Ku Kejar Dirmu Sampai ke Live Streaming ( Daring Seri 49)

Oleh Nuraini Ahwan

Sahabat literasi dan pembaca  yang sempat berkunjung dan setia memberikan komentar pada  blog https://nurainiahwan.blogspot .com. Mengawali tulisan dengan kalimat, "Menulislah setiap hari dengan sepenuh hati. Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri. Cintailah kata agar ia juga mencintaimu. Membacalah agar mampu merangkai kalimat demi kalimat menjadi indah dan bermakna. Ikatlah ilmu dengan tulisan."

Sahabat literasi, dan pembaca setia blog ini.  Pembelajaran jarak jauh telah dilaksanakan oleh guru hebat di seluruh pelosok negeri. Dimulai dari era pandemi, masuk ke masa transisi dan menyambut era new normal.  Semua punya cerita tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Bagaimana pola pembelajaran yang sudah dilaksanakan pun sudah diketahui oleh sahabat literasi dan guru hebat yang  selalu siap berdiri di garda terdepan menyelamatkan pendidikan anak bangsa.  Pola pembelajaran daring yang dipandang sebagai pola pembelajaran yang memiliki kemungkinan terbesar mampu mencegah penularan covid 19.

Pola ini banyak dilaksanakan, walaupun tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya seperti perlu dana untuk penyiapan kuota, perlu handphone android ditambah lagi dengan adannya keterbatasan siswa atau orang tua yang memiliki handphone android.

Sahabat literasi dan guru hebat yang saat ini mungkin sedang bersiap memasuki tahun ajaran baru 2020-2021.

Di masa covid 19,  kita sudah mengajak siswa mencoba  bersahabat dengan dunia teknologi, berkenalan dengan dunia internet terutama siswa yang berada pada jenjang sekolah dasar yang masih usia anak-anak sehingga belum familiar dengan pembelajaran secara online atau daring. 

Mengajak siswa belajar dengan pola dalam jaringan atau daring dalam kurun waktu kurang lebih 4 bulan lamanya.  Terhitung sejak pertengahan Maret sampai Juni. Kurun waktu itu pula siswa belajar dalam jaringan bagi sekolah yang siap dengan pola pembelajaran ini.

Sahabat literasi dan guru hebat,

Pada tulisan saya dalam blog sebelumnya, saya pernah menulis tentang guru berani mengajar, guru juga harus berani belajar. Jadi tidak hanya siswa yang belajar melalui teknik daring pada masa pandemi covid 19. Guru juga belajar secara daring untuk meningkatkan kompetensinya. Sejak pandemi, masuk libur sekolah bahkan memasuki masa transisi ini, sahabat literasi semakin gencar berburu ilmu terkait pembelajaran di masa pandemi, transisi dan new normal. Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan yang membuatnya bisa produktif dari rumah. Mengikuti berbagai kegiatan diklat online maupun webinar.

Hari ini, Sabtu 11 Juli 2020,  LPMP Nusa Tenggara Barat mengadakan webinar tentang "Strategi Pembelajaran di Era New Normal" dengan host Bapak Yuda Purwaka.

Host yang sudah terbiasa memandu kegiatan ini, menyiapkan pelaksanaan dengan begitu rapi. Host yang biasa dipanggil dengan panggilan pak Yuda ini, mengajak peserta berdoa sebelum kegiatan dimulai dilanjutkan dengan mengecek  kehadiran narasumber dan memastikan micropon narasumber telah berfungsi dengan baik sehingga bisa terdengar jjelas oleh semua peserta webinar.

LPMP NTB, pada kegiatan ini menghadirkan 3 narasumber luar biasa, masing-masing berasal dari widiaiswara LPMP NTB ( Dr. Samsul Hadi, M.Pd), Kepala SMK 3 Mataram (Ruju Rahmad, S.Pd., M.T), Pengawas Dinas Dikbud Kabupaten Lombok Timur (Saadah,  S.Pd.Kn)

Webinar dimulai pukul 09.00 wita, dibuka oleh Bapak Kepala LPMP NTB. Bapak Mohamad Mustari, Ph.D. Pada sambutannya, Bapak Kepala LPMP, menyampaikan  kendala yang dihadapi dalam kegiatan belajar dari rumah. Dampak dari pembelajaran dari rumah seperti devisit capaian pembelajaran. Oleh karena itu perlunya asesmen  untuk mendiagnosa belajar dari rumah. Mendiagnosa pengaruh belajar dari rumah.

Beliau juga menyampaikan tahun ajaran baru tetap mulai  bulan Juli dengan teknik belajar dari rumah. Prioritas adalah keselamatan dan kesehatan peserta didik, pendidik, keluarga dan masyarakat.

Memperhatikan pula SKB 4 Menteri tentang panduan pembelajaran di masa pandemi covid 19. yang mengatur  persyaratan jika belajar dilaksanakan  dengan cara tatap muka.

