Sunday, July 12, 2020

Mengajar Tidak mudah, Tetapi Tidak Harus Membosankan ( Daring Seri 50)

Oleh NurainiAhwan

Sahabat literasi,  pembaca  dan guru hebat, 
Sudahkah ada ruang waktu  yang kita siapkan untuk kegiatan dalam kalimat,   "Menulislah setiap hari dengan sepenuh hati. Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri. Cintailah kata agar ia juga mencintaimu. Membacalah agar mampu merangkai kalimat demi kalimat menjadi indah dan bermakna. Ikatlah ilmu dengan tulisan."

Esok hari adalah hari pertama tahun pelajaran baru 2020-2021. Tahun pertama yang berbeda dengan tahun pelajaran  baru sebelumnya. Persiapan yang dilakukan jauh-jauh hari oleh orang tua menyambut tahun pelajaran  baru hanyalah sebatas persiapan saja. Terutama bagi orang tua yang baru pertama kali mempunyai anak  usia sekolah. Pakaian seragam baru, sepatu baru dan perlengkapan sekolah lainnya yang tentunya pasti baru.  Dicoba pakai terlebih dahulu, lalu disuruhnya putra-putrinya berjalan memutar di depan orang tuanya. Seperti tak sabar untuk melihat putra-putrinya memakai seragam itu di tahun pelajaran baru.

Semua angan-angan orang tua untuk anaknya tak dapat dipenuhi besok 13 Juli 2020. Ditunda sampai 25 Juli 2020 menurut edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Barat, tertanggal 30 Juni 2020. Menurut edaran tersebut awal tahun pelajaran  baru tetap mulai tanggal 13 Juli 2020, tetapi pola pembelajaran yang dilakukan adalah belajar dari rumah sampai tanggal 25 Juli 2020. Ini artinya,  meskipun sudah memasuki tahun pelajaran baru  segala persiapan orang tua terkait perlengkapan seragam sekolah dan perlengkapan lainnya tak dapat dikenakan oleh putra-putri mereka. 

Diperkuat pula oleh edaran Gubernur Nusa Tenggara Barat tanggal 7 Juli 2020, menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan di provinsi Nusa Tenggara Barat di daerah zona hijau, kuning, orange dan merah di masa pandemi covid 19 tidak diperkenankan. Surat ini akan ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan dan kebijakan terkait penyebaran  covid 19 secara nasional.

Semakin jelas larangan untuk pembelajaran secara konvensional atau tatap muka. Pola  pembelajaran saat ini masih terpengaruh oleh corona virus disease 19, pembelajaran jarak jauh: daring, luring atau kombinasi antara daring dengan luring. 

Sehari sebelum memasuki hari pertama masuk sekolah, whatsaap grup kelas pun sudah mulai aktif. Aturan dalam whatsaap grup diposting oleh kepala sekolah ke grup guru di sekolah. Lalu guru kelas meneruskan pesan itu ke whatsaap grup kelas masing-masing. Aturan ini berawal dari hasil pemantauan dan eavluasi terhadap keberadaan grup selama  kurang lebih 4 bulan pembelajaran jarak jauh yang sudah dilakukan akibat mewabahnya covid 19 ini. 

Aturan dalam whatsaap grup kelas antara lain:
  1. Whatsaap grup dibentuk untuk kepentingan pembelajaran, jadi tidak diperkenankan memposting hal-hal di luar pembelajaran
  2. Memperhatikan etika, sopan santun dalam berbahasa terutama dalam bahasa tulisan, antara guru dengan wali murid, guru dengan peserta didik demikian juga sebaliknya. 
  3. Jika terjadi komunikasi  yang menyebabkan grup tidak kondusif seperti terjadi perdebatan, atau komunikasi yang menyebabkan kesalah pahaman, maka admin grup yaitu guru kelas akan mengunci grup sampai permasahaan selesai ditangani guru kelas
  4. Apabila ada ketidakpuasan terhadap pelayanan guru dan sekolah, maka anggota grup bisa menghubungi melalui whatsaap pribadi bukan melalui whatsaap grup dan diselesaikan dengan mengedepankan musyawarah
  5. Menumbuhkan saling percaya antara guru dan orang tua dan sebaliknya
  6. Orang tua yang menjadi anggota grup mewakili putra-putrinya berkewajiban mendukung dan membimbing putra-putrinya belajar dari rumah karena orang tua adalah guru pertama dan utama  di rumah. 
Sahabat literasi dan guru hebat,
Mengapa dalam tulisan di atas  teutama dalam aturan whatsaap grup banyak menyebut orang tua?  Jawabannya adalah karena anggota whatsaap grup untuk pembelajaran daring di jenjang sekolah dasar terdiri dari orang tua wali, mewakili putra-putri mereka. Orang tualah sebagai penyambung pesan tugas pembelajaran dari guru.  Anak usia sekolah dasar masih usia anak-anak yang kebanyakan belum diizinkan untuk memiliki handphone sendiri. (Ini kondisi di tempat saya bertugas)

