Friday, August 14, 2020

Dilema Guru Kunjung (Seri Daring, Transisi)

 Oleh Nuraini Ahwan.

Memantau pelaksanaan kegiatan guru kunjung di masa transisi menuju masa new normal atau masa tatanan baru sungguh penuh dengan cerita. Guru kunjung bermaksud mengobati rasa rindu siswa kepada guru atau sebaliknya dan mengetahui sampai sejauh mana  penyerapan siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan secara daring. luring atau kombinasi antara keduanya bukan merupakan perkara yang mudah. Memerankan diri sebagai guru kunjung tidak mudah. Mengapa?

Pertama, guru melepaskan semua perasaan was-was, ragu-ragu terhadap ketakutannya pada musuh yang tak terlihat ini (covid 19) Mereka memberanikan diri berkunjung ke posko tatap muka tanpa berpikir adakah di antara siswa atau wali murid yang hadir adalah orang tanpa gejala.

Kedua, ketakutan terhadap kesalahan pemilihan tempat untuk posko mereka bertemu dengan siswa seperti waktu pertama memilih tempat di balai desa atau polindes yang merupakan tempat umum.

Ketiga, ketakutan karena masih sulitnya masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan terutama wali murid yang ikut serta mendampingi putra-putrinya pada kegiatan guru kunjung seperti hanya memakaikan masker untuk putra-putrinya sementara mereka yang mendampingi bertelanjang muka. 

Pemantauan juga  dilaksanakan dalam rangka menyerap informasi  perkembangan penyebaran covid 19 di lingkungan sekolah. Selain informasi dari guru, informasi juga bisa diperoleh dari masyarakat.  Hal ini juga dilakukan agar pimpinan satuan pendidikan dapat dengan segera mengambil langkah yang tepat tentang keberlanjutan kegiatan guru kunjung ini. Lanjut atau hentikan sementara. 

Sepanjang melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan guru kunjung ini, banyak hal yang ditemukan. Mulai dari bagaimana guru bekerjasama dengan wali murid untuk menyiapkan tempat atau posko mereka bertemu, peralatan yang disiapkan sampai kepada bagaimana siswa-siswi mengikuti pembelajaran tatap muka di posko termasuk protokol kesehatannya/  Meskipun pelaksanaan guru kunjung ini telah disosialisasikan kepada perwakilan wali murid seperti kepala dusun, RT atau pemuka msayarakat, tetapi masih saja ditemukan kendala tempat dan  ketidakpatuhan warga terhadap protokol kesehatan. 

Kegiatan guru kunjung ditunda atau disitirahatkan sementara akibat kondisi  yang tiba-tiba berubah. Dari lingkungan posko yang awalnya aman menjadi tidak aman dari segi kesehatan karena ada warga yang diindikasikan dalam status reaktif covid 19 dan ODP. Ini terjadi  di salah satu posko

Ini sungguh merupakan dilema bagi guru kunjung dan dilema pula bagi pimpinan satuan pendidikan antara tetap diam di sekolah dengan segudang pertanyaan tentang pembelajaran siswanya atau tetap memerankan diri sebagai guru kunjung.

"Mengutamakan keselamatan, kesehatan siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah dalam mempertimbangkan pelaksanaan kegiatan BDR dan melakukan apa yang terbaik untuk generasi bangsa" seperti inilah antara lain prinsip pembelajaran jarak jauh di masa pandemi  covid 19 ini

Lombok, 14 Agustus 2020

6 comments:

  1. Betul bunda...
    Hanya bisa berdoa semoga dilindungi Allah SWT

    ReplyDelete
  2. Memang semua jafi serba ribet. Tetapi semua harus berjalan

    ReplyDelete
  3. Benar bunda guru kunjung atau guru sambang klo didaerah jg berpotensi pd pnularan virus, perjalanan guru, trus masyrakat yg tak taat...pokoknya serba repot. namanya darurat KMB sebisanya.utamakan kesehatan bersama, hasilnya bs dtuliskan kisahnya. Ha ha mantab

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...