Wednesday, July 21, 2021

Salah Alamat

 Oleh Nuraini Ahwan

Salah alamat.. ... Pernahkah pembaca mendengar kalimat itu? Mungkin saja pernah bahkan mungkin di antara kita pernah salah alamat. Salah alamat bisa disebabkan karena kurang informasi, tidak membaca teliti alamat yang dikirim seseorang atau mungkin juga salah alamat karena tidak mengetahui alamat terbaru. Bahasa sekarang tidak update alamat. 

Ya..., "salah alamat"  baru-baru ini menyasar kepada orang tua calon peserta didik baru di sekolah kami. Penyebabnya adalah tidak bertanya kepada sekolah atau lebih tepatnya kepada panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun pelajaran 2021/2022 beberapa minggu yang lalu.  

Sekolah mengetahui beberapa orang tua dari satu dusun sumber murid salah alamat ketika akan dilaksankan rapat wali murid bersamaan dengan daftar ulang peserta didik yang diterima.

Malam-malam, guru yang berasal dari dusun tersebut menelpon saya, menginformasikan bahwa calon peserta didik dari dusunnya belum ada yang terdaftar. Ini mereka tahu dari pengumuman yang di tempel di papan pengumuman sekolah dan dari whatsapp grup orang tua calon peserta didik baru. Tentu saja mereka  panik dan bingung. Bisa dibayangkan seandainya terjadi pada diri kita. Anak lain seusia anak kita sudah  diterima di suatu sekolah, sementara anak kita daftar saja belum. Mereka pun menelpon saya. Krang kring bunyi handphone saya malam itu. 

Mengapa tidak terdaftar? Usut punya usut, ternyata mereka salah alamat. Salah link yang di gunakan untuk mendaftar. Mereka menggunakan link pendaftaran tahun lalu. Sehingga putra-putri mereka tidak terekam  dalam rekaf data calon peserta didik tahun ini. 

Sekolah kami, SDN 1 Dasan Tereng, sudah 2 tahun melaksanakan PPDB secara online. Terhitung sejak pandemi covid 19 tahun 2020 lalu. 

Langkah yang kami lakukan adalah. 

  • Sekolah membentuk panitia PPDB
  • Panitia PPDB membuat form pendaftaran menggunakan aplikasi google formulir 
  • Sekolah membuat surat kepada Kepala Dusun sumber murid, penghulu, dan marbot masjid  dan Banjar tentang PPDB dengan menyertakan link pendaftaran pada surat tersebut. Sekolah meminta surat ini disampaikan ke warga di dusun yang menjadi wilayah kepada dusun, Penghulu dan marbot masjid dan Banjar. 
  • Orang tua yang sudah mendaftar menggunakan link pendaftaran , langsung diminta bergabung dengan grup whatsapp calon peserta didik baru yang dibuat oleh panitia PPDB
  • Semua informasi terkait PPDB disampaikan sekolah melalui whatsaap grup yang sudah dibentuk. 
Tidak satu pun orang tua yang salah alamat masuk dalam grup. Ini artinya mereka tidak dapat informasi apa-apa. Bingunglah mereka ketika melihat orang tua hadir di sekolah ketika daftar ulang. 

Mereka salah alamat karena tidak bertanya... 
Sekolah punya solusi
Menjadi pembelajaran untuk, "Bertanya pada orang yang sudah kembali. "
 
Lombok, 21 Juli 2021


No comments:

Post a Comment

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...