Thursday, March 18, 2021

Benarkah Minat Baca Kita Tinggi sedangkan Daya Baca Kita Rendah

Oleh Nuraini Ahwan.

Mengutip kembali pidato Gubernur DKI Jakarta,  Bapak Anies Baswedan, beberapa tahun yang lalu, pada hari pendidikan Nasional, beliau mengatakan," minat baca kita tinggi, sedangkan daya baca kita rendah." Benarkah demikian adanya? Hanya diri masing-masing yang mampu menjawabnya.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan maksud dari kalimat tersebut dicontohkan dalam keseharian kita. Minat baca seperti membaca chatingan di whatsaap  tinggi.  Terbukti dari waktu yang kita gunakan untuk membaca status atau postingan di whatsaap bisa sampai berjam-jam bahkan sampai panas handphone yang di tangan. 

Nah,...saya sendiri tidak menampik hal itu. Saya sendiri kalau membaca chatingan atau postingan di whatsaap bisa sampai berpindah tempat duduk, dari satu tempat ke tempat lain. Membuka status di facebook atau memberi komentar balik di whatsaap atau facebook.

Membaca postingan atau chatingan di whatsaap bisa jadi sampai pegal punggung menunduk melihat layar handphone dan pegal jari tangan membalas atau mengomentari status para sahabat dunia maya.

Blogwalking ke blog para sahabat, saya lakukan untuk saling berkunjung, saling memberi motivasi, komentar dan menyontek ilmu dari blog mereka. Membaca tulisan para sahabat untuk menambah wawasan atau cakrawala berpikir saya.
Lalu bagaimana dengan anda?

Lain halnya dengan membaca buku. Buku tebal sedikit, dibalik-balik, pindah halaman melihat gambar, seperti anak kecil. Buku tebal sedikit langsung dilepas. Buku yang berbau pengetahuan tebal sedikit diskip. Kadang melihat buku yang tebal saja menjadi urung mengambilnya. Inilah yang disebut dengan daya baca yang rendah.
Bagaimana dengan anda?

Saya pernah bertanya pada seseorang di bandara. Ketika itu, tanpa sengaja saya mendengar pembicaraannya bersama teman seperjalanan rupanya. Mereka membicarakan tentang kegiatan membaca. Orang tersebut diundang untuk motivator di sebuah kampus di tempat saya. Tanpa malu, saya bertanya kepada beliau tentang apa yang saya alami. Mengapa begitu membaca mata saya langsung mengantuk. Membaca sambil tidur tanpa disadari buku menutupi muka.
Dengan santai beliau menjawab, membaca sebenarnya tergantung dari diri kita. Perlu ada motivasi dalam diri.  Motivasi harus kita bangun, tujuan membaca juga harus ada dari awal. 
Bagaimana dengan anda?

Jika memang daya  baca masih rendah sedangkan minat baca tinggi, wajarlah jika blog kita sepi komentar. Mungkinkah karena tulisan dalam blog kurang menarik?  Sebenarnya sesederhana apapun tulisan dalam blog, pasti ada sedikit dari yang sederhana yang bisa dipetik. Paling tidak kemauan dan keberanian penulis untuk menuangkan ide dalam tulisan merupakan hal sederhana yang bisa dipetik oleh pembaca.

Pernahkah anda merasa kecewa ketika blog yang anda miliki sepi pengunjung? Saya berharap jangan kita merasa kecewa karena tulisan kita dalam blog  akan menjadi saksi bahwa  kita pernah ada. 

Mari bersama-sama kita perhatikan dalam grup whatsaap yang kita ikuti, tentunya selain grup whatsaap menulis. Sebut saja whatsaap grup profesi, leting atau teman seangkatan atau teman sekelas. Bandingkan mana yang lebih dominan dibaca, postingan lucu, ceramah agama, atau tulisan dalam blog.  Ataukah mungkin karena sudah jenuh dengan keseriusan akibat urusan kerja? Silahkan buat perengkingan sendiri. Postingan mana yang paling banyak komentar atau yang paling banyak di baca.
Sependapatkah anda dengan saya?

Ini hanya pendapat pribadi, bukan untuk diperdebatkan. Tulisan ini hanya pengamatan pribadi untuk meyakinkan diri bahwa apa yang disampaikan Bapak Anis Baswedan itu benar adanya.

Silahkan juga anda boleh mengamati di sekeliling anda. Boleh di rumah, di kampung atau di tempat kerja. Apa yang paling banyak dibuka.....wa, facebook, blog atau buku.

Selamat mengamati dan memberikan peringkat!

Lombok, 18 Maret 2021

15 comments:

  1. Motivasi membaca dalam diri harus ditingkatkan...semngat untuk personal branding diri yang lebih baik

    ReplyDelete
  2. Haha... artikel ini indah dan naik kelas. Minat tinggi daya rendah. Itu sama seperti berminat mempunyai istri cakap tetapi tidak berdaya ketika kebutuhan harus dipenuhi.... Mari Menulis ✍️

    ReplyDelete
  3. Betul... Kelihatannya bacaan ringan yang lebih diminati nggih...

    ReplyDelete
  4. Bisa nulis selalu panjang ya Bu? Luar biasa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nulis sekenanya aja bun, kalimatnya belum tertata rapi

      Delete
    2. Nulis sekenanya saja bun, kalimatnya belum tertata rapi.

      Delete
  5. Betul itu meton. Saya sendiri merasa demikian. Kalau baca wa tahan sampai satu jam. Tapi giliran baca buku rasa kantuk tidak tertahan. Ulasannya mencerahkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, kenyataan pada diri saya juga, jadi saya banyak masuk di wa grup menulis. Jadi baca blognya teman teman.

      Delete
  6. Benar, itu kenyataan pada diri saya, sehingga saya masuk dalam grup wa menulis, saling berkunjung ke blog teman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap semeton tata bahasa brrklas. Tiang ingin spt inii

      Delete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...