Wednesday, July 7, 2021

Bersahabat dengan Si TI

 Oleh Nuraini Ahwan

Tulisan ini berawal dari pengalaman pribadi dan lebih kepada apa yang dilihat oleh penulis ketika orang-orang di sekelilingnya berhadapan dengan dunia teknologi informasi. Judul tulisan pun muncul dari pendapat seorang sahabat ketika mengutip salah satu kalimat bercetak tebal dalam chating whatsapp penulis kepadanya. Kalimat itu juga lebih kepada apa yang dirasakan penulis ketika dihadapkan pada sebuah aplikasi. Karena kegagalannya dalam menggunakan aplikasi itu membuat munculnya kalimat bercetak tebal itu. 

Berikut kalimat yang mengungkapkan kebingungan dan kepanikannya ketika melihat sebagian teman-teman sudah bisa masuk atau login dalam aplikasi tersebut, "Akibat tidak bersahabat dengan si TI."

Seorang sahabat yang kesehariannya bergelut dalam bidang aplikasi ini sepertinya tak ingin pengalaman sulit lebih ditonjolkan dari semakin bertubi-tubinya aplikasi yang disuguhkan kepada guru atau ASN. Khawatir justru akan menjadi sesuatu yang menakutkan. Maka ia dengan sopan memberikan krisan agar kalimat bercetak tebal itu akan menjadi indah seandainya bisa diubah menjadi "Bersahabat dengan si TI. "

Mari kita menengok kembali pada bulan Maret 2020, ketika pandemi covid 19 menghampiri negara kita. Ketar-ketir, kalang kabut, kaget, panik dan perasaan serupa lainnya pernah menghinggapi sebagian guru. Bagaimana tidak, corona virus disease 19 mengubah pola pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Belajar dari rumah dengan teknik online atau dalam jaringan, luar jaringan (luring) atau ofline bahkan kombinasi antara online dan ofline.

Kata pernah dalam tulisan ini diperuntukkan bagi pembaca yang mungkin pada  awalnya merasa ketar-ketir, kaget dan kalang kabut dengan perubahan pola pembelajaran di masa pandemi. Semula nyaman dengan pola pembelajaran tatap muka, lalu secara mendadak tanpa persiapan, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh dengan pola online. Tetapi mungkin pada saat ini, perasaan itu tidak ada lagi karena pembaca sudah mulai bersahabat dengan pembelajaran online. Itulah perlunya di masa sekarang ini, bersahabat dengan si TI. Bahkann tidak hanya guru, segenap ASN sangat perlu membangun persahabatan dengan si TI. Dalam beberapa tulisan pada https://nurainiahwan.blogspot.com, pernah ditulis bahwa betapa pentingnya kita mengakrabkan diri dengan si TI. 

Mengapa perlu bersahabat dan mengakrabkan diri dengan si TI? Ini terkait dengan situasi sekarang yang semua serba cepat, serba online dan serba aplikasi.  Oleh karenanya bersahabat dengan si TI adalah solusinya. 

Bersahabat atau mengakrabkan diri dengan si TI artinya kita mau terus belajar, mengasah diri dalam menggunakan  teknologi. Melepas diri menjadi penyandang gelar buta teknolgoi, tetapi berusaha menjadi melek teknologi.  Melepas segala alasan seperti tidak belajar teknologi karena usia sudah lolita alias lolos lima puluh tahun atau sakit mata jika di depan latop dan lain sebainya.

TI atau teknologi informasi merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membauat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan  informasi (Wikipedia). TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara dan video. TI bukan hanya komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektornik, dan pernati genggam modem misalnya ponsel. TI generasi berikutnya adalah teknologi web dll. 

Pemandangan  tampak di depan mata bahwa seorang guru dihadapkan pada kenyataan bahwa teknologi  sangat memegang peranan penting dalam pembelajaran. Entah untuk membuat pelajaran menjadi menarik, menambah wawasan guru, ajang saling berbagi maupun ajang mengeksplor diri tentang pembelajaran  bahkan TI bermafaat untuk diri guru itu sendiri.

Saat ini tidak  hanya guru yang dituntut oleh  kemajuan zaman untuk bersahabat atau mengakrabkan diri dengan si TI tetapi semua ASN  berada pada tutuntan yang sama. Mari kita ambil contoh  beberapa aplikasi yang disuguhkan kepada guru untuk diselesaikan. Semua bersentuhan dengan teknologi. Sebut saja mulai dari Sim PKB, aplikasi e-raport, e kinerja, simpeg dan My SAPK BKN. Belum rampung satu aplikasi sudah datang aplikasi yang lain. Kalau ini tidak disikapi dengan cepat dan jika hanya berdiam diri, tidak segera belajar bersahabat dengan TI maka dunia akan meninggalkan kita.

Pemandangan tampak nyata, betapa kebingungan, panik dan resah ketika tidak bisa meyelesaikan pekerjaan pada sebuah aplikasi. Misalnya di aplikasi My SAPK BKN tidak bisa login, maka bisa berjam-jam berada di depan latop atau pencet-pencet layar handphone. Jika ditambah lagi dengan ada pemberitahuan batas akhir seorang ASN harus login, maka kembali ketar-ketir itu muncul. Bertanya sana sini, meminta bantuan teman kiri-kanan dan segala upaya dilakukan. 

Mengambil hikmah dari pengalaman ini, maka mari bersama mengubah pola kerja kita. Jika selama ini berada pada posisi nyaman menyerahkan tugas kepada orang lain atau operator, saatnya berusaha keluar dari zona nyaman itu dengan belajar mengakrabkan diri dengan teknologi informasi. Mari bersahabat dengan si TI. In Syaa Allah jika kita mencintai si TI maka si TI pun akan mencintai kita.

Bersahabat, apalagi bersahabat baik tentu manfaat dan kemudahan yang didapat.  Oleh karena itu peliharalah persahabatan dengan si TI agar manfaat baik dan kemudahanlah yang diperoleh.

Semua serba cepat jika bersama si TI, dunia terasa hangat jika bersama si TI dan tidak ada penghalang jika bersahabat dengan si TI. 

Ditulis untuk muhasabah diri. 

Lombok, 6 Juli 2021



 

 

6 comments:

  1. Replies
    1. Saya sampai hampir menyerah gara gara gak bisa login,...

      Delete
  2. Gara gara SI TI seharian di depan lepi nenek 2 sakit punggung ha ha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sampai mata rasa sakit, takut pencet takut salah... Takut macam macam dah..

      Delete
  3. Betul bunda. Saya saja yang bernama Siti harus ikutan bisa teknologi informasi hehehe

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...