Monday, June 22, 2020

Persiapkan Diri, Sambut Era New Normal ( Daring seri 39)

Oleh Nuraini Ahwan

"Menulislah  setiap hari dengan sepenuh hati. Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya  sendiri. Cintailah kata, agar ia juga mencintaimu. Membacalah agar mampu merangkai kalimat demi kalimat menjadi inda dan bermakna."

Budaya baca masyarakat Indonesia sudah ada. Budaya,  dengan daya baca masyarakat masih rendah, dan dengan minat baca yang  tinggi. Ini indikasinya adalah jika membaca whatsaap bisa berjam-jama, tetapi jika membaca buku yang tebal sedikit  lantas di skip atau bisa saja ditutup. Begitu pidato bapak Anis Baswedan pada suatu kesempatan. 
Pidato Bapak Anis menelusuk hati saya, lantas saya senyum-senyum sendiri membenarkan ucapan tokoh kharismatik di pandangan saya. Bicaranya selalu sejuk, adem dan selalu lemah lembut. Benar juga adanya, kalau sudah membaca chating di whatsaap dan membaca status teman di facebook, bisa jadi sampai panas handhopne yang di tangan. Kalau membaca sambil tidur-tiduran bisa jadi sampai berkali bolak-balik badan karena pegal. Tidak jarang pula handpone terjatuh mengenai wajah. Baru tersadar bahwa sudah kelamaan menjelajah dunia maya. 

Dalam sudut pandang saya secara personal, di masa pandemi ini, whatsaap merupakan aplikasi yang sangat membantu dalam rangka meningkatkan daya baca, jika saja yang dibaca adalah hal-hal yang bermanfaat. Whatsaap merupakan aplikasi sederhana yang bisa digunakan oleh orang kebanyakan mulai dari kalangan orang dewasa, orang di perkotaan, pedesaan bahkan sampai ke anak-anak usia sekolah dasar. Aplikasi ini tidak memnuhi memori handpone dan bisa digunakan untuk mengirim berbagai perpesanan. Foto, video, file, pesan suara, share lokasi dan lain-lain. 

Aplikasi ini di masa pandemi ini banyak digunakan oleh guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan membentuk grup kelas. Tidak hanya  untuk kepentingan pembelajaran antara guru dengan siswa bahkan aplikasi whatsaap ini dimanfaatkan oleh banyak orang dengan kepentingan yang sama seperti dalam komunitas menulis. Komunitas menulis diwadahi oleh aplikasi whatsaap bergabung untuk menelurkan karya sesama pencinta lierasi. 

Bolehlah, membaca whatsaap sampai berjam-jam, bolak balik dari satu grup menulis ke grup menulis yang lainnya. Memperbaiki letak kaca mata pada posisi yang tepat untuk membantu memperjelas penglihatan karena kepenatan mata membaca chat di whatsaap. Chat bukan sembarang chat, tetapi chat dari teman-teman grup menulis yang luar biasa, hebat dengan segudang karya dan selalu saling memotivasi. Chat dari narasumber yang tak kalah hebat dalam memberikan kuliah online untuk membuat anggota grup produktif  dari rumah. Membaca  di whatsaap  dan menghasilkan karya di masa pandemi covid 19.

Teknologi,  lagi-lagi memainkan perannya untuk mendukung dan memperlancar aktivitas, tugas kedinasan dengan bekerja dari rumah. Peran teknologi ini sangat dirasakan oleh guru, orang tua dan siswa alam situasi darurat covid 19 ini. Akankah teknologi akan ditinggalkan jika keadaan sudah menjadi new normal?

Menurut sumber yang saya baca, dari status seseorang di dunia maya facebook, bahwa memasuki era new normal, akan terjadi pola kerja aparatur sipil negara (ASN) , baik PNS maupun PPPK ( pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).  Menurut Bapak Bima Haria Wibisana (Kepala BKN), akan mengevaluasi sejumlah jabatan atau bidang pekerjaan lingkup ASN setelah kurang lebih 3 bulan penerpan Work From Home (WFH). 
" Akan ada sejumlah pekerjaan atau jabatan ASN yang digantikan dengan teknologi. Apalagi penerapan WFH akan terus berlangsung, meski nanti COVID -19 sudah melandai. Tentunya diimbangi dengan Work From Office (WFO).

Melanjutkan membaca, apa yang disampaikan oleh Bapak Bima Haria, saya sempat memikirkan para pencari masa depan sebagai PNS karena dalam lanjutan yang saya baca, "Banyak jabatan atau pekerjaan digantikan oleh teknologi dan akan berpengaruh terhadap jumlah formasi CPNS dan PPPK. Segala pekerjaan yang tidak relevan dengan kondisi era new normal akan hilang digantikan teknologi sehingga otomatis kebutuhan ASN dan PPPK akan berkurang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumya." tandas Pak Bima.  

