Oleh Nuraini Ahwan
Hari ini jemari tangan juga Ikut-ikutan berkata lelah. Kepala juga masih cenat cenut setelah mengerjakan tugas sekolah di depan komputer. Kepala bukan sakit, tetapi merasakan pusing.
Rasa tak adil ketika badan menuntut haknya tapi tak dipenuhi. Badan butuh istirahat. Namun entah mengapa ketika sebentar saja tak membuka grup menulis, tidak membaca tulisan para sahabat dan tak blogwalking ke blog para sahabat, rasanya sepi.......
Alhasil......
Tangan kembali bergerak memainkan keyboard handphone dan berselancar di whatsapp grup. Dari grup yang satu ke grup yang lain. Tak lupa pula berkunjung ke rumah sendiri di https://nurainiahwan.blogspot.com dan https:://nurainitanbi.blogspot.com. Sesekali saya menyambangi blog yang ada di YPTD, https://terbitkanbukugratis.id/nuraini.
Membaca komentar para sahabat terhadap tulisan di blog. Sesederhana apapun tulisan kita, yakin akan ada manfaat yang bisa diambil meskipun sederhana. Mungkin ada yang termotivasi dan terinspirasi. Alhamdulillah, jika demikian.
Ahai...... Gila.... Gali ide langsung action.
Adakah yang sudah gila setelah go blog milik saya?
Saya sendiri bisa____ Gila___ juga, setelah____ Go Blog__ milik teman maupun milik sendiri.
Saya bisa Gila atau gali ide setelah membuka tulisan teman dalam blognya, lalu saya action dengan mewujudkannya dalam tulisan. Jadi menulis bisa dari mengomentari tulisan teman maupun muncul ide baru setelah kita membaca tulisan sendiri. Ini artinya menulis setelah membaca.
Mau memberikan tubuh, badan atau raga menerima haknya, tetapi selalu tergoda dengan go blog. Namun demikian go blog nich...bermanfaat juga sebagai sumber inspirasi.
Mau tahu inspirasi yang saya peroleh setelah tergoda go blog, milik sendiri?
Saya ingin membuat tulisan hasil godaan si go blog tentang suka duka ketika mengedit sendiri tulisan sendiri, berawal dari godaan go blog dengan bumbu-bumbu komentar yang nano-nano.
Ada komentar teman yang mengatakan kegiatan mengedit itu kegiatan membuat kepala cenat-cenut. Semakin dibaca berulang-ulang semakin banyak yang diperbaiki. Begitu saya hubungkan dengan pengalaman saat mengeditori tulisan sendiri, memang benar adanya seperti itu. Sehingga tulisan atau proses mengedit tidak selesai-selesai alias jalan di tempat.
Target pun tak sampai......
Lombok, 24 Maret 2021.
Mengedit= mencari-cari kesalahan orang. Hehe....
ReplyDeleteYa ya.... Cari kerjaan yang bikin pusing
DeleteTerima kasih, sdr memberikan dan membuka wawasan berpikir dari setiap kata, setiap kalimat tentang apa yg sdr tulis bagi yg mau membaca. Semakin byk menulis serta makin sering membaca juga rasanya semakin bodoh, knp..?? Krn ilmu itu tak terhingga luasnya dan dalam... saya bersyukur bisa menikmati tulisan ini...utk menambah kekurangan..sekali lagi terima kasih..
ReplyDeleteTerima kasih.
DeleteTetap semangat bunda hebat
ReplyDeleteMari kita saling berbagi lewat tulisan. Terima kasih
DeleteAlhamdulillah sukses slalu buat bunda. Truslah brkarya dengan tulisan tulisan yang memberikan semangat untuk banyak orang. Rasanya ingin ikut menulis tapi ntah kapan bisa memulai.
ReplyDeleteMulai dari hal kecil. Hari ini, meskipun sederhana, tuangkan saja
DeleteLuar biasa Bu Nur. Sukses sll. Ada hikmah di baluk.go blog
ReplyDeleteSiap. Terima kasih
Deletemenulis dan membaca, dua sisi yang selalu satu dalam tindakan. GILA
ReplyDeleteYa.... Gila..... Semoga ada hasilnya
DeleteMantap inspirasi paginya bunda cantik. Salam sehat
ReplyDeleteSehat juga buat bunda.... Semangat bunda tangguh
Delete