Bagaimana dengan guru dalam menghadapi tahun ajaran baru ini? Mempersiapkan pakaian baru seperti peserta didiknya?  Tentu saja tidak. Masih ketar ketirkah guru dengan pembelajaran jarak jauh pola daring yang menuntut penggunaan teknologi? Tentu jawabannya juga tidak. Guru sudah berani  pula belajar dengan pola online atau daring. Jadi tidak hanya siswa saja yang belajar daring, Guru juga belajar secara daring. Masihkah guru akan mengajar dengan cara itu-itu saja? Menugaskan, menuntut peserta didik mengerjakan, mengumpulkan tugas , mencatat dan rekan-rekan tugas lainnya? Jawabannya juga tidak. Guru sudah belajar membuat video pembelajaran. Guru sudah merencanakan pembelajaran yang lebih menarik dari sebelumnya. Intinya, di masa transisi ini, banyak yang disiapkan guru terkait dengan pembelajaran di masa menyambut masa kebiasaan baru.  

Sahabat literasi, bagaimana membuat guru belajar dengan cara dipaksa, terpaksa dan terbiasa?
Sebenarnya dipaksa juga tidak, guru hanya diberikan tantangan. Guru yang sudah menyelesaikan tantangan dan diposting ke whatsap pribadi kepala sekolah selanjutnya diteruskan ke whatsaap grup guru sehingga bisa ditonton oleh semua anggota grup. Bisa dilihat guru yang sudah sukses menjawab tantangan.  Ini dimaksudkan untuk memotivasi guru  yang lain untuk mau belajar. 
Contoh tantangan yang diberikan adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan pada pembelajaran daring sebelumnya. "Membuat video pembelajaran sendiri"

Tantangan ini diberikan oleh kepala sekolah kepada guru untuk membuat pembelajaran jarak jauh menjadi  lebih menarik di masa covid 19, transisi dan menjelang kebiasaan baru atau new normal. . Satu persatu guru  menjawab atau menyelesaikan tantangan ini. Mereka membuat video pembelajaran. Sederhana memang, tetapi merasa bersyukur ada usaha yang dilakukan guru. Mereka belajar secara daring untuk meningkatkan kemampuannya dalam merencanakan pembelajaran di masa transisi covid 19 ini. Hasil tantangan ini diharapkanmenjadisesuatu yang menyenangkan bagi peserta didik dan menyenangkan juga bagi guru. 

Sulitkah menjawab tantangan yang diberikan? 
Jawabannya tidak. Mengapa? Karakter tolong menolong, berbagi dan gotong royong sudah menjiwai seluruh pendidik. Sekolah menugaskan guru yang sudah memiliki kemampuan membuat video pembelajaran untuk berbagi ilmu kepada guru yang lain?  Lalu ssulitkah di masa pandemi ini?  Tidak sulit, karena menggunakan waktu  di sela-sela waktu piket  untuk belajar, memanfaatkan whatsap grup guru, vicall, youtube dan cara lainnya yang tidak menyalahi aturan protokol kesehatan. 
Jika dirasakan ini tidak mudah, tapi setidak-tidaknya janganlah mengajar itu menjadi sesuatu yang membosankan.

Terima kasih untuk para sahabat literasi dan guru-guru hebat,  yang sudah membuktikan bahwa di mana ada kemauam maka di sana ada jalan. Tak ada kata terlambat untuk belajar. Pesan Bapak menteri Pendidikan dan kebudayaan Repunlik Indonesia " Nadiem Makarim"

  1. Kondisi krisis pandemi ini tidak mudah, jalankan peran sebagai pendidik dengan hati senang
  2. Mengajar  tidak mudah pada kondisi ini, tetapi tidak harus membosankan
  3. Saatnya mencoba hal-hal yang dulu mungkin kita masih ragu. 
  4. Dengarkan insting sebagai guru dan orang tua, jangan mengikuti proses seadanya
  5. Guru dan orang tua, saatnya menjadi murid, berinovasi dengan banyak tanya, banyak coba dan banyak karya.


Salam literasi dari SDN 1 Dasan Tereng..Sdensa Santer Apik.
Lombok, 12 Juli 2020.
Terima kasih

7 comments:

  1. Good, aturan² baru
    Ada bahan utk membuat video
    Beritahukan kepada grup tentang aturan² tersebut

    ReplyDelete
  2. Setuju dengan 5 poin terakhir
    Harus berani mencoba

    ReplyDelete
  3. waw luar biasa bu. mampir yuk ke https:///ciciswediastriana.blogspot.com/

    ReplyDelete

Kegiatan Akhir Tahun di SDN 1 Dasan Tereng

Beragam kegiatan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan untuk mengakhiri masa pembelajaran setiap tahunnya. Kegiatan ini sepertinya merupa...