Thursday, July 22, 2021

Cerita di Balik PPKM

 Oleh Nuraini Ahwan

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di tempat kami berakhir tanggal 20 Juli 2021. PPKM yang dilaksanakan dihajatkan untuk mengurangi kerumunan guna mencegah meningkatnya penularan covid 19. Paham dan mengertikah semua lapisan masyarakat dengan hajat atau maksud ditetapkannya PPKM ini?  Lalu apa yang dilaksanakan pemerintah daerah untuk mendukung PPKM ini? 

Sejak diterapkannya PPKM di tempat kami, maka dilaksanakan penyekatan di beberapa tempat atau pintu masuk menuju wilayah PPKM. Setiap pelintas jalan yang akan melewati penyekatan, harus menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin. Jika tidak maka pelintas jalan langsung di sweb di tempat.  Bisa dibayangkan,... Karena tidak semua masyarakat sudah mendapatkan vaksin, maka masyarakat banyak yang mengurungkan diri ke pusat kota,dan pusat belanja. Kebetulan, wilayah yang menerapkan PPKM adalah pusat kota. 

Menjadi pengalaman pribadi ketika melintas lokasi penyekatan. Ada gabungan personil yang bertugas di tempat penyekatan.  Ada dari unsur kepolisian, unsur TNI, SatpoPP dan Dinas Perhubungan. Juga tampak tenaga kesehatan yang bertugas di posko sweb. Terlihat di tenda sedang melakukan sweb. 

Begitu masuk pintu penyekatan, petugas sudah mengerakkan tangan, memberi aba-aba untuk saya menuju ke arahnya setelah antre panjang. Dengan keyakinan dan kepercayaan diri, saya mengarahkan motor ke arah petugas. Saya ditanya tentang vaksin.  Saya jawab, vaksin saya lengkap. Petugas lalu meminta saya menunjukan sertifikat vaksin. Namun saya gagal menunjukkan. Kartu vaksin belum di print out. Masih di handphone tetapi saat itu handphone saya batrenya mati. 

Saya sedikit bingung juga. Tetapi karena saya memang tinggal di wilayah yang menerapkan PPKM, maka petugas minta saya menunjukkan KTP. Alhamdulillah saya berhasil pulang setelah melewati lokasi penyekatan. 

Sedikit repot, melewati tempat penyekatan setiap hari karena bertugas di luar wilayah PPKM,  bisa jadi menjalani pemeriksaan kartu vaksin sampai tiga kali apalagi jika ada barang yang tertinggal di rumah, maka akan menjalani beberapa kali pemeriksaan. 

Mau menggerutu kepada petugas? Tentu tidak karena petugas hanya menjalankan tugas. Mau menggerutu kepada pemerintah? Tentu juga tidak, karena pemerintah ingin menjaga keselamatan warganya. 

Merasa prihatin pada pedangang yang yang menjajakan dagangan pada malam hari? Tentu saja ya, bagaimana mereka akan berjualan jika buka jam lima dan harus tutup jam 20.00 atau jam 20.30.  Akhirnya mereka libur jualan seperti tetangga saya. 

Mendengar beberapa warga masayarakat melakukan protes sepihak dengan mengomel sendiri, protes pada petugas? Ya, tentu. Tetapi saya hanya bisa memberikan pengertian bahwa pemerintah bermaksud baik dan petugas hanya menjalankan tugas. 

Bagaimana saya tidak memberikan pengertian pada mereka? Salah satu petugas di tempat penyekatan adalah anak sendiri. Saya yang melintas di tempat penyekatan pernah di periksa kelengkapan vaksin oleh anak sendiri.... 

Seru....menjadi pengalaman,..diperiksa anak sendiri yang berdinas di kepolisian. 

Lombok, 20 Juli 2021.



No comments:

Post a Comment

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...