Saya menjadi bertanya-tanya, apakah pada era new normal nanti, akan terjadi work from home (WFH) yang diimbangi dengan  work form school (WFS)? Setingannya seperti apa ya? 

Memasuki era new normal perlunya bersiap-siap. Tidak hanya mempersiapkan diri dengan imun tubuh yang kuat tetapi juga mempersiapkan dengan imun teknologi yakni kemampuan teknologi. Kita banyak mendengar pada era new normal keadaan diserahkan kepada rakyat atau masyarakat. Siapa yang kuat dia yang bertahan, siapa yang lemah dia akan binasa.  Persiapkan diri dengan imun tubuh yang cukup, terapkan pola hidup  sehat agar mampu berahan jika tidak maka corona virus akan melenyapkan. Sungguh suatu keadaan  yang sangat menakutkan. Memasuki era new normal banyak kita lihat orang yang sudah abai dengan protokol kesehatan. Inilah yang perlu diwaspadai.  

Imun teknologi yang cukup, perlu juga dipersiapkan memasuki era new normal. Jika imun teknologi tidak dipersiapkan bisa jadi kita hanya menjadi penonton saja atau mampu beraktivitas hanya sekedar saja. Berkaca dari apa yang disampaikan oleh Bapak Bima bahwa WFH akan terus berlangsung diimbangi dengan WFO meskipun COVID -19 melandai. Intinya,  jangan abai dengan teknologi ketika akan memasuki era new normal sebagaimana banyal orang abai dengan protokol kesehatan. 
Bagi guru, edaran tentang waktu awal tahun pelajaran sudah dikantongi. Ini artinya bahwa waktu belajar tatap muka sudah ditentukan. Lantas bagaimana nasib teknologi yang sudah banyak membantunya dalam pembelajaran jarak jauh semasa covid? Apakah akan mengucapkan selamat tinggal kepada teknologi? Berharap jangan tinggalakan teknolgi. Masih teramat banyak yang belum diketahui dari semua fitur yang yang ada.  

Mengambil hikmah saja dari apa yang disampaikan oleh Bapak Bima  untuk lebih mengakrabkan diri dengan teknolgi yang mendukung pembelajaran, Berpesan kepada teman untuk memanfaatkan jeda waktu mengajar atau hari libur ini untuk produktif dari rumah. Mengajak teman untuk menjelajah dan mengotak katik handpone android mereka. Jalan-jalan di  youtube untuk memperoleh inovasi pembelajaran. Googling untuk menambah wawasan. Membuat blog untuk menuangkan ide, gagasan dan berbagi  atau sharing pengalaman kepada orang lain. Kata kuncinya adalah mau, komitmen dan belajar dengan sepenuh hati.

Semasa pandemi, dengan perpanjangan waktu belajar dari rumah, siswa menngunakan teknologi untuk belajar secara daring.  Saat jeda waktu mengajar, guru-guru hendaknya menggunakan teknologi atau secara daring,  meningkatkan kemampuannya untuk produktif dari rumah. 

Kini saatnya guru menjadi murid,"Banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya." 
Mari produktif dari rumah.
Salam semangat literasi dari SDN 1 Dasan Tereng (Sdensa Sante Apik)

Lombok, 22 Juni 2020
Hp 08180597038. 

15 comments:

  1. klo saya WFH (Work From HP) hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Membutuhkan komitmen dan keikhlasan juga, jadi work from heart bisa gih

      Delete
  2. Gih. Sudah saya mau tulis work from hpm.istilah pelungguh yang sudah saya baca beberapa waktu yang lalu. Sangat tepat work from hp. Setuju

    ReplyDelete
  3. Serba serbi sajian yg menggiring kearah lebih baik merupakan perjuangan,demi pendidikan generasi yg penuh tantangan, bagi yg msh serba kekurangan,namun kegirangan bagi mrk yg serba bergelimangan fasilitas penunjang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat dan harus semangat menuju ke arah yg lebih baik

      Delete
  4. Baca tulisan Bu Nur.menjadi termotivasi untuk terus menulis..terima ksh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gih pak, saya berusaha menulis, saya share, jika ada yang membaca alhamdulillah, jika tidak saya pun berusaha tetap menulis..saya nikamati saja.

      Delete
  5. Meningkatkan kualitas diri secara konsisten membuat kita bisa survive

    ReplyDelete
  6. Komitmen dan konsisten dua kata yang menjadi sahabat karib jgn dipisahkan...karena dari keduanya akan lahir hasil karya yang luar biasa... Keren tetap semangat... Salam literasi

    ReplyDelete
  7. Semangat literasi juga bu ... tulisannya keren

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Masih harus belajar lagi. Biar tulisan semakin renyah.

      Delete
  8. Wuih...selalu memancarkan semangat berliterasi bunda Nur...
    Mantabz

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih telah berkunjung. Mari sama sama semangat ya

      Delete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...