Sunday, April 11, 2021

Ahad yang Tergadai

Oleh Nuraini Ahwan. 

Hari Ahad, adalah hari yang memang ditunggu-tunggu. Segudang rencana indah buat keluarga. Masak yang beraneka ragam menu, berwisata bersama keluarga atau berkunjung ke rumah sanak saudara dan para sahabat.  

Namun segudang juga pekerjaan yang rumah yang harus diselesaikan. Rencana indah buat kelurga tak jarang dibatalkan atau ditunda. Tak jarang  pula, seorang ibu lupa pada hak dirinya seperti hak untuk sarapan pagi, hak untuk berdandan. Seorang ibu memilih membereskan dulu pekerjaannya baru sarapan pagi. Makan pagi sekaligus makan siang,, he he. Mengapa? 

Hari Ahad katanya hari libur. Tetapi kenyataannya tidak digunakan untuk istirahatkan tubuh dari aktivitas rumah tangga. Justru Ahad merupakan hari numpuknya pekerjaan bagi sebagian orang terutama ibu-ibu. Mulai dari pekerjaan beres-beres dalam rumah seperti kamar tidur, ruang tamu bahkan mengingatkan buah hati untuk membersihkan juga kamar mereka sendiri.  Yang paling berat pada hari Ahad adalah membereskan urusan dapur. Bagaimana tidak, dapur dari pagi harus sudah hidup. Kompor menyala dan siap membuat sarapan pagi. Gerakan tangan harus cepat. Harus bisa nyambi. Kerja ini dan kerja itu. 

Dapur rupanya tempat yang paling banyak menyita waktu. Sudah beres memasak, harus membereskan perabot yang sudah digunakan untuk memasak. Berikutnya membereskan lagi perabot yang sudah digunakan sarapan. Lebih parah lagi apabila perabot yang digunakan makan malam belum dibereskan malam harinya, bisa double pekerjaan pagi harinya. Aduh... Ini hanya bagian dari pengalaman secara pribadi saja,... Beda mungkin dengan pembaca. 

Ini baru urusan dapur, belum lagi urusan halaman. Mengurus bunga yang tak bisa dilakukan oleh kebanyakan bapak-bapak. Bukan pembaca, lho ya.... 

Saya yakin pembaca sangat mahir merawat bunga meskipun bapak-bapak. Pengalaman bebepa waktu yang lalu,  ketika bunga saya mati karena kebanyakan air. Disiram setiap hari oleh sang suami sehingga tanahnya menjadi becek. Bunga yang disiram sangat suami, tidak cocok terlalu lembab. Berbeda bunga berbeda perlakuan dan berbeda kebutuhannya akan air. Jadi harus kita ketahui karakteristik masing-masing bunga agar perlakuan kita tidak salah. Tidak pula menyesal, apalagi yang mati adalah bunga yang kita sayangi. Lebih-lebih jika bunga bernilai jual tinggi. Sangat disayangkan bukan? 

Mengambil pelajaran  dari bunga, begitu pula dengan manusia termasuk siswa di sekolah, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Menjadi kewajiban guru di sekolah untuk mengetahui karakteristik siswa supaya benar dan tepat cara memperlakukan siswanya. Agar tercapai tujuannya. Tidak menyamaratakan cara memberikan pembelajaran sehingga siswa terlalu cepat dikategorikan yang pintar dan yang.... 

Kembali ke kegiatan hari Ahad yang identik dengan hari libur. Namun pada kenyataannya tak sedikit ibu-ibu malas ke luar rumah lantaran pekerjaan yang semuanya minta disentuh pada hari Ahad. Inilah penyebab hari Ahad yang identik dengan hari libur menjadi Ahad yang tergadai oleh pekerjaan bagi sebagian orang.  Lebih memilih diam di rumah menyelesaikan semua pekerjaan rumah. 

Begitulah setiap Ahad, selalu saja banyak kerjaan yang berlomba ingin diselesaikan sehingga Ahad tidak digunakan untuk libur atau istirahatkan tubuh. 


Lombok, 11 April 2021




4 comments:

  1. saya jua 'nguli' bersih2 rumah dan kebun, Bu... Lumayan. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lumayan capek hari Ahad, krn hari itulah kita full ada di rumah.

      Delete
  2. Seperti mendendam, hari libur, semua di rumah mau digarap ya Bu? Hehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul.... Lihat ini, lihat itu, sepertinya mau dikerjakan semua.....

      Delete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...