Tuesday, July 28, 2020

Akhir dari Bimtek Belajar Dari Rumah (BDR), LPMP Nusa Tenggara Barat

Oleh Nuraini Ahwan

"Ikatlah ilmu dengan tulisan. Menulislah setiap hari dengan sepenuh hati. Biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri." Kalimat motivasi dari bloger ternama (Bapak Wijaya Kusumah), penggiat literasi nusantara ( Ibu Sri Sugiastuti) dan Bapak Much Khoiri, Dosen Unesa Surabaya,  mengawali setiap tulisan saya. Bermaksud, kalimat ini dapat memantik semangat saya untuk mengabadikan setiap moment dalam sebuah tulisan.

Moment penting yang akan saya abadikan dalam tulisan di blog https://nurainiahwan,blogspot.com pada kesempatan ini adalah tentang salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat baru-baru ini. 

Senin sampai Jumat, 20- 24 Juli 2020, LPMP mengadakan kegiatan bimbingan teknis yang diperuntukkan bagi sekolah jenjang sekolah dasar. Peserta berasal dari unsur kepala sekolah dan guru yang berada di Nusa Tenggara  Barat.  Kepala sekolah dan guru yang beruntung mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan ini berjumlah 60 orang masing-masing berasal dari kabupaten Lombok Utara 20 orang, Lombok  Barat 7 orang, Lombok Timur 31 orang dan Kabupten Bima 2 orang. 

Pola pelaksanaan kegiatan mirip-mirip dengan pelaksanaan webinar atau web seminar. Pola pelaksanaannya mengikuti atau menyesuaikan dengan keadaan atau situsasi saat ini yakni pandemi covid 19. Pola yang tepat bukan tatap muka atau konvensional tetapi pola jarak jauh. Mengapa mirip webinar? Karena pelaksanaannya atau jadwal disusun sedemikian rupa yang di dalamnya jadwal kegiatan ada materi yang harus disampaikan melalui aplikasi zoom meeting. 

Seluruh aktivitas kegiatan Bimtek, mulai dari pendaftaran, mengisi dan mengumpulkan biodata dan kegiatan tugas lainnya dilaksanakan secara online. Ini artinya kegiatan ini nantinya akan bersentuhan dengan teknologi. Mengharuskan kepala sekolah dan guru lebih akrab dengan teknologi untuk mendukung pembelajaran di masa penademi covid 19 maupun pada masa pembiasaan baru nanti. 

Kegiatan bimtek ini diberi judul" Bimbingan Teknis Pengelolaan Pembelajaran Masa Belajar dari Rumah (BDR) jenjang SDN tahap III tahun 2020. LPMP NTB menghadirkan  3 narasumber yang akan memberikan materi sesuai dengan kebutuhan guru saat ini.  Narasumber  berasal dari widyaiswara LPMP NTB . Berikut nama narasumber dan materi yang disampaikan:
  1. Lilis Sulianita, MM dengan materi Perencanaan Pembelajaran dan penyusunan modul
  2. Anggraini Naskawati, M.Pd dengan materi  Goegle Formulir
  3. Takyudin, M.Pd dengan materi Google Classroom
Bolehlah saya menyebut Ibu Baiq Haimun dan Ibu Yuyun Sambodo sebagai pemandu kegiatan mulai dari administrasi peserta dan memandu pada kegiatan zoom meeting. Ibu Yuyun biasa kami memanggilnya memandu acara zoom meeting sesuia jadwal dengan memperkenalkan narasumber yang akan membersamai peserta dalam lima hari ke depan terhitung Senin 20 Juli- Jumat 24 Juli 2020

Kegiatan dibuka  oleh Bapak Kepala LPMP NTB, Bapak Mohamad Mustari, Ph.D sekaligus menyampaikan materi tentang"Kebijakan  Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan dan  Pembelajaran Jarak Jauh." Pembukaan dirancang dengan zoom meeting sehingga semua peserta  bisa saling lihat, saling baca nama serta sekolah asal dan saling sapa dengan senyum tanpa bisa berjabat tangan. Senyum lega semua peserta terlihat di layar lattop sedikit lupa dengan jawaban benar tidak ya, jawaban pre test yang dikerjakan sebelum pembukaan? 

