Oleh Nuraini Ahwan
Menjadi seorang pemimpin bukanlah tentang berada di baris terdepan, tetapi tentang bagaimana menjaga suatu kelompok agar selalu bersama untuk memajukan bukan untuk memecah belah. Bagaimana ia berada di tengah-tengah rekan kerjanya untuk membangun kekuatan. Pemahaman ini penting untuk membangun kerjasama dengan rekan kerja
Seberat apapun pekerjaan pasti akan bisa selesai jika di kerjakan secara bersama-sama. Kerjasama dan sama-sama bekerja.
Prinsip inilah yang menjadi budaya sekolah kami, SDN 1 Dasan Tereng dalam keseharian seluruh pendidik dan tenaga kependidikannya di sekolah. Branding Santer Apik yang menjiwai seluruh warga sekolah menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan terselesaikan dengan baik.
Mengulas sedikit tentang "Santer Apik" yang menjadi branding SDN 1 Dasan Tereng dengani "Sdensa Santer Apik"nya dalam uraian berikut. Sdensa adalah singkatan dari Sekolah Dasar Negeri Satu. Santer merupakan singkatan dari Dasan Tereng. Sebuah kata, bisa berasal bahasa sasak dan dari bahasa Indonesia.
Di samping merupakan singkatan, dalam bahasa sasak, "Santer" berarti sangat, terlalu. Dalam hal ini kata "sangat dan terlalu" dalam konotasi yang positif berupa keinginan dan tekad yang kuat. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI / PUEBI atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, kata santer berarti keras, kencang, hebat dan nyaring.
Sementara kata "Apik" merupakan sebuah singkatan yang mengandung beberapa nilai karakter utama. A singakatan dari aman, aktif; P singkatan dari partisipatif; I singkatan dari inovatif dan K singkatan dari kreatif dan komunikatif.
Dalam branding."Santer Apik" tertaman semangat kolaboratif dalam nilai aktif, partisipatif, kreatif dan komunikatif diwujudkan atau diimplementaikan dalam masa pandemi covid 19 ini. Baik dalam bentuk pelaksanaan pembelajaran pola dalamjaringan atau daring maupun luring dan kombinasi antara keduanya. Bagaimana sekolah pada masa pandemi ini merancang pembelajaran sehingga seluruh siswa memperoleh haknya dalam pendidikan. Pembelajaran yang dirancang dieksekusi oleh seluruh pendidik.
Demikian juga pada masa transisi ini, semua bahu membahu mempersiapkan kebutuhan atau komponen yang menjadi persyaratan untuk mendapatan izin sekolah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka pada masa tatanan baru tinggal menghitung hari. Akankah sekolah mendapatkan izin dari pengambil kebijakan? Menunggu...
Menghadirkan komite sekolah, perwakilan orang tua untuk mendapatkan izin juga dilakukan oleh sekolah setelah merasa yakin bahwa seluruh komponen yang tertera pada instrumen verifikasi terpenuhi.
Hari ini, rabu, 9 September 2020, semua pendidik terlihat sangat sibuk menyiapkan rapat orang tua dan sekolah. Tidak satu pun pendidik yang duduk, Semua bekerja sesuai dengan tugasnya. Selesai di satu pekerjaan, mengambil pekerjaan yang lain yang belum selesai. Ke timur, ke barat, ke belakang, ke lantai atas dari bagian sekolah semua tersentuh hari ini. Mulai dari slogan covid 19, batas antar jemput, etiket di semua pintu kelas , melengkapi tissu di tempat air cuci tangan, melengkapi sabun dll, menjadi pusat perhatian. Termasuk mengatur jalannya simulasi alur masuk sekolah untuk beberapa siswa yang ditunjuk untuk melakukan simulasi.
Ada banyak kegiatan di hari ini, menjelang 5 hari pelaksanaan pembelajaran tatap muka menurut rencana. Rapat orang tua menghadirkan pemgawas pembina, sosialisasi cara memasuki lingkungan sekolah pada masa tatanan baru, mengecek kembali perlengkapan yang kurang dan menyiapkan perlengkapan lampiran surat izin pembukaan pembelajaran tatap muka. Surat ditujukan kepada Bupati dialamatkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten. Pada hari yang sama juga, Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, Bapak H. Nasrun, S,Pd.,MM hadir memantau langsung kesiapan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Menurut beliau, yang mempunyai kewenangan memberikan izin. sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka atau tidak adalah Bapak Bupati. Sedangkan pihak dinas melanjutkan usulan atau surat dari sekolah ke Bupati. Hasil atau keputusan Bupati terkait izin akan disampaikan kembali kepada sekolah yang bersangkutan.
Suatu kebahagiaan tersendiri ketika sekolah bisa dikunjungi oleh orang nomor satu di jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Kabupaten. Kehadiran beliau merupakan motivasi yang luar biasa bagi semua pendidik di sekolah kami. Semua bergerak, semua bekerja, saling membantu tak satu pekerjaan yang tertinggal.
Kolaborasi menyelesaikan semuanya. Tidak ada satu pekerjaan yang teritnggal kecuali pekerjaan yang direncanakan kembali akibat munculnya kreativitas yang baru untuk kesempurnaan persiapan masa tatanan baru nanti.
Kolaborasi adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerjasama, saling bersinergi, beradaftasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan (http://zuhriidonesia,blogspot.com 2017)
Dengan kolaborasi semua akan selesai, harapan pendidik, peserta didik dan orang tua akan terwujud. Tinggal menghitung hari untuk kembali ke sekolah.
Menghitung hari, menunggumu di rumah keduamu (sekolah)
Lombok, 9 September 2020
Amazing bagus isinya
ReplyDelete"rumah kedua yang dirindukan"
ReplyDeleteluar biasa..semoga segera dihuni..bravo Sdensa Santer Apik..