Tuesday, September 8, 2020

Ketika Ada Keinginan, Tapi Belum Bisa

Oleh Nuraini Ahwan

Saya membaca komentar dari salah seorang yang membaca tulisan saya. Bisa jadi komentar ini mewakili suara teman-teman yang lain. Komentar yang sama ketika saya mengajaknya untuk menulis. Memgajak mereka untuk menulis bukan berarti saya adalah penulis hebat dan handal. Tetapi saya mengajak mereka untuk bersama-sama belajar menulis bersama saya. 

Komentar teman yang mengatakan bahwa ia ingin menulis tapi belum bisa. Ungkapan perasaannya seperti ini,"Saya ingin ikut menulis, tetapi belum bisa."

Ungkapan kalimat ini dituliskan di bawah tulisan yang saya posting dalam blog, lalu saya share ke facebook. 

Sebuah komentar yang ingin saya kejar, dengan pertanyaan,"Mengapa belum bisa?

Jika saja saya bertemu dengan teman yang satu ini, maka saya akan kejar sampai ia mau mencoba.

Apa sebabnya ia belum bisa?

Apakah karena kesibukan?

Apakah karena malas?

Apakah karena ia belum tahu harus memulai dari mana?

Jika  ia tidak bisa karena kesibukan, maka saya akan mengatakan siapa yang tidak sibuk? Tinggal bagaimana kita mengatur waktu dan memberikan sedikit saja waktu untuk kegiatan yang namanya menulis. Bisa di sela-sela kesibukan dan anggap sebagai selingan. Tidak harus di latop, tidak harus di buku tetapi gunakan apa yang sedang kita pegang yang tak lepas dari keseharian kita yakni handphone. Bukankah ketika kita jenuh dengan aktivitas, kita selalu membuka handhpone untuk sekedar lihat chating di wa, buka facebook untuk melihat status orang atau membuat status sendiri atau membuka handphone untuk menonton youtube?

Kesempatan itulah sebenarnya yang bisa kita gunakan di sela-sela kesibukan kita. Gunakan istilah freewriting. Sehingga kita tidak lagi mengatakan bahwa kita tidak menulis karena sibuk. Kasihan kan, jika kesibukan selalu menjadi kambing hitam ketika kita tidak bisa melakukan kegiatan menulis. 

Lalu, jika jawabannya ia tidak menulis karena belum bisa memulai dari mana, maka saya akan mengatakan mulailah dari apa yang anda pikirkan, anda lihat, anda rasakan dan atau anda lakukan. Apakah tulisan harus banyak? Tidak juga, satu paragraf, juga tidak apa-apa bahkan satu atau dua kalimat juga tidak masalah. Yang penting tuangkan saja dulu dalam bentuk tulisan. 

Apakah tulisan harus selesai? Saya juga akan mengatakan tulisan tidak harus selesai saat sekali menulis. Simpan dulu tulisan itu, buka pada kesempatan berikutnya, lalu lanjutkan. Demikian seterusnya. Mulailah dari sekarang dan saat ini

Seperti yang dilakukan oleh salah seorang teman yang setia membaca blog saya. Pembaca yang tanpa nama dalam memberi komentar dalam blog. Kini ia punya blog dan sayalah orang pertama yang berkunjung ke blognya. Tulisannya bagus, mengalir dan suatu saa insyaaAllah ia juga akan bisa menerbitkan buku

Di blog awalnya, ia bertanya, sudahkah blog saya bisa dibuka, maka saya jawab, "Saya sudah mampir dan meninggalkan jejak." Sebuah kalimat yang sangat akrab di telinga para calon bloger bahkan bloger ternama juga tak jarang menggunakan kalimat itu.

Mari  mulai, mulai dan mulai dari sekarang, menulis dan menulis. 

Lombok, 8  September 2020


3 comments:

Kegiatan Akhir Tahun di SDN 1 Dasan Tereng

Beragam kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan untuk mengakhiri masa pembelajaran setiap tahunnya. Kegiatan ini sepertinya merupa...