyapa narasumber dan peserta webinar.

Materi yang disampaikan oleh Kepala LPMP NTB sangatlah menarik, "Bagaiama Memaknai Merdeka Belajar di Masa andemi dengan Perjuangan dan Inovasi Tiada Henti. 

Ketika mendengar kata  merdeka, kita mengartikannya dengan langsung berpikir dalam konotasi bebas atau kebebasan.  Dalam kontek materi ini, merdeka belajar diartikan sebagai mandiri. Penting artinya kolaborasi dalam merdeka belajar. Apakah guru dan murid sudah merdeka belajar sekarang ini?   Tentunya masing-masing dari kita bisa memaknainya sendiri apakah saat ini kita sudah merdeka belajar? Bagaimana guru  memaknai dan mengimplementasikannya?  Di masa ini pemerintah sudah mengatur sedemikian rupa. Tetapi gurulah yang lebih mengetahui pembelajaran yang tepat. Mau daring, luring atau kombinasi. Tugas guru adalah punya komintmen, mandiri dan rajin melakukan refleksi,  banyak memotivasi siswa, mendorong mereka untuk mempunyai mimpi setin. Guru jangan menunggu dari pemerintah untuk meningkatkan keprofesionalnya  melalui diklat yang diadakan pemerintah, tetapi buat tiem work atau membangun jaringan, komunitas, membagun jaringan antara teman yang satu dengan yang lain, komunikasi.

Perlunya pembagian peran dalam pembelajaran saat ini atau kondisi saat ini. ini.Ap kita mengganggap kondisi saat ini keras sekeras kotak yang tidak dapat diubah? Kotaknyang disajikan dalam gambar, tanpak keras kaku dan sepertinya sulit untuk dipindahkan . Kondisi kotak itu hanya kita yang tahu, apakah ia sebuah plastisin yang bisa diubah atau tidak? Mari memaknai kondisi ini.

Pesan motivasi dari Pak Min adalah kondisi saat ini ibaratkan kita jatuh ke sungai berlumpur, begitu bangkit kita membawa ikan. Kalau boleh saya menerjemahkan makna dari kalimat motivasi ini adalah pandemi covid 19 ini adalah lumpur yang didalamnya ada ikan kita jatuh atau berada di dalamnya, tetapi jika kita mampu mengambil peluang disaat kejatuhan kita dengan melihat ada ikan  atau peluang di sekeliling kita maka yakin begitu keluar dari pandemi ini atau lumpur iti, kita akan membawa ikan atau kita akan mempunyai banyak inovasi, kreatifitas dan karya yang bisa kita peroleh. Jadi jangan  biarkan berlalu begitu saja. Gunakan kesempatan ini untuk menghasilkan karya seperti best practices. 

Dua narasumber berikutnya dari unsur Kepala SDN 1 Dasan Tereng. Nuraini, S.Pd, berbagi pengalaman tentang praktek baik yang dilakukan di masa pandemi. Praktek baik atau best pactices ini sudah diikutkan lomba di LPMP Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta yang mengirim naskah saat itu berjumlah 269 orang dari 24 provinsi. Dari 269 peserta diseleksi mengasilkan 20 finalis. Selanjutnya untuk menentukan 6 besar, para finalis diundang seminar virtual untuk mempertanggungjawabkan tulisan tersebut.

Judul best practices yang disampaikan oleh Kepala SDN 1 Dasan Tereng ini adalah."Pembelajaran Pola Kooperatif Multilevel Tanpa Laba melalui Penggunaan Aplikasi Whatsaap untuk Mempermudah Siswa Belajar Dari Rumah." 

Dalam paparannya, disampaikan alasan penggunaan whatsaap seperti whatsaap merupakan aplikasi yang sudah umum digunakan oleh kebanyakan orang termasuk anak-anak. Sehingga memungkinkan orang tua yang akan mendampingi putra-putrinya tidak ,mengalami kesulitan. Tujuan penggunaan aplikasi whatsap. Bagaimana peran admin  grup kelas, peran guru, peran orang tua dan peran kepala sekolah. Semua terekam mulai dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. sampai kepada kesimpulan. 

Narasumber berikutnya berturut-turut adalah bapak Ibrahim menyampaikan tentang penggunaan Radio/HT dan narasumber dari Duta Rumah Belajar  provinsi NTB yakni ibu Dian Susanti SMP 8 Mataram. Ibu cantik ini memperkenalkan fitur-fituryang ada di rumah belajar. Memotivasi dan merekomendasikan kepada peserta bahwa rumah belajar ini sangat membantu siswa belajar saat pandemi ini. Rumah belajar ini juga merupakan aplikasi milik pemerintah dan tidak berbayar. 

Kegiatan quis yang dilaksanakan di sela-sela pemateri,  sangat menarik. Ini pemantik peserta webinar untuk tetap menyimak kegiatan di samping link presensi yang dishare menjelang kegiatan akan berakhir. Bagi pemenang quis diberikan hadiah dari LPMP NTB. Alhamdulillah  bisa menghadiahkan buku tunggal saya kepada peserta yang berhasil menjawab quis dan beberapa buku hasil karya bersama teman-teman di komunitas menulis pegiat literasi nusantara dan pendidik kreatif Lombok Barat, 

Tanya jawab mencairkan suasana dan memperjelas  materi yang masih samar-samar di pandangan peserta. Peserta yang jumlahnya sangat banyak dengan chat dan raisehand untuk bertanya memungkinkan ada pertanyaan yang tak terjawab. Pertanyaan yang dijawab semoga mewakili pertanyaan-pertanyaan lain. Jika tidak, maka pertanyaan untuk materi ibu Nuraini bisa dilayangkan ke   email:ahwan.nuraini69@gmail.com dan WA ke nomor.  081805597038. Materi juga sudah dishare ke panitia yang akan melanjutkan ke peserta seminar. Di samping itu, kegiatan pembelajaran di SDN 1 Dasan Tereng terekam dalam tulisan https://nurainiahwan.blogspot.com. Peserta bisa berkunjung ke blog milik  Kepala SDN 1 Dasan Tereng (Nuraini)

Sederet foto:

Lombok, 8 Agustus 2020


6 comments:

  1. Mantuuullll..... semoga senantiasa bermanfaat mengispirasi... berkah selalu bunda.

    ReplyDelete
  2. Ayo temukan merdeka belaajr dalam diri kita dan ajarkan ini pada murid murid kita ttg ajaran kihajar dewantara yg luar biasa

    ReplyDelete
  3. Mantullll bun. Dapet ikan banyak udahan ne. Nyari lagi biar dapet lebih banyak🤗

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...