Tuesday, August 25, 2020

Profesiku Kebanggaanku 3

Bagian dari Kebanggaanku

Oleh Nuraini

"Menulislah setiap hari, biarkan tulisan yang akan menemukan takdirnya sendiri" Tulisan pada blog hari ini seputar kegiatan pagi hari bersama guru-guru di tempat saya bertugas. 

Kegiatan kami, SDN 1 Dasan Tereng pagi ini, Selasa, 25 Agustus 2020 adalah menyambangi kebun sekolah. Menyapanya terlebih dahulu dengan membawa sapu untuk membersihkan sekeliling kebun sekolah. . Membersihkan atau mencabut gulma yang tumbuh di antara tanaman sayur dan tanamam obat. Kegiatan rutin selama pandemi covid 19. 

Rutinitas ini dilakukan sebelum guru melaksanakan perannya sebagai guru kunjung sejak 13 Juli 2020 lalu. Guru kunjung dimaksudkan untuk memastikan siswa-siswi yang kesulitan mengakses pembelajaran secara daring (dalam jaringan) atau online dapat menerima haknya terhadap layanan pendidikan.

Memamg ada saja siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan belajar dari rumah atau BDR dengan cara daring disebabkan karena  tidak memiliki handphe android apalagi latop. Diupayakan melalui penerapan multilevel tanpa laba, pun tak menyelesaikan masalahnya disebakan karena tempat tinggal yang berjauhan dengan teman sekelasnya. Contoh siswa  yang tinggal di luar pemukiman atau berumah di tengah sawah atau dalam kebun.

Tidak hanya itu saja, guru kunjung mencari tahu penyebab  timbulnya masalah anak yang tergabung dalam grup tidak mengirim tugas. 
Guru kunjung berangkat ke posko masing-masing yang terletak di beberapa dusun sumber murid paling lambat pada pukul 08.30 wita. Ini artinya  ada waktu di sekolah sebelum berangkat untuk menyapa kebun sekolah yang isinya tanaman sayuran dan obat-obatan.

Tanaman sayur-sayuran dan obat-obatan ditanam pada lahan yang terletak di depan sekolah. Lahan ini dulu berupa kolam yang telah mengering karena kurangnya debit air seiring banyaknya pemukiman di sekitar sekolah. Saluran air yang dulu ada, sekarang semua ditutup berubah menjadi halaman rumah warga.

Kolam kering itulah yang kami manfaatkan dengan terlebih dahulu membuat kolam tersebut rata dengan halaman sekolah. 

Kami menimbun dengan puluhan dam tanah urug. Tanah bongkaran rumah yang roboh akibat gempa bumi Lombok dan Sumbawa, kami gunakan untuk menimbunnya. Agar bisa ditanami, kami tambahkan tanah urug dari kebun pada bagian atas kira-kira setinggi akar tanaman sayur. Semua terlaksana dengan kerjasama bersama warga yang akan membuang tanah bongkaran rumahnya yang roboh.

Kini, lahan yang dulu berupa kolam kering, tak berfungsi bahkan kadang menjadi tempat  membuang sampah bagi orang yang kurang peduli dengan kebersihan, sembari mereka melintas di pinggir kolam.  Mereka melintas karena letak sekolah kami di pinggir jalan negara yang sehari-harinya lalu lintasnya sangat ramai.

Setiap pagi, kadang sebelum masuk ruang guru , motor diparkir, tas diletakkan di tempat duduk dekat kebun sekolah langsung melihat kebun sambil memegang sapu. Perasaan senang ketika bisa bersama-sama berada di kebun. Bersama-sama dari awal menyiapkan tempat, menanam, merawat dan memetik hasil tanaman.

Berbagai cerita teman-teman sambil tangannya dengan cekatan memetik sayur. Ada yang bercerita memetik sayur bayam buat masakkan cucu, ada yang mengatakan kalau sayur sawi enak dicampur mie, ada pula yang mengatakan bahwa ia setiap hari memetik sayur di sekolah. Guru yang sudah usia lanjut, berusia 56 tahun tidak berani makan sayur bayam. Katanya takut rematik. Benarkah?
Ini adalah bagian dari kebanggaan saya menjadi guru.  

Bangga bisa bersama teman-teman yang mempunyai visi yang sama. Teman yang mau diajak bekerja sama. Teman yang tidak alergi dengan inovasi untuk membawa sekolah ke arah yang lebih baik.

Lombok, 25 Agustus 2020
Guru SDN 1 Dasan Tereng
Yotube. Nuraini Ahwa 
Fb. Nuraini Ahwan.

1 comment:

  1. tampilan blog makin mantap.
    Tentang BdR dan PJJ, ternyata kita punya masalah yang mirip.Saya sebut mirip berhubung konteks locus kita berbeda. Mari Menulis dan teruslah menulis.

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...