Menghadapi new normal, sekolah harus menyesuaikan kurikukum, memperhatikan protokol kesehatan.

Di samping hal-hal di atas Kepala LPMP, juga menyampaikan tentang masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan perlunya guru meningkatkan kemampuannya, mengembangkan kompetensi tentang pembelajaran jarak jauh

Sahabat literasi dan guru hebat. 

Narasumber, Bapak Dr.Samsul Hadi, M.Pd, menyampaikan materi tentang "Desain Pembelajaran di Era New Normal Baru" Materi diawali dengan pertanyaan mendasar "Apakah desain pembelajaran itu? "Mengapa  pembelajaran itu perlu didesain? "Seberapa dampak desain terhadap pembelajaran?

Desain pembelajaran adalah kontruksi dan landuan dalam pengembangan kegiatan pembelajaran.Sahabat literasi bisa menambah wawasan denga berkunjung ke youtube "lpmp ntb" untuk materi ini.

Sementara itu, narasumber yang dihadirkan dari kalangan pengawas, Ibu Saadah, S.Pd., Kn menyampaikan materi tentang"Praktek Baik Pelaksanaan Belajar Dari Rumah"

Materi yang disampaikan oleh narasumber yang ramah ini sangat dekat dan riil memang terjadi atau dialami di lapangan. Bersentuhan dengan guru, dengan siswa dan orang tua wali. Sehingga materi ini tidak membosankan untuk diikuti ditambah lagi dengan gaya pemaparan yang menarik, suara jelas dan mengajak peserta larut pada kenangan tentang kegiatan yang sudah dilakukan di masa pandemi.

Kepala SMKN 3 Mataram, dihadirkan sebagai narasumber berbagi ilmu kepada peserta webinar tentang "Pembelajaran Praktek Kejuruan di Masa New Normal" Secara lengkap materi dari tiga narasumber hebat ini jga  dapat ditonton di youtube "lpmp ntb"

Mengapa saya mengajak para sabat literasi jalan-jalan ke youtube lpmp ntb?

Sekitar pukul 08.30 wita, saya tidak melihat secara tepat jarum jam pada saay saya masuk ke zoom meeting untuk webinar yang diadakan LPMP NTB. Saya berhasil masuk, bergabung dengan dengan kegiatan dimaksud setelah mengetik ID dilanjutkan dengan paswoord untuk join meeting. Senang rasanya saat bisa bergabung karena bisa melihat narasumber dan teman-teman guru yang sedang haus ilmu dan semangat untuk menambah wawasan terkait pembelajaran di masa covid 19, transisi dan new normal.

Mendadak gelisah melanda hati, tiba-tiba zoom terputus, kembali latop ke layar awal.  Mencoba masuk berkali-kali tetap saja jawaban sama. ID invalid. Berputar mencari handphone, cek kuota internet, cari bantuan anak untuk bisa bergabung kembali dengan kegiatan webinar ini karena segala upaya dilakukan tetap saja gagal. Tetap jawaban di zoom "ID invalid". Adakah yang salah? Apakah kesalahan ada di pesawat lattop anda atau handphone anda? Seperti kata-kata sponsor di televisi ketika saya masih kecil dulu.

Kegagalan saya untuk bergabung kembali di zoom meeting menunjukkan antusiame dari guru untuk mengikuti kegiatan ini melebihi kapasitas zoom meeting. Ini juga menunjukkan bahwa webinar semacam ini sangat dibutuhkan guru.  Peserta membludak melebihi target. Sehingga ketika telat bergabung maka kegiatan akan diikuti lewat live streaming atau youtube atau sudah masuk tetapi melebihi kapasitas zoom, jadi peserta akan keluar dengan sendirinya. Mengambil hikmah saja dari kejadian ini, untuk on time bahkan in time dalam mengikuti kegiatan.

Tak putus harapan, membuka whatsaap grup  yang dibuat oleh panitia webinar. Adakah jalan keluar pada diri yang sedang berburu ilmu ini?Ada notifikasi bahwa kegiatan webinar bisa disaksikan atau diikuti melalui youtube "lpmp ntb"

Perasaan menjadi lega. Akhirnya saya mengikuti webinar melalui youtube sampai tuntas. Tak apa-apa meski wajah tak terlihat, tapi ilmu semoga sampai kepada diri ini.

Bersyukur, berburu ilmu mendapat berkah ganda. Ilmu dan insyaallah dapat sertifikat. Meskipun tidak mengikuti melalui zoom, tetapi link pengisian daftar hadir dapat dibuka dan diisi dengan biodata diri. Terima kasih LPMP NTB. 

Semoga peningkatan kompetensi mejadi tujuan utama bukan sertifikat. Sertifikat adalah bonus keikutsertaan kita.

Salam untuk para sahabat literasi dan guru hebat.

Lombok, 11 Juli 2020