Oleh Nuraini Ahwan
Semakin banyak jejaring pertemanan yang kita miliki semakin banyak pelajaran yang bisa kita petik.Semakin banyak teman berdiskusi semakin luas pula wawasan dan cakrawala berpikir kita. Semakin banyak kita belajar, kita akan menyadari ternyata banyak hal yang memang belum kita ketahui dan menyadari semakin penting artinya belajar. Seperti itulah yang saya rasakan pada diri yang masih fakir ilmu ini.
Saya tulis di sini tentang sebuah istilah untuk masalah yang saya alami dan mungkin juga anda sering mengalainya yakni tipografi,
Kesalahan tipografi, galat tipografi atau saltik ( dalam bahasa Inggris disingkat typo) adalah kesalahan yang dibuat pada proses mengetik (Wikipedia). Typo sering dialami oleh siapa saja. Typo akan menimbulkan perbedaan arti atau makna bahkan kata menjadi tak bermakna. Salah satu contoh typo , kata "makna diketik makana" . Kelebihan huruf a di antara huruf "k" dengan huruf "n"
Apa arti kata makana?
Tidak ada kan?
Atau mau mengetik "makanannya" yang terketik adalah kata "makananya" kurang satu huruf yakni kurang huruf "n" diantara huruf "n" dengan huruf "y"
Banyak lagi contoh adanya typo dalam menulis.Bisa jadi dalam tulisan yang sedang anda baca ini anda jumpai adanya typo. Silahkan dicermati.
Pengalaman saya sendiri, typo sering terjadi ketika saya mengetik di handphone. Lain yang saya ketik, lain pula tulisan yang muncul. Lain huruf yang saya ketik lain pula huruf yang muncul. Sampai berkali-kali bahkan kadang tak teredit keburu dishare ke orang lain.
Istilah tipografi itu sendiri mencakup kegagalan mekanis karena slip jari tangan, bukan karena ketidaktahuan penulis seperti ejaan tetapi karena jari yang menekan dua tombol yang berdekatan secara bersamaan. Artinya tipografi bukan karena kesengajaan. Kesalahan ketik ini tidak dapat dideteksi oleh aplikasi pengecek ejaan (spelling checker. Wikipedia.org)
Ada pengalaman lucu ketika saya chat dengan seorang teman. Karena typo inilah maka teman yang menerima chat bertanya kepada saya dengan menelpon balik. Ia minta dijelaskan maksud chat saya waktu itu. Maklum agak sedikit menyinggung.
Mau menyalahkan handphone tidak mungkin. Menyalahkan jari tangan dengan mengatakan jari tangan terlalu besar juga dekat dengan tidak mensyukuri pemberian Allah SWT.
Typo tidak hanya terjadi ketika mengetik di handphone, mengetik di latop saja typo sering terjadi. Bukan karena baru bisa mengetik dengan satu dua jari bahkan yang sudah mampu mengetik dengan sebelas jari pun, typo bisa terjadi. Karena mahirnya mengetik, pandangan mata tak melihat huruf, mengetiknya sangat cepat, typo pun terjadi.
Penyebab lain dari typo adalah kurang mengetahui tentang kata baku dan tidak baku. Sehingga begitu memilih dan mengetik kata tertentu tidak menutup kemungkinan terjadinya typo.
Oleh karena itu, berhati-hati dan hindarilah typo. Cara agar terhindar dari typo adalah dengan membaca ulang tulisan yang sudah dibuat, diedit, buka KBBI atau PUEBI lalu setelah yakin tidak ada typo barulah dishare atau dipublish.
Bisa jadi juga dalam tulisan ini ada typo, cobalah mengecek atau meneliti satu persatu kata-kata yang terangkai menjadi kalimat ini.
Lombok, 2 Maret 2021
Penutupnya asyik, jadi pengingat yg baik
ReplyDeleteTypo wajarlah terjadi... Apalagi jika keadaan mendesak ...atau pas mengantuk...
ReplyDeleteMantab Bunda...
amazing mengingatkan kepada kita Bu Nur
ReplyDeleteMantap tulisanya
ReplyDeleteMantab artikelnya. Very good 🙏👍
ReplyDelete