Satu persatu narasumber membersamai peserta dalam zoom meeting dan langsung praktek tentang materi yang disampaikan. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab via zoom sembari praktek jika ada kesulitan yang dihadapi. Rancangan kegiatan yang mnurut saya sangat bagus. Paparan,praktek, dan tanya jawab memperkecil tingkat lupa peserta pada  materi dan pertanyaan yang akan di sampaikan.

Sebut saja pemateri pertama, Ibu lilis Sulianita, MM , yang sangat sabar melayani pertanyyaan peserta. Dengan suara yang  yang tak pernah telihat lelah. Suara tetap stabil hanya saja peserta yang terkendala sinyal membuat narasumber diminta mengulang penjelasannya. Aduhhhh....adakah yang jual sinyal ya.....?

Tugas diberikan membuat RPP sederhana untuk pembelajaran di masa pandemi covid 19, RPP 1 lembar dengan 3 komponen yakni tujuan, kegiatan pembelajaran dan penilaian. Penyederhanaan RPP yang semula berjumlah 13 komponen menjadi 3 komponen. RPP yang disusun harus memenuhi prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada  peserta didik (sesuai dengan Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP).

Tugas kedua dari narasumber pertama adalah membuat modul pembelajaran di masa covid 19.Usai penjelasan tentang modul peserta langsung mengerjakan tugas dibantu dengan ada sesi tanya jawab juga jika peserta menemukan kesulitan, Peserta juga diberikan kesempatan untuk menampilkan hasil kerjanya melalui zoom meeting.  Teknik ini memperkuat pemahaman peserta. 

Materi selanjutnya dari Ibu Anggraini Naskawati, M,Pd,  tentang pemanfaatan google formulir. Untuk materi ini sudah mulai mengalami peningkatan taraf keslulitan dari materi pertama. ( sulit menurut pandangan pribadi ).  Materi pertama  mungkin sudah tidak asing bagi guru, tetapi dengan materi kedua sudah mulai sangat dekat dengan teknologi bahkan tidak bisa tanpa  teknologi, jaringan internet yang cukup serta kouta intenet yang cukup pula. Materi mulai menarik. Bertubi-tubi pertanyaan disebabkan karena ketidakmengertian dan kekurangpahaman peserta dengan google formulir. Kalaupun sudah menggunakan pada saat pendaftaran, bisa jadi sebatas pengguna instrumen buatan orang lain bukan penyusun instrumen yang memanfaatkan google formulir? Bukankah demikian?
Pastinya saya temasuk  yang belum akrabb dengan google formulir sehingga saya termasuk  masih fakir teknologi.  

Mulailah tugas pemanfaatan google formulir yakni penyusunan boidata dan penyusunan soal. Mulai pula group menjadi ramai dengan tanya jawab menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Dengan cepat, melesat tugas diposting peserta dalam group whatsaap yang digagas oleh panitia kegiatan. Saya hanya berdecak kagum, salut luar biasa pada peserta yang dengan cepat bekerja. Narasumber berhasil membawa peserta menuju titik di mana penguasaan materi dengan dibuktikan oleh tugas yang dikumpulkan. Adakah yang belum dan tidak secepat itu? 
Jika ada, berbaik sangkalah, kemungkinan sinyal yang tidak bersahabat mengingat lokasi peserta nun jauh di sana.

Materi terkahir disampaikan oleh Bapak Takyudin, M.Pd, menyampaikan tentang Google Classroom. Materi ini menatang bagi saya khususnya. Mengapa? Di sekolah tempat saya bertugas tidak mengunnakan google classoom selama pandemi covid 19. Sekolah saya menggunakan whatsaap grup dengan pertimbangan bahwa whatsaap merupakan aplikasi yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang . Ini artinya materi google Classroom merupakan aplikasi yang baru bagi saya. Bagaimana dengan peserta lain? 

Boleh saya bercerita sedikit pengalaman saat mengikuti materi Google Classroom?
Saat zoom metting, saya menggunakan hanphone android. Mengikuti paparan juga melalui handphone android. Nyaris semua tampilan materi dan fitur-fitur dalam google classroom tak selengkap di lataop. Latop saya saat itu tidak bersahabat dengan saya.  Merekam suara narasumber  hanya dalam ingatan, Seberapa besarkah memory  ingatan?. Belum saja berganti hari, saya sudah lupa. Hingga akhirnya menjelang kegiatan berakhir lattop membaik. Barulah saya mengatakan....woww......ternyata ini dia, fitur-fitur yang disampaikan narasumber. 

