Friday, September 4, 2020

Kuota Internet yang Memikat


Oleh Nuraini Ahwan

Tulisan akan saya awali dengan pertanyaan," Benarkah  saat ini kuota       internet   memikat,  sesuai dengan judul tulisan ini?" Kuota yang saya maksud adalah kuota internet gratis bagi siswa. 

Saya pernah juga menulis pada blog yang isinya senada dengan judul di atas. Hanya saja judul pada blog sebelumnya adalah,"Benarkah Pembelajran Daring itu Mahal" Membahas tentang pembelajaran daring yang memerlukan kuota internet. Pengirman tugas siswa kepada guru menjadi tersendat karena kendala tersedianya kuota internet. Terlebih lagi bagi siswa  dari kalangan ekonomi menengah ke bawah di daerah pedesaan. Lebih mengutamakan kebutuhan pokok seperti makan dan minum daripada menyediakan kuota untuk putra-putrinya. Sebuah tulisan yang berangkat dari komentar siswa dan wali murid ketika diminta segera mengumpulkan tugas.  

Ada yang jawabannya kuotanya lock down, kuota sekarat, kuota ngadat, kuota kalah sama isi perut dan lain -lain jawaban yang menjadi alasan tidak mengirim tugas.

Termasuk pada keaktifan siswa atau wali murid yang timbul tenggelam. Ada dalam grup tetapi tidak ada dalam deretan yang mengumpulkan tugas. Sekedar hadir juga timbul tenggelam. Seperti tidak tertarik atau tidak terpikat dengan reward yang berikan guru seperti ucapan bagus, mantap atau reward dalam bentuk emotion.

Lalu bagaimana sekarang setelah ada rencana kuota intenet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan? 

Ketika berita  tentang kuota gratis dari Bapak Menteri dirilis atau disiarkan di media televisi, media masa, dan media sosial maka sontak perubahan terjadi.  Ramai perbincangan terjadi dalam wa grup. Bahkan ketika kami melaksanakan peran sebagai guru kunjung, berita ini menjadi tranding topik dipertanyakan oleh wali murid di setiap posko yang kami kunjungi. 

Pendataan nomor handpohe siswa dilakukan oleh sekolah tanpa memberi tahu wali murid dan siswa tujuan dari pendataan tersebut. Pendataan dilaksanakan bulan Agustus akhir dan pengiriman terakhir tanggal 31 Agustus 2020. Meskipun tidak disampaikan untuk apa, tetapi wali murid sepertinya lebih tahu  tentang hal ini. Mereka justru yang menyampaikan tentang kuota gratis ini kepada kami. Termasuk berapa besaran untuk siswa,  guru, mahasiswa dan dosen.  Peka dan tanggap sekali ya.

Aduhh...dikiranya sekolah belum tahu ya ...

Keanggotaan whatsaap grup yang tadinya seperti sudah jenuh dengan pembelajaran daring ini, sontak berubah kembali menjadi menggeliat. Sampai waktu 31 Agustus 2020, masih saja ada wali murid yang mengirim nomor. Beruntung pengiriman ke pusat diperpanjang sampai tanggal 11 Maret 2020. 

Terlebih bertanya tentang pelajaran, tanya nomor yang dipakai, tanya kapan dapat kuota......aduh ampuh sekali pemantiknya.

Whatsaap grup ramai...hidup kembali. Angin segar tentang kuota gratis ternyata  sangat memikat. Bersyukur akan ada program ini, semoga kuota internet lancar dan siswa terbantu. Sehingga pembelajaran jarak jauh bisa terlaksana dengan baik.


Tugas sekolah memantau penggunaan agar tidak salah sasaran. 

Seperti apa format pemantauannya ya...

Lombok,    September 2020

3 comments:

  1. Saya pernah klik yg hanya beli 10 ribu bunda dapat 35 GB, benar bisa ...tp astaga...itu bisa hanya aplikasi tertentu saja..untuk lain 2 nyedot tarif data normal....habislah sisa pulsa saya. Hee
    Tp yg program mas mentri tuk kemendiknas semoga tepat sasaran .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada datang ke sekolah kasi kartu gratis...eee ujung ujungnya datang lagi nawarin kerjasama.....ternyata ada maunya...

      Delete

Kegiatan Akhir Tahun di SDN 1 Dasan Tereng

Beragam kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan untuk mengakhiri masa pembelajaran setiap tahunnya. Kegiatan ini sepertinya merupa...