Tuesday, April 20, 2021

Mengapa Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditolak

 

Oleh Nuraini Ahwan. 

Kemampuan menulis bermanfaat besar untuk perolehan nilai angka kredit pada kenaikan pangkat seorang guru. Menulis ini ada pada unsur utama penetapan angka kredit jabatan guru. Tepatnya berada pada unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan atau PKB. Tulisan apa yang berkaitan dengan ini? Salah satu yang sering diajukan  guru untuk perolehan angka kreditnya adalah laporan Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. 

Mengapa PTK sering ditolak oleh tim penilai angka kredit atau diminta untuk dilakukan perbaikan pada saat pengajuan Dupak? Sebenarnya jika ingin PTK lolos penilaian, pahami dulu ilmunya. Di mana ilmu tentang ini bisa diperoleh?  Semua ilmu yang dicari ada pada buku 5, Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru., Pedoman Penilaian Kegiatan PKB guna Mendukung Pengembangan Profesi Guru Pembelajar.

Buku ini merujuk atau berdasar pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan fungsional Guru dan angka kreditnya. 

Buku 5 atau buku pedoman ini lahir untuk dijadikan acuan bagi tim penilai angka kredit Guru agar tim penilai mempunyai persepsi yang sama di dalam melakukan penilaian terhadap kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan guna mendukung pengembangan profesi guru pembelajar. 

Bagi sahabat yang hendak mengajukan daftar usul penetapan angka kredit, sebaiknya memahami apa yang diinginkan oleh buku 5 agar tidak mengalami penolakan saat melampirkan bukti fisik publikasi ilmiah berupa laporan hasil penelitian tindakan kelas atau PTK. 

Sahabat dan para guru, 

Barangkali ada di antara para sahabat yang belum membaca buku 5, berikut alasan mengapa laporan  PTK para sahabat ditolak oleh tim penilai. Alasan ini dikutip dari buku 5. 

Pertama, dinyatakan sebagai laporan PTK, namun tidak jelas apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan, juga tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan  refleksi pada penentuan siklus-siklus berikutnya. 

Kedua, dinyatakan sebagai laporan PTK, namun apa yang dijelaskan dalam laporan tersebut hanya berupa laporan pembelajaran biasa, tidak ada tindakan yang merupakan   pembaharuan dari kegiatan  yang biasa dilakukan, tahapan dalam siklus sama dengan tahapan  pembelajaran biasa (misalnya satu siklus hanya satu kali pertemuan). PTK bukan pembelajaran biasa tetapi merupakan proses mencoba dan menganalisis penggunaan metode baru yang diutamakan bukan hasil tetapi prosesnya. (Satu siklus minimal dua kali pertemuan) 

Ketiga, publikasi ilmiah yang diajukan berupa penelitian tindakan kelas, namun (a) metode penelitian belum mengemukakan tahapan dan tindakan tiap siklus dan indikator keberhasilannya., (b) pada laporan hasil dan pembahasan belum melaporkan data lengkap tiap siklus, perubahan yang terjadi pada peserta didik, guru atau kelas serta bahasan terhadap keseluruhan hasil penelitian dan (c) lampiran belum lengkap. 

Keempat, isi laporan PTK telah cukup baik, namun beberapa lampiran penting belum dilampirkan. 

Kelima, laporan PTK belum diseminarkan. 

Ulasan di atas bisa menjadi gambaran atau acuan para sahabat, para guru dalam menyusun laporan PTK yang bahkan diajukan untuk usulan penetapan angka kredit jabatan guru. 

Menurut beberapa tim penilai angka kredit banyak temuan yang bisa diuraikan di sini sebagai bentuk informasi kepada para sahabat, para guru agar dalam menyusun laporan dilakukan dengan cara yang tepat sesuai dengan petunjuk. 

Banyak sekali temuan pada saat pemeriksaan dupak. Temuan yang menyebabkan PTK tidak lolos penilaian. 

Para sahabat dan guru hebat. Melakukan penelitian sangat bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran. Menyusun laporan sangat bermanfaat untuk karier kepangkatan para guru. Lalu bagaimana dengan banyak laporan PTK yang diperoleh dari hasil copy faste atau bisa jadi hasil googling di internet. Mengapa bisa terdeteksi? Keteledoran dalam copy faste sehingga ada bagian yang terlewatkan. Ada nama sekolah lain di beberapa bagian halaman. Bahkan judul di cover berbeda dengan judul pada bagian dalam. 

Penilaian tidak mengenal siapa yang punya laporan penelitian yang sedang diperiksa. Akakn tetapi sangat mencolok ketika foto yang digunakan sebagai bukti fisik seminar, ditemukan foto yang sama persis dengan foto seminar di tahun yang berbeda. Ini aneh bukan? Demikian juga dengan foto peneliti dan siswa. 

Hal-hal seperti ini hanya sedikit dari bagian penolakan dan APIK nya sebuah karya. 

Para sahabat, alasan penolakan di atas tentu disertai dengan saran pada setiap butir penolakan. Untuk saran akan di uraikan pada tulisan berikutnya. Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi sahabat dan para guru hebat. 

Lombok, 20 April 2021.

9 comments:

  1. Alhamdulillah,ada pencerahan bagi kita yg msh pemula,trima kasih bunda 👍🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tunggu tulisan berikutnya gih. Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung

      Delete
  2. Gampangnya memperoleh PTK entah dg copas atau order kadang membuat tidak semangat menyusun PTK yang ideal karena bagaimanapun hancurnya isi PTK toh tetap saja diloloskan bahkan tanpa revisi. Mohon maaf bukan pesimis atau shuuzzhon, cuma miris saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya... Begitulah realita, hajat untuk membuat guru mampu menulis, meneliti pembelajaran yang dilakukannya tetapi justru mengecewakan..... Kemudahan googling copy faste dan berbagai cara membuat greget kita. Kenyataannnn

      Delete
  3. Trimakasih menginspirasi, ibu bgmn dg masa pandemi ini . Apakah bisa buat PTK, smg ada info terbaru, kebetulan mw buat DUPAk ke 4c..trimakasih sebelumnya🙏

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...