Tugas dari narasumber ketiga terkait bagaimama mengelola kelas dalam google classroom. Mencari siswa dengan memberikan kode kelas, mengundang guru lain, memberikan tugas, memberikan materi, memberikan quis, membuat pertanyanan, mengirim tugas, memeriksa atau meberi nilai dan lain-lain.  
Kalau saya sendiri melihatnya bahwa google classroom lebih lengkap dari google formulir. Soal yang sudah kita buat dalam google formulir dan tersimpan di drive bisa kita kirim di goole classroom. Tugas akan bisa disatukan di satu tempat. Materi google formulir saya rasa masih butuh waktu untuk dijelajah agar penerapannya di sekolah akan lebih baik. 

Lalu bagaimana akhir dari Bimtek ini? 

Berdebar,  dag-dig-dug....
Bergabung dalam google clasrrom yang dibuat oleh panitia dengan 3 narasumber dan 2 pemadu kegiatan langsung menjadi guru. Semua peserta bimtek menjadi siswa, Keseluruhan tugas dari narasumber dilihat oleh siswa. Dikirim ke kelas dan tunggu diperiksa oleh guru. Tunggu komentar apa yang harus diperbaiki. Tunggu nilai yang mendebarkan.

Salah kirim tugas atau salah kamar peserta menyebutnya, membuat bimtek menjadi tambah seru-seru begitu. Tidak fokus untuk berperan sebagi siswa di grup kelas yang dibuat  teman sebagai ajang latihan disebabkan karena fokus pada tugas dari narasumber.  Tidak mengerjakan tugas di kelas yang dibuat teman membuat peserta seperti sedikit belum paham. Menyebabkan ada komentar dari narasumber," Tambahkan anggota kelas, belum ada nilai siswa dan komentar lainnya."
Tetapi tidak apalah, semoga mampu menerapkan di sekolah.

Dag- dig -dug menunggu nilai. Luluskah?
Ini yang membuat peserta penasaran dengan nilai. Membuat peserta ramai bertanya di grup kelas. Narasumber tidak membiarkan berlama-lama, nilai sudah langsung bisa dilihat di kelas bentukan panitia. Ada lega, ada cemas. 

Ada post test yang mengakhiri kegiatan. Bagaimana hasilnya?  Semua berakhir dan lega ketika ada pemberitahuan bahwa sertifikat sudah dikirim melalui email masing-masing pada hari ke empat pasca bimtek berakhir. 

Alhandulilah, ini yang namanya bimtek untuk  berburu ilmu mendapat berkah dobel. Berkah yang didapat berupa buruan (ilmu) untuk menjadi santapan saat melaksanakan tugas di sekolah masing-masing. Berkahnya dobel karena di samping mendapat ilmu, peserta juga mendapat sertifikat. Tidak hanya sertifikat , peserta juga mendapat pengganti  pulsa. Semuanya layak untuk disyukuri  apapun bentuknya. Wujud syukur kita selanjutnya dengan implementasi di lapangan atau sekolah masing-masing. 

Ada berkah lagi yang tak kalah pentingnya dari semua berkah yang saya tuliskan di atas. Berkah terkait dengan hablum minannas. Peserta mendapat teman baru yang hebat-hebat. Semoga silaturrahmi akan tetap terjalin dalam upaya menambah wawasan kita. 

Terima kasih  Bapak Kepala LPMP Nusa Tenggara Barat (Mohamad Mustari, Ph.D) dan jajaran. Widyaiswara LPMP NTB, panitia kegiatan   dan sesama peserta atas saling suportnya. 
Semoga tulisan ini akan menjadi catatan bahwa kita pernah bersama dalam satu kegiatan yang diadakan LPMP NTB yang melayani sepenuh hati. 

Lombok, 28 Juli 2020
Berburu Ilmu Lewat Bimtek.

6 comments:

  1. Ilmunya selalu bertambah nggih bun...
    Luar biasa semangatnya

    ReplyDelete
  2. Semangat bunda, jangan pernah berhenti menulis kami butuh inovasi bunda untuk memajukan dunia pendidikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih selalu memnyemangati saya, kalau boleh saya tahu bapak/ibu siapa, krn gak muncul namanya maupun fotonya, Ingin saya berkenalan gih.

      Delete
  3. Luar biasa, teruslah berkarya kawan, biar tamvah refrensi bagi kami yg selalu menanti karyamu,

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...