Saturday, February 4, 2023

Mengapa Perlu Proofreading

 Resume ke-12

Kelas Belajar Menulis Nusantara PGRI gelombang 28

Hari, Jumat, 3 Januari 2023

Narsumber : Susanto, S.Pd

Moderator  : Helwiyah, S.Pd.,M.M

Tema          : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

Sahabat literasi,
Alhamdulillah, kita sudah sampai pada pertemuan ke-12 pada Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI gelombang ke-28. Pertemuan secara maya ini menghadirkan narasumber hebat pada setiap pertemuannya. Jum'at, 3 Januari 2023, KBMN menghadirkan narasumber Bapak Susanto, S.Pd
Membersamai Bapak narasumber adalah moderator yang tak kalah hebatnya yakni Ibu Helwityah, S.Pd.,M.M sebagaimana tampak pada player yang dishare pada whatsApp grup KBMN. 

Sebelum narasumber menyampaikan materi, Om Jay mengatakatan bahwa materi yang akan disampaikan oleh Bapak Susanto sangat bagus bagi penulis pemula.

Oleh karena itu, maka rugi rasanya jika saja sahabat tidak mengikuti materi dari Bapak Santo atau jika sahabat literasi tidak membaca resume dari pemaparan beliu.

Sahabat literasi,
Moderator mengawali kelas dengan membaca doa, menyebut nama ALlah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Dilanjutkan dengan sebuah pantun.

Bunga sekuntum mekar berseri
Disunting gadis dari Betawi
Assalamualiakum pegiat literasi
Salam jumpa dengan Bu Ewi

Kalimat penyemangat ditulis Bu Ewi panggilan akrab Ibu Helwiyah dalam whatsaap grup,"Bagi pemikir, buah fikirnya hanya akan bersemayam dalam pikiran jika tak diucapkan dan ditulis. Bagi pembicara, pembicaraannya akan menguap lewat suara jika tidak ditulis. Bagi penulis, tulisannya akan tersimpan dalam catatan jika tidak dipublish. Bagi penulis media, tulisannya akan tertimpa materi tulisan lain jika tidak dibukukan. maka ucapkan dan tuliskan apa yang ada dalam pikirnan, publikasikan dan bukukan apa yang sudah ditulis agar banyak orang yang membacanya" ( Helwiyah, S.Pd.,M.M)

Sahabat literasi, 
Untuk mengenal lebij jauh, dengan Bapak Susanto, S.Pd, sahabat bisa blogwalking ke blog milik beliau www.blogsusanto.com dan facebook beliau yakni https://www.facebook.com/susantomusirawa.

Peranhkah sahabat membaca tulisan  yang salah ejaan?  Pernahkan menemukan typo dalam bacaan? Bagaimana perasaan sahabat jika menemukan hal itu? Jika sahabat sebagai penulisnya, apa yang akan dilakukan sebelum tulisan dipublish?

Untuk menjawab semua pertanyaan itu, maka Bapak Susanto akan membantu kita menjawab melalui materi ,"Proofreading."

Apa, mengapa dan bagaimana proofreading, akan dibahas secara apik dan tidak membosankan oleh narasumber hebat ini,

Sahabat literasi, Proses menulis mengikuti langkah-langkah sebelum melakukam profreading sebelum dipublish.
  • Melakukan proses swasunting. Pada proses ini, penulis melakukan: Endapkan tulisan selama beberapa waktu, Meminta teman membaca tulisan anda, meminta proofreader, menggunakan aplikasi atau editing tool.
  • Proofreading  setelah tulisan jadi, Jika profreading dilakukan ketika tulisan belum jadi maka tulisan itu kemungkinan tidak adak selesai. Hal-hal yang dilakukan pada proses proofreading adalah  memeriksa konten, tata bahasa, dan kosa kata. (drafting: tulis draf pertama, ubah ide menjadi kalimat dan hubungkan. Redrafting: tulis ulang dengan membuat perubahan yang diperlukan. Draf ulang jika perlu). Dalam uptbahasa.untan.ac.id, proofreading adalah proses peninauan kembali sebuah teks dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalahan-kesalahan mendasar lainnya. Menurut uptbahasa.untan.ac.id, di beberapa jurnal, mereka mewajibkan penulis mem-proofread artikel mereka terlebih dahulu sebelum dikirim ke editor. 
  • Pada penerbit mayor, editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader melakukan uji baca pada tulisan.
Proofreading adalah tahap terakhir dari proses editorial dan tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan yang terlewatkan oleh penulis, editor, dan perancang buku atau formatter.


Alat yang kita gunakan untuk membantu melakukan proofreading adalah KBBI dan PUEBI yang diganti dengan EYD sejak 16 Agustus 2022. Ketetapan itu merujuk pada keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang  Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

Ada beberapa perubahan dalam ketetapan tersebut misalnya:
  • Perubahan kaidah, yaitu pengkhusuan penulisan bentuk terikat maha -untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan. Pada ejaan sebelumnya ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya. Sementara pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terkait maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapitan sebagai pengkhususan. Contoh Yang Maha Esa
  • Aturan penggunaan tanda baca tidak ada perubahan

Untuk EYD V, sahabat literasi bisa berselancar ke lama https://ejaan.kemdikbud.go.id/

Cara cepat untuk mengecek typo pada tulisan kita, google sudah menyiapkan aplikasi yang bisa kita gunakan yaitu google dokumen.

"Jangan melakukan proofreading terhadap tulisan anda jika tulisan anda belum selesai sampai paragraf terakhir."


Lombok, 3 Januari 2023




1 comment:

  1. Mantap tulisannya.. ayo praktikkan proofreading dr sekarang.. semangat bun

    ReplyDelete

Forum Pemangku Kepentingan ( Sekolah Penggerak Angkatan 2)

 Oleh Nuraini Ahwan.  Da lam rangka mendorong dan mempercepat terjadinya transformasi satuan pendidikan dan terciptanya ekosistem pendukung ...